Sukses

Bukan Kucing, 5 Hewan Aneh Ini Lazim Dimakan Saat Bertahan Hidup di Alam Liar

Berikut 5 hewan yang bisa dijadikan makanan alternatif, ketika kita bertahan hidup di alam liar.

Liputan6.com, Jakarta - Pada akhir Juli kemarin, masyarakat Jakarta dan warganet dibuat heboh dengan sebuah video yang beredar di Instagram. Rekaman ini menunjukkan seorang laki-laki paruh baya yang sedang memakan kucing hidup-hidup.

Di mulut lelaki tersebut tampak darah segar dan ia memegang seekor kucing kampung. Cuplikan itu diunggah oleh akun Instagram @jadetabek.info pada Senin, 29 Juli 2019. Dalam posting-an ini, admin menuliskan caption yang menyebut bahwa lokasi kejadian ada di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Para pecinta hewan mengecam tindakan laki-laki itu, tak terkecuali pendiri Jakarta Animal Aid Networks (JAAN), Femke Den Haas. Ia mengatakan, oknum harus segera dimasukkan ke rumah sakit jiwa.

Terkait dengan kejadian tersebut, memakan daging mentah sangat berisiko bagi kesehatan manusia. Menurut pakar keamanan makanan Amerika Serikat, Jeff Nelken, daging mentah sangat berbahaya.

"Daging mentah mengandung semua jenis bakteri," ujar Nelken. Selain itu, Nelken menekankan bahwa daging mentah berisiko mengandung bakteri seperti Salmonella atau E. coli.

Namun, tahukah Anda ada jenis hewan tertentu yang dagingnya bisa dijadikan makanan alternatif? Umumnya, binatang-binatang ini disantap ketika seseorang bertahan hidup di alam liar atau berada dalam kondisi yang jauh dari peradaban modern.

Berikut 5 di antaranya, seperti dikutip dari situs www.outdoorlife.com, Kamis (1/8/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Cacing Tanah

Ada sejumlah spesies cacing tanah yang berbeda dan semuanya dianggap aman untuk dikonsumsi manusia, tetapi mereka harus dibersihkan dari tanah yang menempel pada tubuh mereka sebelum Anda memakannya.

Cara mudah untuk membersihkan tanah tersebut adalah dengan menempatkan cacing di wadah berisi rumput basah. Setelah beberapa jam, makhluk-makhluk tersebut akan bebas tanah atau pasir.

Seperti hampir semua makanan hewani, cacing harus dimasak sebelum Anda memakannya. Lebih baik dengan cara digoreng. Berita baiknya adalah cacing goreng terasa sedikit menjijikan.

Berita buruknya, cacing goreng memiliki kalori rata-rata hanya sekitar 1 kalori per gram (tidak termasuk lemak yang digunakan untuk menggoreng).

3 dari 7 halaman

2. Siput dan Keong

Siput adalah sumber makanan alternatif yang bisa dimakan dalam keadaan darurat. Siput dan Islug (nama umum untuk moluska gastropoda darat yang tidak memiliki cangkang) yang ada di darat umumnya aman untuk dikonsumsi manusia --setelah dimasak dengan seksama.

Nilai gizi hewan ini disebut tinggi, dengan kandungan sekitar 90 kalori per 100 gram, tinggi protein (12 hingga 16 persen) dan kaya mineral.

Namun, jika Anda harus memilih antara makan siput atau slug, maka keputusan paling aman adalah siput (yang bercangkang).

Slug lebih cenderung makan jamur beracun. Sedangkan siput umumnya makan lebih banyak bahan nabati. Jika Anda hanya menemukan slug dan terpaksa memakannya, masukkan ia ke dalam wadah selama seminggu dengan dibubuhi sedikit tepung jagung basah atau tumbuh-tumbuhan lembab agar tubuh dan pencernaannya bersih.

Temukan sesuatu yang lain untuk dimakan, sementara Anda mempersiapkan diri untuk tantangan baru, dan cobalah memasak moluska ini sebagai makanan.

4 dari 7 halaman

3. Jangkrik

Setiap musim panas di negara-negara Barat, gerombolan jangkrik mulai berisik, kerap bersuara bersaut-sautan, menandakan pesta kawin dimulai.

Jangkrik yang baru menetas (disebut teneral) dianggap yang terbaik untuk dimakan, karena cangkangnya belum terlalu keras.

Apa yang perlu Anda lakukan adalah memanen jangkrik pada dini hari. Kemudian, rebus serangga ini dalam air mendidih selama 4-5 menit.

Cara ini tidak hanya akan memadatkan bagian dalam mereka, tapi juga akan membunuh bakteri dan parasit yang mereka bawa.

Setelah selesai merebus, lepaskan sayap dan kaki jangkrik. Kemudian, goreng. 

5 dari 7 halaman

4. Semut

Umumnya, semut sulit dikumpulkan dalam jumlah besar, tetapi itu tidak berarti Anda harus mengabaikannya. Satu porsi semut merah seberat 3,5 ons memasok sekitar 14 gram protein, bersama dengan zat besi dan kalsium.

Tubuh mereka bahkan mempunyai rasa lemon, berkat zat asam. Saat disangrai, direbus, atau dimakan mentah, semut dapat membantu Anda mengisi energi Anda sampai waktu penyelamatan tiba.

6 dari 7 halaman

5. Lundi

Lundi bukan bagian dari spesies tertentu, tetapi serangga yang berada di antara tahap kehidupan. Bukan telur, bukan lava, bukan pula serangga dewasa, lundi mungkin agak sulit dikenali.

Hal baiknya adalah binatang ini 99 persen layak konsumsi, meski terlihat menggelikan. Untuk mendapatkan lundi, yang biasanya hidup berkelompok, Anda perlu mencari pohon yang sudah mati.

Sobek kulit pohon atau belah batangnya. Biasanya, lundi dan 'kawan-kawannya' hidup di sana.

Satu ons lundi rebus mengandung 124 kalori, 5 gram lemak, dan 16 gram protein tinggi. Mereka juga memiliki sedikit potasium dan beberapa mineral lainnya.

Konon, bila dimakan mentah, rasanya mirip dengan udang goreng.

7 dari 7 halaman

6. Opossum

Opossum kadang-kadang disebut juga tikus hutan, meski binatang ini sering disalahpahami sebagai tikus biasa. Namun, tahukah Anda bahwa opossum sangat mudah ditangkap dan dagingnya benar-benar enak?

Jika Anda beruntung dan bisa menjeratnya, rasa dagingnya mirip dengan daging-daging kerbau yang manis, tetapi sarat akan serta.

Jangan lupa untuk membersihkan opossum dengan cermat sebelum Anda membakrnya. Panggang di atas api atau kayu berasap untuk menyempurnakan aromanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini