Liputan6.com, Jakarta - Artikel paling populer edisi hari ini mengenai sejumlah negara yang memiliki peraturan larangan mengonsumsi makanan sehari-hari. Berbeda di Indonesia yang dapat menikmati berbagai makanan pokok.
Tidak semua bahan yang ada didalamnya boleh dikonsumi karena alasan dari negara tersebut. Misalnya warga di Kanada dan Eropa dilarang makan keripik kentang lantaran memiliki lemak sintesis.
Selanjutnya, isu infulencer asal Rusia tewas di dalam koper juga menjadi artikel populer. Ekaterina Karaglanova ditemukan tidak bernyawa di apartemennya dan diduga mantan pacarnyalah yang membunuh Karaglanova.
Advertisement
Peristiwa Gunung Anak Krakatau erupsi juga menjadi perhatian publik pada 30 Juli 2019.
Berikut Top 3 kanal Global Liputan6.com Kamis (1/8/2019) selengkapnya:
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Makanan Pokok yang Dilarang Terlarang di Beberapa Negara
Makanan adalah kebutuhan pokok yang harus dimiliki oleh manusia untuk bertahan hidup.
Dari sekian banyak fakta menarik soal makanan, ada salah satu hal yang cukup mengejutkan. Ternyata, tak semua bahan makanan pokok dianggap aman oleh sejumlah negara.
Beberapa negara ini ada yang melarang penggunannya. Mulai dari daging, buah-buahan hingga menu sarapan.
Advertisement
Advertisement
2. Selebgram Rusia Ditemukan Tewas Dalam Koper
Seorang influencer terkemuka asal Rusia, Ekaterina Karaglanova, tewas dengan luka tusukan pisau dalam apartemen sewaannya di Moskow.
Menjelang keberangkatan ke Belanda, orangtua Karaglanova tak bisa menghubunginya. Mereka kemudian menghubungi pemilik apartemen tempat Karaglanova tinggal dan meminta akses untuk masuk.
Advertisement
3. Gunung Anak Krakatau Meletus 5 Kali
Erupsi terbaru, meskipun tidak teramati dengan baik karena kondisi berawan dan cuaca mendung, dikabarkan terjadi di Gunung Anak Krakatau pada 30 Juli 2019 dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG):
"Letusan dengan awan abu pada 14:25 UTC (07.25 WIB). Letusan berlangsung selama 72 detik. (Kekuatan erupsi) Lemah, tetapi sinyal panas terdeteksi pada data satelit yang mengkonfirmasikan aktivitas (seismik) ini juga."
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement