Sukses

7-7-1998: Kerusuhan Nigeria atas Kematian Pemimpin Oposisi

Pemimpin oposisi Moshood Abiola dikabarkan meninggal secara mendadak. Meski dinyatakan tutup usia karena terkena serangan jantung.

Liputan6.com, Lagos - Hari itu, 7 Juli 1998, Nigeria dilanda kerusuhan besar. Para simpatisan oposisi turun ke jalan sebagai bentuk protes atas kematian pemimpin oposisi.

Pemimpin oposisi Moshood Abiola dikabarkan meninggal secara mendadak. Meski dinyatakan tutup usia karena terkena serangan jantung, namun para pendukung meyakini bahwa pemimpin mereka telah dibunuh oleh rezim pemerintah.

Oleh karena itu, massa melakukan aksi demonstrasi secara anarkis di jalan. Ribuan anak muda dengan membawa sejumlah senjata tumpul menghancurkan sejumlah mobil dan fasilitas umum di Kota Lagos.

Bagi para simpatisan, Abiola adalah sosok pemimpin demokratis yang menjunjung tinggi kebebasan. Dia diharapkan bisa menjadi harapan baru sebagai pemimpin untuk rakyat kecil. Namun Abiola meninggal, sehingga para pendukung kecewa dan marah.

Abiola yang berusia 60 tahun ambruk dan meninggal seketika di depan delegasi AS yang hendak membantu membebaskannya. Abiola berstatus terdakwa sejak tahun 1994. Ia diduga dikriminalisasi oleh kubu rezim pemerintahan Jenderal Abacha.

Para demonstran menuntut agar dilakukan investigasi penyebab kematian Abiola. Massa juga mendesak reformasi dan digelarnya pemilu di Nigeria.

Banyak rakyat tidak puas atas pemerintah yang berkuasa karena memerintah dengan cara militer yang keras hingga tercipta sengketa antara etnis di kawasan Utara dan Selatan Nigeria.

Kerusuhan di Kota Lagos terjadi selama empat hari dan mengakibatkan total 60 orang tewas. Sementara hasil investigasi kematian Abiola yang dilakukan tim forensi Internasional, menyatakan bahwa sang pemimpin oposisi meninggal secara alamiah karena penyakit jantung.

Pemilu pun kemudian digelar. Dan Pada Maret 1999, mantan Jenderal Olusegun Obasanjo memenangkan pemilu dan terpilih sebagai Presiden Nigeria yang baru.

Sejarah lain mencatat pada 7 Juli 1898, Amerika Serikat menganeksasi Hawaii. Kemudian 7 Juli 1937, Jepang melancarkan invasi ke Beijing dalam Insiden Jembatan Marco Polo dan menandai dimulainya Perang Tiongkok-Jepang Kedua.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.