Sukses

Perilaku Hewan Berubah... Ini 3 Kejadian Aneh yang Kerap Dikaitkan Gerhana Bulan

Gerhana Bulan dapat disaksikan di sejumlah belahan dunia, seperti Amerika, Eropa, Afrika, Australia, dan Asia, termasuk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pada 17 Juli 2019 dengan waktu berbeda, masyarakat dunia disajikan dengan penampakan fenomena alam Gerhana Bulan.

Gerhana Bulan dapat disaksikan di sejumlah belahan dunia, seperti Amerika, Eropa, Afrika, Australia, dan Asia, termasuk Indonesia.

Bicara soal Gerhana Bulan, maka erat juga kaitannya dengan mitos. Mulai dari kehadiran manusia jelmaan kelelawar (Vampire) hingga pertanda kiamat.

Tak hanya mitos, hal-hal aneh juga terjadi apabila Gerhana Bulan datang. Mulai dari berubahnya perilaku sejumlah hewan hingga munculnya teori konspirasi.

Seperti dikutip dari laman sciencing.com, Rabu (17/7/2019) berikut 3 kejadian aneh terkait Gerhana Bulan:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Mengubah Perilaku Hewan

Siklus Bulan mengubah kualitas cahaya di malam hari, dan gerhana untuk sementara waktu membuat seluruh siklus alam berubah.

Jadi tidak mengherankan bahwa gerhana dapat mempengaruhi spesies nokturnal. Lemur, misalnya. Hewan ini akan menghentikan aktivitas mereka sepenuhnya (mungkin mata besar mereka terlalu besar sehingga tidak kuat dengan cahaya malam).

Sementara kelelawar meningkatkan aktivitas mereka sebelum dan sesudah gerhana untuk mendapatkan perburuan mereka.

Nyamuk juga menurunkan perburuan mereka selama gerhana, sebab pada saat itu kondisi malam yang relatif bebas hama.

 

3 dari 4 halaman

2. Gerhana Bulan Dianggap Mengubah Sejarah?

Gerhana Bulan dikatakan pernah memainkan peran penting dalam mengubah sejarah. Gerhana Bulan dilaporkan pernah membantu Christopher Columbus.

Kisah ini dimulai pada 1504, ketika Columbus dan anak buahnya terjebak di pulau yang sekarang kini disebut Jamaika.

Meskipun masyarakat adat Arawak telah memberi makan kru selama enam bulan, Columbus takut kelaparan.

Dia mengatakan kepada Suku Arawak bahwa dewa telah marah karena mereka tidak memberi makan kru dengan benar, dan akan membuat bulan "penuh dengan amarah" dalam beberapa hari mendatang.

Benar saja, Super Blood Moon tiba setelah itu, dan penduduk asli setuju untuk memberi Columbus makanan yang ia butuhkan.

 

4 dari 4 halaman

3. Teori Konspirasi Gerhana Bulan

Sejumlah teori konspirasi pernah dikait-kaitkan dengan Gerhana Bulan. Misalnya, adanya isu fenomena alam ini bisa memprediksi gempa bumi.

Meskipun benar bahwa gaya gravitasi bulan mempengaruhi pasang surut, namun untuk aktivitas gempa tidak. Lagipula, gerhana tidak mengubah tarikan gravitasi bulan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini