Sukses

Tak Hanya Indonesia, Balap Kerbau Juga Ada di Thailand

Dalam rangka perayaan awal musim tanam, masyarakat Thailand menggelar adu balap kerbau.

Liputan6.com, Chonburi - Tak hanya Indonesia, Thailand timur ternyata juga punya kegiatan adu balap kerbau. Bedanya, di wilayah tersebut para petani melakukannya dalam rangka perayaan awal musim tanam.

Adu balap kerbau, hewan yang biasanya membajak lahan itu mereka gelar pada 13 Juli 2019 waktu setempat.

Balap Kerbau tahunan di Chonburi, sekitar 60 kilometer sebelah tenggara Bangkok, diadakan sebagai bentuk terima kasih kepada kerbau-kerbau itu yang bekerja untuk para petani sepanjang tahun.

"Ini adalah tradisi lama yang telah diturunkan dari generasi ke generasi," kata Supanee Saengue, salah seorang penyelenggara seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (15/7/2019).

Sekitar 60 kerbau mengikuti lomba itu. Para petani mengarahkan hewan-hewan itu ke garis finish.

"Kita harus mencambuk kerbau sesering mungkin supaya mereka berlari cepat, kalau tidak kita akan kalah. Semakin sering dicambuk, semakin cepat larinya," kata seorang peserta lomba Suchai Saengdee.

Saksikan Juga Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lomba Serupa di Sumbawa

Di Indonesia, Pulau Sumbawa punya berapan atau balapan kerbau yang merupakan tradisi masyarakat memperlombakan kecepatan dan ketangkasan kerbau di arena persawahan. Tak kurang 200 pasang kerbau kerapan milik warga berlomba di lintasan seluas kurang lebih lima ribu meter persegi.

Seperti ditayangkan Liputan6SCTV, Selasa 20 Maret 2018, selain kecepatan, sang joki juga harus menggiring kerbau melewati batas tonggak kayu di garis finis tanpa terjatuh.

"Ini merupakan salah satu cara kita untuk menunjang pariwisata Sumbawa, ini merupakan salah satu strategi dari pemerintah untuk mendatangkan wisatawan ke Sumbawa," kata Wakil Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah.

Kepiawaian peserta mempercantik kerbau dengan beragam aksesoris juga jadi penilaian. Selain ajang silaturahmi antar petani, kerapan kerbau juga diharapkan mendongkrak kunjungan wisatawan ke Pulau Sumbawa.

"Inilah yang kita saksikan lebih menarik dari balapan yang sebelumnya, semoga ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik ataupun mancanegara," jelas Ketua Persatuan Berapan Kerbau Ilham Mustami.

Tradisi berapan kerbau digelar dua kali dalam setahun usai musim panen dan menjelang musim tanam. Ajang ini sekaligus mendongkrak harga kerbau hingga ratusan juta rupiah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.