Sukses

5 Alasan Menulis Alfabet Latin Baik untuk Kesehatan Otak

5 alasan mengapa menulis alfabet latin baik untuk kesehatan otak.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika kecil dan Anda bersekolah SD, mungkin Anda pernah belajar untuk menulis alfabet latin.

Jika Anda perhatikan, tulisan tangan kursif -- gaya penulisan yang hurufnya miring, populer di Abad ke-20 -- sedang mengalami masa kebangkitan kembali.

Sekarang, hanya karena kita memiliki lebih banyak alat untuk berkomunikasi dan teknologi canggih, tidak berarti bahwa mereka yang gemar menulis meniggalakan tulisan kursif, yang memberikan banyak manfaat.

Berikut 5 manfaat menulis huruf latin atau tulisan kursif untuk kesehatan otak, seperti dikutip dari Mental Floss, Jumat (26/7/2019).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Memperkuat Ingatan

Sejumlah penelitian tentang efek menulis dalam huruf latin telah dilakukan, salah satu yang paling terkenal adalah penyelidikan tahun 1976 dari jurnal Academic Therapy.

Ini menunjukkan bahwa kegiatan menulis kata-kata secara berkesinambungan -- berlawanan dengan format huruf terputus-putus atau abjad biasa -- mendorong pemahaman kata yang lebih baik ketimbang huruf terpisah.

Lagi pula, manusia berpikir secara struktural, bukan fonetis. Kursif membantu memperkuat hal ini.

3 dari 6 halaman

2. Bisa Lebih Fokus

Ketika seseorang menjadi mahir menulis latin, hambatan antara pikiran dan tindakan sangat minim.

Bahkan, College Board menemukan bahwa siswa yang mengisi esai dengan tulisan latin saat ujian SAT, mendapat skor yang sedikit lebih tinggi daripada mereka mencetak jawaban.

Para ahli percaya bahwa menulis latin bisa membuat otak kita lebih fokus pada pekerjaan sehari-hari.

4 dari 6 halaman

3. Otak Berfungsi Maksimal

Menulis latin mengaktifkan jalur neurologis yang berbeda di otak. Demikian halnya dengan membaca tulisan kursif, yang juga mampu memperbaiki ingatan otak kita.

Satu penelitian menemukan bahwa dalam semua kasus yang dipelajari ilmuwan, ketika mereka mempresentasikan informasi ke belahan otak kiri, maka akan ada lebih sedikit kesalahan yang terjadi daripada ketika diantarkan ke belahan otak kanan.

Namun saat membaca tulisan kursif, keuntungan ini jauh lebih kecil. Belahan otak kanan memainkan peran lebih besar dalam menganalisis huruf kursif daripada dalam bentuk cetak.

5 dari 6 halaman

4. Mengumpulkan Informasi Lebih Gampang

Penelitian menunjukkan bahwa mencatat selama mengikuti pelajaran di kelas menggunakan tulisan tangan, lebih baik daripada mengetik.

Itu karena ketika kita mengetik, kita dapat menyalin kalimat yang diucapkan atau diajarkan oleh guru atau dosen kata demi kata.

Ketika kita menulis, kita harus lebih selektif dan otak harus memproses informasi untuk memutuskan apa yang cukup penting untuk diingat.

Keterlibatan otak seperti itu cenderung membuat informasi lebih "melekat" di ingatan kita daripada hanya mengetik.

6 dari 6 halaman

5. Berbicara Lebih Baik

Menulis kata-kata dan memikirkannya sebagai satu unit berarti Anda mungkin mampu untuk mempertahankan kembali ejaan yang tepat daripada jika Anda hanya mengetiknya. Akibatnya, penulis kursif cenderung mengeja dengan lebih akurat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.