Sukses

21-7-1954: Perjanjian Damai Akhiri Perang Indo-China I

Pada 65 tahun silam, tepat hari ini, Perang Indo-China I resmi berakhir melalui perjanjian damai.

Liputan6.com, Hanoi - Hari ini, 65 tahun lalu, menjadi momen yang bersejarah bagi Vietnam. Kala itu perjanjian disepakati untuk mengakhiri perang Indo-China I.

Sebagaimana Today in History dikutip dari BBC pada Sabtu (20/7/2019), perang ini dimulai tahun 1946 antara pasukan komunis Viet Minh di bawah komando pemimpin Ho Chi Minh melawan Prancis.

Saat itu, Prancis sebagai negara kolonial yang menjajah Vietnam Utara, dibantu pergerakannya oleh Vietnam Selatan.

Sebagian besar pertempuran Perang Indo-China ini terjadi di Tonkin, Vietnam Utara. Kendati demikian, konflik ini menyerang seluruh negara bagian Vietnam dan juga menyebar sampai ke negara tetangga, seperti Laos dan Kamboja.

Perjanjian ini meliputi sejumlah kesepatakan seperti pembagian Vietnam menjadi dua, yakni Vienam Utara dan Vietnam Selatan.

Vietnam Utara dikuasai oleh Ho Chi Minh dengan lokasi ibukota di Hanoi dan Vietnam Selatan dikendalikan Kaisar Bao Dai dan Perdana Menteri Ngo Dinh Diem dengan lokasi ibukota di Saigon.

Dalam perjanjian tersebut juga disepakati upaya untuk membentuk pemerintahan bersatu pada tahun 1956 dengan kepemimpinan yang akan dipilih melalui pemilihan umum.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Presiden Prancis Senang Perang Berakhir

Selain itu, disebutkan juga bahwa masing-masing pihak membebaskan tahanan perang. Dan juga, Prancis akan menarik pasukannya dari Vietnam sebagai komitmen penuh untuk mengakhiri preang.

Di sisi lain, pemerintahan Komunis juga menarik pasukan dari Laos dan Kamboja serta mengakui dua negara tersebut sebagai negara merdeka.

Perdana Menteri Prancis Pierre Mendes France mengaku bersyukur bahwa perang telah berakhir.

Dia menyatakan misi terhomat telah berhasil dilakukan untuk mengakhiri perang yang memakan 300 ribu korban dari kubu Prancis.

Di Saigon, Jenderal Prancis Paul-Henri-Romuald Ely menegaskan pihaknya berjanji akan tetap menjadi mitra strategis bagi Vietnam Selatan.

"Baik damai, maupun perang, kami akan tetap mendukung," ujarnya.

Setelah Perang Indo-China I, diharapkan kedua kubu Utara dan Selatan di Vietnam akan berdamai seterusnya.

3 dari 3 halaman

Pertempuran Kembali Pecah

Namun, pertikaian kembali pecah pada tahun 1957. Sejak itu, terjadi Perang Vietnam, atau disebut jg Perang Indocina II yang merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar, yakni Komunis dan SEATO.

Dua kubu yang saling berperang dalam Perang Indo-China II adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina (yang bantuan militer oleh Taiwan dan Spanyol) bersekutu dengan Vietnam Selatan.

Sedangkan Uni Soviet, Tiongkok, Korea Utara, Mongolia dan Kuba mendukung Vietnam Utara yang berideologi komunis.

Sejarah lain mencatat pada 21 Juli 1947, Belanda melancarkan Agresi Militer I di Indonesia yang belum 2 tahun merdeka.

Sementara itu, pada hari yang sama tahun 365, gempa bumi dahsyat mengguncang pesisir pantai Yunani, menyebabkan tsunami terjadi di Kota Alexandria, Mesir. Sekitar 5.000 orang tewas, sedangkan 50.000 lainnya kehilangan rumah mereka akibat gelombang tinggi tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.