Sukses

Di Negara Ini Cara Dapat Pasangan Ditentukan Lewat Genetik

Susunan genetik menentukan hubungan seseorang di suatu negara.

Liputan6.com, Nigeria - Jika pertanyaan kencan pertama yang diajukan pada lawan jenis biasanya seperti 'Apa program TV favoritmu?', di Nigeria punya cara tersendiri. Percakapan pertama saat kencan ialah mengenai tipe DNA seseorang.

Banyak orang yang tidak mau menghabiskan waktu dengan seseorang yang membawa penyakit sel sabit atau Sickle Cell Disease (SCD). Kejadian ini sangat populer di Nigeria, di mana negara tersebut dikenal sebagai wabah penyakit tertinggi di dunia.

Spesialis Damilola Ogunnupebi baru saja menikah di Ogun, Nigeria Selatan. Namun, menurutnya hal terpenting saat pacaran yaitu mencari pasangan yang memiliki DNA tepat.

"Sebelum saya bertemu dengan pasangan yang sekarang, saya selalu mencari sesorang yang memiliki DNA yang tepat. Seluruh kencan pertamaku pasti dengan satu pertanyaan 'apa tipe DNA mu?'"

Sekumpulan gen dalam DNA dapat menentukan sifat seseorang dan di Nigeria hubungan percintaan dapat dipertimbangkan dengan DNA.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

'Ini ciri khas kaum orang hitam'

Setiap tahunnya, sekitar 1,500 bayi di Nigeria yang lahir dengan SCD dengan ranking yang tinggi di dunia.

Sebuah studi oleh World Health Organisation (WHO) pada 2006, menemukan 24% populasi pembawa gen sel sabit dan prevalensi genotipe SS adalah sekitar 20 per 1.000 kelahiran.

Olotu, yang berusia 34 tahun mengatakan tentang genotipe ini hampir tidak ada di dunia. "Sel sabit bisa dikatakan seperti ciri khas orang hitam. Saya tinggal di Newcastle, kota yang didominasi orang berkulit putih di Inggris dan saya menjelaskan apa itu SCD dan bagaimana keadaan saya. Ternyata temanku tidak tahu itu apa," ujarnya.

Berdasarkan laporan dari IOSR Journal of Dental and Medical Science, gen sabit juga ditemukan di Italia, tapi paling banyak ditemukan di Afrika-Sahara.

Satu teori dalam penyakit tersebut yaitu dapat menjadikan perlindungan dari malaria, penyakit mematikan di Afrika.

3 dari 3 halaman

Tidak ada obatnya

Beberapa pasien telah diobati dari penyakit gen sel sabit melalui transpalasi sel induk, tetapi ia datang kembali dengan sendirinya. Untuk operasi satu orang, dikenakan biaya 1 ribu dollar dan tidak terjangkau banyak orang, mengetahui pendapatan di Nigeria sangat kecil.

Olotu menjalani transplantasi di National Institute of Health di Amerika Serikat pada 2017. Sekarang ia pun telah bebas dari penyakit yang menyengsengsarakan itu.

"Kamu harus menemukan donor yang pas, yang pasti membutuhkan waktu lama. Lalu pertama kamu harus menjalankan kemoterapi. Saya kemoterapi selama 5 hari sebelum proses operasi berjalan," katanya, menjelaskan proses operasi.

Meskipun Olotu tidak lagi memiliki penyakit gen sel sabit, jika dia ingin memiliki anak nantinya, dia harus memastikan kecocokan dengan seseorang genotipe AA untuk menghindari memiliki anak dengan penyakit ini.

Dia percaya bahwa orang Nigeria yang tidak memiliki gen tersebut harus didorong untuk memperetimbangkan dalam berpacaran agar tidak terjadi diskriminasi.

"Pembahasan 'siapa yang kamu kencani,' juga harus berpusat pada menikahi atau berkencan dengan mereka yang memiliki sel sabit. Jika gen mu AA, kamu harus mencari seseorang dengan genotipe SS," ujar pria tersebut.

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.