Sukses

Ini Bukti Warna Berubah Sesuai Persepsi, Biru Atau Ungu yang Anda Lihat?

Bedakan warna berikut ini dalam sebuah ilusi optik, ungu atau biru?

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi ilusi optik baru dalam jurnal Science menanyakan tentang serangkaian bulatan berwarna-warni dengan ungu atau biru.

Dalam penelitian yang diterbitkan pada 29 Juni 2019, tim ilmuwan dari Harvard, Dartmouth, dan New York University menunjukkan kepada beberapa kelompok mahasiswa Amerika deretan 1.000 titik yang berwarna sangat biru hingga sangat ungu (spektrum warna bisa disimak dalam video di bawah ini).

Para peserta harus menjawab hanya satu pertanyaan: Apakah bulatan yang ditampilkan dalam klip tersebut berwarna biru atau ungu?

Kedengarannya sederhana.

Pada awalnya, studi ini membuahkan hasil yang mudah dijawab untuk 200 percobaan pertama. Saat itu para peserta ditunjukkan jumlah bundaran yang sama dari bagian spektrum biru dan ungu, dan sebagian besar peserta mengenali perbedaan warna dengan cukup baik.

Namun, untuk 800 percobaan yang tersisa, mereka mengaku kesulitan untuk menemukan bundaran warna biru, sehingga mereka menjawab lebih banyak menemukan warna ungu.

"Ketika bulatan-bulatan biru menjadi langka, para peserta mulai melihat warna ungu sebagai biru," tulis para peneliti dalam penelitian tersebut, seperti dikutip dari Live Science, Senin (1/7/2019).

Selama 200 percobaan terakhir, bundaran-bundaran yang sebelumnya diidentifikasi oleh peserta sebagai ungu, sekarang tampak biru bagi mereka.

Para peserta terus mengira bahwa bulatan ungu tersebut adalah biru, bahkan ketika mereka secara khusus diperingatkan bahwa jumlah bulatan biru akan dikurangi, atau ketika mereka ditawari hadiah US$ 10 agar tidak menanggapi warna-warna yang diulang dengan cara yang sama pada akhir penelitian, seperti yang mereka lakukan di awal penelitian.

Lantas, mengapa perubahan persepsi semacam itu terjadi secara tiba-tiba?

Menurut para peneliti, bisa jadi otak manusia tidak membuat keputusan berdasarkan pada sifat warna seperti cool (warna yang tenang atau menenangkan di alam, seperti hijau, biru dan ungu) dan aturan ketat yang dibuat oleh para peneliti, tetapi lebih pada rangsangan sebelumnya.

Saat keseimbangan warna pada bulatan biru berubah menjadi ungu, para peserta memperluas definisi mereka tentang "biru", yang sebenarnya digunakan untuk menyesuaikan ekspektasi yang terbentuk di otak dari uji coba sebelumnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kuning atau Hijau, Terkuak Warna Sesungguhnya dari Bola Tenis

Warna dari sebuah benda tergantung pada persepsi visual seseorang. Ada yang beranggapan sama, ada pula yang berbeda.

Seperti misal jeruk yang berwarna oranye. Truk pemadam kebakaran yang berwarna merah. Daun yang berwarna hijau, atau nasi yang berwarna putih.

Tapi bagaimana penilaian penglihatan seseorang terhadap bola tenis? Apakah benda ini berwarna kuning atau hijau?

Di situs web The Atlantic, yang dikutip pada Kamis, 9 Mei 2019, Marina Koren mengeksplorasi debat kontroversial tentang spektrum warna dari bola tenis: ketika tergeletak di lapangan atau saat melambung di udara --waktu dilontarkan dari mesin servis.

Setelah menemukan bahwa rekan-rekannya menilai warna bola dengan dua perbedaan --baik kuning atau hijau-- dia berusaha memahami mengapa hal itu terjadi.

Dengan aturan hukum tenis, khususnya International Tennis Federation atau ITF, bola tenis harus berwarna kuning. Dekrit ini diturunkan pada tahun 1972, setelah pemirsa televisi mengeluhkan mengalami kesulitan saat mengikuti pergerakan bola berwarna putih --ketika mereka menonton pertandingan tenis.

Produsen peralatan olahraga seperti Gamma Sports, juga mengidentifikasi bola tenis produk mereka sebagai kuning.

3 dari 3 halaman

Kehidupan Siang dan Malam

Jadi, mengapa masih ada beberapa orang yang menganggap bahwa bola tenis berwarna hijau? Untuk satu hal ini, rona kuning yang dihasilkan pada sebuah bola tenis bisa sulit dimengerti oleh sebagian orang.

Pertama, kuning mudah dikenali ketika dikontraskan dengan warna-warna lain, tetapi lebih sukar bagi orang untuk mengartikulasikannya ketika tidak ada yang bisa dibandingkan.

Kedua, orang cenderung membuat koreksi warna berdasarkan kondisi pencahayaan. Beberapa dari mereka mungkin mengabaikan warna hangat, seperti emas, atau warna dingin seperti biru.

Ini mengubah cara mereka dalam memandang dan menafsirkan spektrum warna. Jika mereka menyandingkan bola tenis dengan cool colors atau warna-warna dingin, benda ini mungkin akan tampak berwarna kuning. Bila mereka menjejerkannya dengan warm colors atau warna-warna hangat, maka bola tenis berwarna hijau.

Cool colors adalah kelompok warna yang melambangkan kesejukan, ketenangan, kelembutan dan sebagainya. Sementara warm colors yang memiliki nuansa seru, bersemangat, hangat, ceria, aktif dan kreatif. 

Mungkin saja orang yang aktif pada malam hari lebih cenderung mengabaikan warna-warna hangat, sementara orang yang aktif pada siang hari akan mengindahkan warna-warna dingin. Ini juga mempengaruhi persepsi mereka soal warna bola tenis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.