Sukses

25 Meteor per Jam Menghujani Langit Malam Bumi, di Mana Lokasinya?

Hujan meteor memuncak pada Senin malam, 29 Juli 2019. Disebutkan ada 25 meteor per jam.

Liputan6.com, Jakarta - Dari gerhana matahari total hingga penampakan jelas Saturnus, beragam peristiwa astronomi menarik terjadi pada Juli tahun ini. Sebagai penutup, langit malam Bumi akan disuguhi oleh hujan meteor pertama setelah hampir tiga bulan setelah hujan meteor lain.

Bukan hanya satu, tetapi dua hujan meteor akan mencapai puncaknya pada Senin malam, 29 Juli (waktu setempat), hingga Selasa dini hari, 30 Juli. Kedua meteor itu adalah Delta Aquarids selatan dan Capricornids Alpha.

Hujan meteor kali ini akan menjadi yang perdana sejak Eta Aquarids muncul pada awal Mei 2019.

Kombinasi antara 20 hingga 25 meteor akan terlihat di langit malam setiap satu jam, selama kondisi cuaca tidak mendung.

Hujan meteor bisa terlihat di Amerika Serikat bagian timur. Namun orang-orang yang tingal di kota-kota besar seperti Boston, Philadelphia, dan Atlanta, harus pergi ke tempat-tempat yang lebih gelap dari polusi cahaya, sebab ini bisa menghambat pemantauan.

Cuaca cerah juga berlangsung di sebagian besar AS bagian tengah dan barat, sementara hujan, badai dan kabut akan mengaburkan langit Great Lakes dan sebagian Arizona dan New Mexico.

Penduduk yang tidak sempat menyaksikan hujan meteor pada Senin malam hingga Selasa dini hari, bisa menemukan kesempatan lain pada malam pertama Agustus, karena hujan kedua meteor puncaknya berlangsung lama.

"Delta Aquarids selatan menampakkan diri dengan baik selama seminggu," ujar American Meteor Society (AMS) menjelaskan di situs webnya, seperti dmelansir www.accuweather.com pada Selasa (30/7/2019).

Tahun ini akan menjadi tahun yang sangat baik untuk melihat Delta Aquarids selatan dan Capricornids Alpha, karena memuncak hanya beberapa malam sebelum pergantian bulan atau masuk bulan baru.

Itu artinya akan ada sangat sedikit polusi cahaya alami. Namun, polusi cahaya dari lampu kota masih dapat mengganggu penglihatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kapan dan di Mana?

Seperti kebanyakan hujan meteor, waktu terbaik untuk mencari bintang jatuh pada Senin malam adalah setelah tengah malam, waktu setempat.

Warga yang melangkah keluar sebelum Selasa tengah malam seharusnya masih bisa melihat beberapa garis melintang di angkasa, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit daripada paruh kedua malam itu.

Meteor yang terkait dengan Aquarius Delta Selatan dan Capricornids Alpha memancar dari langit selatan dekat rasi bintang Aquarius dan Capriornus, rasi bintang tempat nama mereka berasal.

Namun, meteor akan dapat dilihat di semua area di langit, tidak hanya di dekat titik-titik radiasi.

Bagi mereka yang tak kebagian untuk menyaksikan langsung fenomena tersebut, bisa mengambil kesempatan lain pada Agustus awal.

Mereka disarankan agar memusatkan perhatian pada Perseids, salah satu hujan meteor terbaik sepanjang tahun, yang memuncak pada malam 12 Agustus hingga 13 Agustus dini hari.

"The Perseids adalah hujan meteor yang paling populer sepanjang sejarah, karena memuncak pada malam Agustus yang hangat, seperti yang terlihat dari belahan Bumi utara," tulis AMS.

"Tingkat normal terlihat dari lokasi pedesaan, berkisar antara 50-75 meteor per jam," AMS menambahkan. Namun, Bulan purnama yang muncul hampir bersamaan dengan puncak Perseids, akan mengurangi jumlah bintang jatuh yang dapat dilihat oleh mata manusia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini