Sukses

Dua Turis China Diduga Tewas Akibat Bom Ikan di Malaysia

Dua wisatawan asal China dan seorang pemandu ekspedisi selam berkebangsaan Malaysia, diduga tewas akibat bom ikan di Sabah.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Dua wisatawan asal China dan seorang pemandu ekspedisi selam berkebangsaan Malaysia, diduga tewas akibat bom ikan pada Jumat, 5 Juli 2019. Saat insiden terjadi mereka tengah menyelam di perairan Kota Semporna, pantai timur Negara Bagian Sabah.

Otoritas pariwisata Malaysia telah menyalahkan bom ikan atas tragedi ini, namun kepolisian setempat belum mengonfirmasi penyebab tewasnya korban, lapor The Star dikutip dari The Straits Times, Sabtu (6/7/2019).

Para korban diketahui mulai menyelam pada pukul 17.00 waktu setempat. Saksi mata mengatakan, saat itu terdapat beberapa kapal penangkap ikan yang beroperasi di laut dekat dengan lokasi di mana ketiga korban tewas.

Komisioner Kepolisian Negara Bagian Sabah Malaysia, Omar Mammah mengatakan, pihaknya saat ini tengah menginvestigasi insiden tersebut.

"Dari pernyataan banyak saksi mata, kami mempelajari bahwa terdapat kapal nelayan dekat dengan lokasi (di mana ketiga korban menyelam-red), namun tidak ada satupun yang benar-benar mendengar bom ikan," kata Omar.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Identitas Korban

Identitas para korban saat masih diverifikasi oleh pihak kepolisian, kata Omar. 

Sementara itu, Wakil Konsul Jenderal China di Kota Kinabalu Zhang He, mengonfirmasi kedua korban meninggal dalm insiden itu adalah warga negara Tiongkok.

Datuk Winston Liaw, kepala Asosiasi Agen Pariwisata dan Perjalanan Sabah telah mengutuk para nelayan yang menggunakan bom dalam penangkapan ikan. Ia juga mendorong pihak berwenang untuk mengambil tindakan cepat terhadap para pelaku.

"Ambil tindakan yang akan menjadi pembelajaran bagi semua. Atau, mereka akan tetap melakukan hal yang sama," kata Liaw.

Ia juga mengimbau agar para pemandu selam profesional dan turis untuk siaga, serta jangan menyelam dekat dengan kapal nelayan atau baling-baling perahu mereka yang sangat bahaya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.