Sukses

Jepang Buka Kesempatan Bagi Anggota Militer RI Berguru ke Negeri Sakura

Indonesia dan Jepang memperat hubungan baik dengan mengadakan kerja sama berupa pelatihan militer antar kedua negara.

Liputan6.com, Jakarta - Jepang baru saja memperingati dirgahayu Pasukan Bela Diri yang ke-64.

Tidak hanya di Negeri Matahari Terbit, peringatan tersebut juga digelar di Jakarta oleh Kedutaan Besar Kekaisaran Jepang untuk Republik Indonesia pada Kamis 11 Juli 2019.

Bertempat di Bali Room Hotel Indonesia Kempinski, dirgahayu Pasukan Bela Diri ke-64 dibuka oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii, yang menyebut kerja sama terbaru antara kedua negara di bidang militer.

"Kami bekerjasama memberikan kesempatan bagi para kadet militer Indonesia untuk belajar beberapa waktu ke National Defense Academy (NDA), Jepang tahun ini," ujar Dubes Ishii dalam sambutannya.

Kegiatan ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan dalam kerja sama Jepang dan Indonesia, setelah terakhir kali berlangsung pada 2016 lalu.

"Ini kembali digelar, kami sangat mengapresiasi karena kami memiliki banyak kadet dari Indonesia yang belajar ke Jepang (pada 2016)," lanjut Dubes Ishii.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

5 Perwakilan Militer Indonesia Belajar di Jepang

Ditambahkan oleh Atase Pertahanan Pasukan Bela Diri Jepang, Takahiro Yamashita, terdapat lima orang asal Indonesia yang dikirimkan untuk pelatihan tersebut, di mana terdiri dari tiga kadet dan dua mayor.

"Tahun ini, ketiga kadet berasal dari (TNI) Angkatan Udara dan Angkatan Laut, serta dua mayor juga berasal dari institusi serupa. Sekarang mereka sedang belajar di pusat pelatihan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang," jelas Yamashita.

Khusus untuk kadet, masih menurut Yamashita, akan menjalani program pertukaran studi selama-lamanya lima tahun. Adapun kedua mayor lainnya hanya menjalani pendidikan selama satu tahun.

Turut hadir dalam agenda terkait, beberapa tokoh penting Indonesia, di antaranya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsudin, dan mantan Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli.

3 dari 3 halaman

Pandangan tentang Konflik Laut China Selatan

Di sela-sela peringatan dirgahayu Pasukan Bela Diri di Jakarta, Dubes Ishii berbagi pandangan seputar hubungan Indonesia-Jepang dan isu-isu terkini di wilayah Asia.

Dia mengatakan bahwa Jepang sangat mendukung pertumbuhan Indonesia yang signifikan dalam satu dekade terakhir, baik di sektor ekonomi maupun politik.

Tidak ketinggalan, Dubes Ishii juga menyampaikan ucapan selamat atas kembali terpilihnya Joko Widodo sebagai presiden Republik Indonesia, dan mendoakan agar kepemimpinannya yang kedua kali ini bisa membawa Indonesia semakin maju.

Ketika ditanya bagaimana posisi Jepang dan Pasukan Bela Diri terhadap meningkatnya konflik adu kepentinga di Laut China Selatan, Dubes Ishii berujar bahwa pihaknya berharap perdamaian bisa terus ditegakkan.

"Kami tidak memiliki batas langsung dengan Laut China Selatan, tapi kami paham bahwa perairan ini sangat penting bagi pelayaran global. Jepang tidak memiliki kepentingan untuk ikut campur di dalamnya, tapi kami mengimbau agar negara-negara yang ada di sekitarnya untuk saling jaga diri dan mengutakam perdamaian di atas segalanya," ujar Dubes Ishii kepada Liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini