Sukses

Batik Motif Maple Khas Kanada Diluncurkan Saat Hari Jadi Negaranya

Duta Besar Kanada untuk Indonesia Peter MacArthur dan Wakil negara itu untuk ASEAN Diedrah Kelly memperkenalkan "Batik Kanada" dalam peringatan hari nasionalnya.

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Kanada untuk Indonesia Peter MacArthur dan Wakil negara itu untuk ASEAN Diedrah Kelly memperkenalkan "Batik Kanada" dalam peringatan hari nasionalnya pada Senin (1/7/2019). Motif yang dipilih adalah daun maple yang dikombinasikan dengan seni nusantara, sebagai simbol persahabatan dengan Indonesia.

"Batik ini diproduksi bekerja sama dengan Bapak Liliek Setiawan ... dalam mendesain, menegaskan penggunaan pewarna alami yang sejalan dengan upaya kami untuk mengurangi jejak (sampah-red) lingkungan," kata Dubes MacArthur dalam sambutan resepsi Canada Day.

Dubes juga mengajak para hadirin untuk menyaksikan proses pembuatan batik di luar gedung resepsi, di mana seniman Batik Kanada dihadirkan langsung dari Desa Bulu, Jawa Tengah.

Batik Kanada yang diperkenalkan dalam Canada Day Reception 2019 (Liputan6.com/Siti Khotimah)

Setidaknya terdapat lima elemen desain dalam Batik Kanada. Di antaranya adalah daun maple berwarna merah, daun berwarna cokelat, buah dan kuncup maple, batang pohon maple yang melengkung, serta aliran sirup maple. Kelima unsur tersebut memiliki makna yang dalam.

Daun maple berwarna merah melambangkan identitas nasional Kanada dengan generasi masa depannya. Daun berwarna cokelat menyimbolkan harmoni dan keterbukaan dari masyarakat Negeri Pecahan Es.

Batik Kanada yang diperkenalkan dalam Canada Day Reception 2019 (Liputan6.com/Siti Khotimah)

Kuncup dan buah maple mewakili semangat inovasi dan kesiapan untuk tumbuh, dengan dua cabangnya sebagai simbol laki-laki dan perempuan. Sedangkan batang pohon maple yang melengkung melambangkan filosofi di mana untuk dapat tumbuh, dibutuhkan usaha untuk melewati cobaan dan kesulitan.

Terakhir, aliran sirup mapel yang dibuat dari getah pohon, menjadi pralambang kebahagiaan warga Kanada yang secara konsisten menduduki peringkat 10 besar sebagai negara paling bahagia di dunia. Adapun warna dasar putih dipilih karena mewakili musim dingin, salah satu dari empat yang ada di Negeri Pecahan Es; begitu pula menjadi simbol kesucian hati.

Resepsi yang berlangsung pada Senin malam di Jakarta adalah perayaan hari nasional Kanada yang diperingati setiap 1 Juli. Pada tanggal yang sama tahun 1867 silam, Undang-Undang Dasar negara itu berlaku yang menyatukan tiga koloni terpisah, yakni Provinsi Kanada, Nova Scotia, dan New Brunswick. Sejak saat itu, ketiga wilayah itu sepakat menjadi satu dominion bernama Kanada.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perkembangan Kerja Sama Bilateral

Dalam kesempatan yang sama, Dubes Kanada untuk Indonesia MacArthur menyampaikan perkembangan kerja sama bilateral. Pada tahun lalu, perdagangan dua negara meningkat 24 persen menjadi US$ 4 miliar.

"Kita akan membuat banyak hal bersama melampaui jangkauan indutri," kata MacArthur dalam sambutannya.

Ia juga mengatakan, jumlah siswa Indonesia yang menempuh studi di Negeri Pecahan Es meningkat 50 persen tahun lalu. Begitu pula sektor pariwisata dengan angka pertumbuhan bertambah dua digit. 

"Usaha untuk memperkuat kepemimpinan ekonomi global juga kembali dibuktikan dalam KTT G20 di Osaka pada pekan lalu di mana PM Trudeau dan Presiden Jokowi bertemu. Pemimpin kita juga duduk bersama dalam APEC ... berbagi ide tentang sejumlah peluang seperti ekonomi digital," lanjut MacArthur.

Pada kesempatan itu, Dubes juga mengatakan selamat atas terpilihnya kembali Presiden Jokowi dalam pemilu 2019. Ia mengatakan, Kanada juga akan mengadakan pemilihan serupa pada Oktober mendatang.

Mewakili pemerintah RI, Menteri Komunikasi, Informasi, dan Teknologi Rudiantara hadir memberikan selamat kepada warga Kanada secara umum di hari nasionalnya. Ia berharap Negeri Pecahan Es itu dapat menjalankan pemilu pada Oktober mendatang dengan sukses.

Rudiantara melanjutkan bahwa kedua negara, Indonesia dan Kanada telah bekerja sama dalam bidang teknologi. Baru-baru ini keduanya berpartisipasi dlaam Konferensi di Paris yang membahas penanggulangan terorisme di internet agar insiden nahas seperti Christchurch tidak terulang di masa yang akan datang.

"Kami menyambut kerja sama di masa yang akan datang dalam bidang artificial intelligence," kata Rudiantara.

Tak hanya Menkominfo, dalam resepsi itu turut hadir Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Susi Pudjiastuti.

3 dari 3 halaman

Kampanyekan Anti Sampah Plastik

Isu lingkungan turut menjadi sorotan dalam acara tersebut, dengan Kanada berkomitmen untuk menekan perubahan iklim dengan melindungi hutan, tanah gambut, dan bakau.

"Dengan adanya gelombang panas dan udara yang buruk, dibutuhkan perubahan dari batu bara ke energi yang diperbarui. Kanada siap untuk membantu proses transisi," kata Dubes MacArthur.

Sementara itu, Wakil Tetap Kanada untuk ASEAN Diedrah Kelly menyampaikan kejutan yakni suvenir berupa sedotan yang dapat digunakan berulang kali bagi para hadirin.

Hal itu dimaksudkannya sebagai usaha nyata untuk mengurangi sampah plastik dan mengampanyekan laut yang bersih dan sehat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini