Sukses

Gempa Bali Ternyata Juga Terdeteksi Pemantau Lindu AS hingga Eropa

Selain BMKG dan PVMBG, guncangan gempa Bali ternyata juga terdeteksi oleh situs pemantau lindu dari AS hingga Eropa.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi Bali yang berpusat di bawah laut hari Selasa ini, ternyata juga terdeteksi oleh badan pemantauan lindu Eropa, European-Mediterranean Seismological Centre (EMSC). Melalui situsnya, disebutkan bahwa getarannya menyebabkan kerusakan kecil dan mendorong penduduk dan pengunjung di pulau wisata untuk melarikan diri dari bangunan.

Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dan tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan oleh Pusat Peringatan Tsunami Pasifik yang berbasis di Hawaii atau badan pengawas gempa Indonesia.

"Pusat gempa berada 102 km barat daya ibu kota pulau Denpasar dan dalamnya 100 km," kata EMSC seperti dikutip dari Malay Mail, Selasa (16/7/2019).

Melalui akun Twitter resmi EMSC‏ @LastQuake, disebutkan pula perkiraan populasi di daerah yang terdampak gempa Bali mencapai 7,8 juta jiwa.

Situs pusat penelitian Jerman untuk Geosains Telegrafen GFZ, Jerman juga mendeteksi gempa tersebut.

Catatan gempa Bali oleh Situs pusat penelitian Jerman untuk Geosains Telegrafen GFZ, Jerman. (geofon.gfz-potsdam.de)

Badan Survei Geologi Amerika Serikat USGS juga dilaporkan mencatat gempa tersebut dengan kekuatan magnitudo 5,7. 

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menyatakan gempa bumi bermagnitudo 5,8 (sebelumnya disebutkan bermagnitudo 6) yang terjadi di Barat Daya Nusa Dua, Bali pukul 07.18 WIB, berasosiasi dengan zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia.

Pusat gempa bumi berdasarkan data Badan Meteoroloi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berada pada koordinat 9,11 Lintang Selatan dan 114,54 Bujur Timur di kedalaman 68 kilometer. Gempa berada pada 83 kilometer Barat Daya, Nusa Dua Provinsi Bali.

Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani, gempa bumi tersebut terekam oleh badan geologi Jerman GFZ-Postdam yang berpusat pada koordinat 9,06 Lintang Selatan dan 114,47 Bujur Timur dengan kekuaan magnitudo 5,7 pada kedalaman 95 kilometer.

Kasbani menjelaskan pusat gempa bumi berada di laut sebelah Barat Daya Pulau Bali. Daerah terdekat dengan pusat gempa bumi, tersusun oleh batuan karbonat berumur tersier dan batuan gunungapi berumur kuarter.

"Pada batuan yang telah mengalami pelapukan, belum kompak dan bersifat lepas akan memperkuat efek guncangan gempa sehingga akan lebih terasa," kata Kasbani dalam keterangan resminya, Bandung, Selasa, (16/7/2019).

Kasbani menambahkan berdasarkan informasi dari BMKG, gempa bumi ini dirasakan guncangannya sebesar V Modified Mercalli Intensity (MMI) di Badung dan Nusa Dua Bali, IV MMI di Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, III MMI di Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara, II MMI di Jember dan Lumajang.

Dirasakan Hingga Lombok

Menurut info dari pos-pos pemantauan gunungapi terdekat, gempa bumi ini dirasakan sebesar III MMI di pos pengamatan Gunung Batur dan Gunung Agung di Bali serta Gunung Raung di Banyuwangi.

Gempa bumi Bali ini juga dirasakan sebesar II MMI di Pos Pengamatan Gunung Rinjani, Lombok. Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami karena tidak menimbulkan dislokasi dasar laut.

"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dan informasi dari pemerintah daerah dan BPPD setempat, serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan," ujar Kasbani.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bikin Turis Asing Terkejut

Situs berita asal Inggris, Express.co.uk dalam artikel berjudul "Bali earthquake: Tourists panic as holiday hotspot rocked by 'strong' 6.2 magnitude quake" menyorot kepanikan turis saat dilanda gempa terjadi.

Dimuat pula kesaksian salah seorang turis asing --yang mengetwit-- keberadaan dirinya di sebuah hotel tepi pantai, dan sekilas langsung memperhatikan kondisi air laut, berjaga-jaga tentang kemungkinan potensi tsunami.

Sudut pandang pemberitaan serupa juga dimuat oleh situs berita asal Inggris lainnya, Daily Mail, yang menyebut ribuan turis dievakuasi dari berbagai hotel di kawasan pusat wisata Seminyak, segera setelah gempa Bali mengguncang.

Disebutkan pula bahwa banyak kesaksian turis menyebut getaran gempa Bali itu dirasakan di wilayah Kuta, Seminyak, dan Ubud. Lindu disebut berguncang dalam getaran konstan selama sekitar 10 detik.

3 dari 3 halaman

Diberitakan Sejumlah Media Asing

Sementara itu, sejumlah media asing seperti situs berita terbesar di Selandia Baru, Stuff.co.nz, menyiarkan berita tentang kondisi saat dan sesudah terjadinya gempa Bali, yang sebagian besar mengguncang wilayah selatan Pulau Dewata.

Situs itu juga mengutip keterangan singkat oleh salah seorang warga Auckland yang terngah berlibur di Nusa Dua, Bali, mengatakan bahwa gempa membuat banyak orang diperintahkan untuk segera keluar dari hotel dan bangunan lain di sekitarnya.

Berita serupa dengan tambahan kesaksian para turis asing dilaporkan oleh situs berita News.com.au. Outlet media asal Australia itu memuat pengakuan beberapa wisatawan yang mengaku terkejut sekaligus khawatir jika gempa berpotensi memicu tsunami.

"Saya sangat takut karena saya baru pindah ke lokasi baru, di sisi pantai, dan seketika khawatir tentang ancaman tsunami," ujar salah seorang turis di kawasan Kuta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.