Sukses

Bertema Penis hingga Lempar Kotoran Sapi, Ini 5 Festival Aneh di Dunia

Ada sejumlah tradisi yang terbilang unik bahkan aneh yang masih dilakukan oleh sejumlah orang di belahan dunia. Salah satunya menggelar festival bertema serba penis.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap negara akan menjaga tradisi di tempatnya masing-masing guna meningkatkan jumlah wisatawan lokal maupun mancanegara. Oleh karenanya, diadakanlah festival dalam format berbagai tema yang bisa menarik perhatian khalayak.

Festival musik, makanan hingga pesona alam adalah sejumlah contoh dari upaya menjaga tradisi tersebut.

Namun, ada sejumlah tradisi yang terbilang unik bahkan aneh yang masih dijaga oleh sejumlah orang di belahan dunia.

Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Selasa (16/7/2019) berikut 5 festival aneh di dunia:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Boryeong Mud Festival - Korea Selatan

Dalam festival ini, masyarakat lokal dan mancanegara terlihat sama-sama bahagia berlumuran lumpur. Banyak yang menyebut bahwa aksi ini seperti kebiasaan hewan babi yang suka guling-guling di lumpur.

Selama dua minggu, Festival Lumpur Boryeong menarik jutaan pengunjung dari seluruh dunia. Di sini, Anda dapat berkubang dalam lumpur di sepanjang garis pantai.

Festival dimulai pada akhir 1990-an untuk mempromosikan produk kosmetik berbasis lumpur di wilayah tersebut tetapi telah berkembang menjadi acara wisata utama.

Truk-truk lumpur diletakkan di Pantai Daecheon, di mana pengunjung festival akan saling bergulat, bermain ski, seluncuran di lumpur. Anda juga dapat menikmati pijat lumpur yang diyakini bisa meremajakan kulit.

 

3 dari 6 halaman

2. Kanamara Matsuri - Jepang

Kanamara Matsuri adalah festival bertemakan penis. Festival Kanamara Matsuri dilakukan untuk menghormati semua hal yang berkaitan dengan phallic. Phallic adalah fase dari perkembangan psikoseksual manusia.

Phallic ini sering disebut sebagai fase untuk mengenali identitas diri atau yang lebih jelasnya mengenali identitas kelamin.

Selain itu, menurut sebuah legenda, dibangunnya patung penis berukuran besar dilakukan guna menggagalkan iblis pemakan penis di sebuah desa.

Para pekerja seks komersial juga akan datang ke Kuil Kanayama untuk berdoa meminta perlindungan dari bahaya pekerjaan mereka.

Di zaman modern, fokusnya telah bergeser ke kesuburan bagi wanita muda yang sudah menikah, dan festival ini juga mengumpulkan dana untuk penelitian tentang HIV.

4 dari 6 halaman

3. Hair Freezing Contest - Kanada

Musim dingin di Utara sangat dingin sehingga Anda tidak akan membayangkan menginjakkan kaki di luar tanpa headwear. Karena, kalau tidak rambut Anda membeku.

Namun di Kanada, ada seluruh festival yang didedikasikan untuk menciptakan rambut beku paling aneh.

Pada bulan Februari setiap tahun, kota Whitehorse, Yukon, mengadakan Kompetisi Pembekuan Rambut Internasional tahunan.

Dengan suhu sekitar minus 20, pengunjung festival berkumpul di Takhini Hot Pools untuk membuat potongan rambut mereka dingin dan beku.

Cukup rendam kepala Anda di dalam air, dan ketika Anda mengangkatnya, udara beku di luar akan membuat rambut jadi kaku.

5 dari 6 halaman

4. Pidakala War - India

Saling lempar kotoran sapi dikatakan bisa membawa keberuntungan besar di wilayah Pradesh, India. Setiap April, penduduk desa Kairuppala melemparkan kotoran sapi satu sama lain di festival Ugadi mereka.

Aktivitas semacam ini diyakini oleh penduduk setempat bisa membawa kesehatan, kemakmuran dan keberuntungan. Jika Anda terluka oleh kotoran sapi, jangan pernah takut, sebab di sana letak pertanda keberuntungannya.

 

6 dari 6 halaman

5. Baby Jumping - Spanyol

Ada beberapa tradisi pembaptisan yang tidak biasa di seluruh dunia, tetapi festival lompat bayi di Castrillo de Murcia, Spanyol, mungkin salah satu di antara yang paling aneh.

Sejak 1600-an, penduduk desa setempat telah membawa bayi mereka untuk diberkati selama Hari Raya Corpus Christi pada Juni setiap tahun.

Selama proses El Salto del Colacho (Lompatan Setan), para lelaki berpakaian seperti Iblis, mengenakan jas merah dan kuning, melompati bayi yang diletakkan di atas kasur di jalanan.

Awalnya hanya kebiasaan lokal, orang-orang dari seluruh wilayah sekarang membawa bayi mereka untuk diberkati dalam ritual tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini