Sukses

Demonstrasi di Ceko, Andrej Babis Didesak Mundur dari Kursi Perdana Menteri

Unjuk rasa terjadi di Ceko, para demonstran menuntut Andrej Babis untuk mundur dari kursi perdana menteri.

Liputan6.com, Praha - Ratusan ribu demonstran turun ke jalan di Praha, Ceko, menuntut Perdana Menteri Andrej Babis hengkang dari jabatannya. Protes ini digagas oleh kelompok Million Moments for Democracy, yang berkembang dari inisiatif mahasiswa setempat menjadi gerakan massa besar-besaran.

Million Moments for Democracy telah mengorganisir sejumlah aksi protes pada tahun ini. Reli terakhir yang mereka lakukan adalah pada 5 Juni, ketika 120.000 orang tumpah ruah di jalan raya ibu kota Ceko.

Mikulas Minar, koordinator unjuk rasa, mengatakan kepada kantor berita AFP yang dikutip BBC pada Senin (24/6/2019): "Bila dilihat dari udara, jumlah kita sepertinya sekitar 250.000 orang. Kita lihat, berapa banyak lagi yang gabung."

Lalu, tuduhan apa yang dihadapi oleh Andrej Babis?

Babis sedang menghadapi investigasi kriminal atas dugaan penipuan dan penyalahgunaan 2 juta euro dalam subsidi Uni Eropa pada lebih dari 10 tahun yang lalu.

Polisi mengatakan, Babis menyembunyikan kepemilikannya atas pertanian dan pusat konferensi yang dikenal sebagai "Stork Nest", sehingga ia bisa memenuhi syarat untuk subsidi Uni Eropa secara diam-diam, yang dirancang guna membantu usahanya di Ceko.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Skandal Perusahaan Pribadi

Andrej Babis yang juga merupakan miliarder di Ceko, pun menjadi subjek penyelidikan terkait kepentingan Uni Eropa atas perusahaan pribadinya: Agrofert.

Namun draft laporan Komisi Eropa dikabarkan bocor pada awal bulan ini, di mana disebutkan bahwa Babis masih mendapat untung dari Uni Eropa. Dokumen ini menetapkan bahwa Babis harus mengembalikan sekitar 17,5 juta euro sebagai subsidi.

Namun sang perdana menteri menampik seluruh tudingan itu karena tidak berdasar dan bermotivasi politik.

Sehari setelah polisi memberi tahu bahwa jaksa penuntut mengajukan tuntutan terhadap Babis, posisi menteri kehakiman diubah olehnya.

Demonstran berpendapat bahwa Menteri Kehakiman yang baru, Marie Benesova, memiliki hubungan dekat dengan Babis. Benesova yang berusia 71 tahun, sebelumnya menolak permintaan dari polisi untuk mencabut Babis dari kekebalan hukum.

3 dari 3 halaman

Reaksi Perdana Menteri

Andrej Babis mencap laporan dari Komisi Uni Eropa tersebut sebagai "serangan terhadap Republik Ceko" dan menolak mengembalikan subsidi apa pun.

Dia mengatakan: "Republik Ceko tentu tidak perlu mengembalikan subsidi. Tidak ada alasan untuk itu, karena saya tidak melanggar aturan hukum Ceko atau Eropa mengenai kepentingan tertentu."

Selain itu, Babis juga menolak untuk mundur sebagai perdana menteri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.