Sukses

Trump Telepon Putin, Tawarkan Bantuan Atasi Kebakaran Hutan di Siberia

Pemerintah Donald Trump tawarkan bantuan pada Rusia untuk memadamkan kebakaran hutan seluas 3 juta hektar di Siberia.

Liputan6.com, Moskow - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menelepon timpalannya di Rusia, Vladimir Putin, guna menawarkan bantuan untuk memadamkan kebakaran hutan yang kian meluas di wilayah Siberia.

Dikutip dari Channel News Asia pada Kamis (1/8/2019), Kremlin mengatakan kebakaran hutan itu telah menghanguskan sekitar tiga juta hektar lahan.

Masih menurut Kremlin, tawaran bantuan dari pemerintahan Trump adalah kunci dalam pemulihan hubungan skala penuh antara Rusia dan AS.

Kebakaran hutan tersebut sebagian besar melanda daerah-daerah terpencil, di mana total cakupannya disebut hampir seluas Belgia.

Asap kebakaran hutan juga dilaporkan menyebar ke seluruh Siberia, dan mendorong beberapa daerah untuk menyatakan kondisi darurat.

Dalam panggilan telepon yang diprakarsai oleh Washington, Putin berterima kasih kepada Trump atas tawarannya, dan mengatakan bahwa Rusia telah mengerahkan pasukan udara untuk memerangi kebakaran hutan Siberia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rusia Kerahkan Militer

Sekitar 2.700 petugas pemadam kebakaran sedang menangani kebakaran di Siberia, lapor kantor berita Interfax.

"Setelah meninjau laporan dari menteri situasi darurat, Presiden Putin menginstruksikan kementerian pertahanan untuk bergabung dalam upaya memadamkan api," kata juru bicara Kremlin kepada media Rusia.

Kementerian pertahanan setempat mengatakan bahwa 10 pesawat dan 10 helikopter telah dikirim ke wilayah Krasnoyarsk, salah satu yang paling parah terkena dampak kebakaran.

Juru bicara Kremlin mengatakan pasukan bersenjata di wilayah Irkutsk yang terkena dampak parah juga telah disiagakan, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

3 dari 3 halaman

Penanganan oleh Rusia Tuai Kritik

Seorang juru bicara Greenpeace Rusia mengatakan kepada stasiun radio Echo dari Moskow, bahwa keterlibatan militer tidak akan secara drastis memperbaiki kondisi darurat akibat kebakaran hutan.

Gregory Kuksin, yang memimpin program pencegahan kebakaran oleh lembaga pemerhati lingkungan terkait, mengatakan bahwa penempatan unit tentara ke hutan dapat lebih membahayakan operasi daripada kebaikan.

Dia juga mengkritik pihak berwenang karena apa yang mereka katakan adalah tanggapan yang tertunda terhadap krisis, bukan solusi untuk masalah terkini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini