Sukses

Bom Bunuh Diri Targetkan Kantor Wali Kota Somalia, 6 Orang Tewas

Menteri Informasi negara, Mohamed Abdi Hayir, mengatakan komisaris distrik Mogadishu termasuk di antara yang tewas.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah bom bunuh diri meledak di kantor wali kota Mogadishu, Somalia pada Rabu, 23 Juli 2019. Sekitar enam orang tewas dalam insiden nahas tersebut, menurut pejabat setempat.

Menteri Informasi negara, Mohamed Abdi Hayir, mengatakan komisaris distrik Mogadishu termasuk di antara yang tewas akibat bom itu.

"Enam orang, termasuk dua komisaris distrik dan tiga direktur, tewas dalam serangan teroris sore ini," Mohamed mengatakan kepada wartawan di Mogadishu, seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (25/7/2019).

Sementara wali kota terluka dalam ledakan, bersama dengan lima orang lain.

"Saat ini ia (wali kota) sedang dirawat," kata Mohamed Abdullahi Tulah, wakil walikota, kepada Radio Mogadisho milik pemerintah.

"Ledakan itu sangat keras. Saya melihat orang-orang melarikan diri dengan luka-luka ... di luar markas pemerintahan Banadir," Mohamud Shariif, seorang wtiness, mengatakan kepada AFP.

Tidak jelas bagaimana pelaku bom berhasil masuk ke kantor wali kota.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kelompok Militan Mengaku Bertanggung Jawab

Kelompok bersenjata Al-Shabab yang terkait dengan al-Qaeda mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Telah lama mereka berusaha untuk menggulingkan pemerintah Somalia yang didukung PBB.

Utusan khusus PBB sebelumnya, James Swan telah bertemu dengan wali kota, Abdirahman Omar Osman, di markas besar distrik Banadir, yang meliputi Mogadishu, menurut akun Twitter misi tersebut.

Namun sumber-sumber PBB mengatakan kepada kantor berita AFP, ia telah pergi pada saat ledakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.