Sukses

Seekor Siput Jadi Penyebab Gangguan Perjalanan 30 Kereta di Jepang

Pemadaman listrik yang mengganggu lalu lintas kereta api di sebuah pulau Jepang bulan lalu disebabkan oleh seekor siput telanjang, kata otoritas.

Liputan6.com, Kyushu - Pemadaman listrik yang mengganggu lalu lintas kereta di sebuah pulau Jepang bulan lalu disebabkan oleh siput telanjang - tanpa cangkang (slug), kata otoritas perkeretaapian setempat.

Lebih dari 12.000 orang pengguna moda transportasi kereta terkena dampak ketika hampir 30 kereta di Kyushu terhenti karena tindakan mengganggu hewan berlendir itu, demikian seperti dilansir BBC, Minggu (23/6/2019).

Namun, hewan malang itu ditemukan mati tersengat listrik, dengan sisa-sisa bangkainya ditemukan di dalam sebuah peralatan kelistrikan kereta, kata pihak Japan Railways.

Media di Jepang mengatakan bahwa siput itu menyelip masuk melalui celah kecil peralatan kelistrikan dan diperkirakan menyebabkan korsleting.

Siput malang itu telah 'dievakuasi' dan sistem perkeretaapian di Kyushu telah kembali normal, lanjut otoritas. Beruntung, gangguan kelistrikan itu tidak memicu peristiwa berbahaya lainnya.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Musang Tersengat Kabel Listrik Akselerator Partikel, Picu Korsleting

Peristiwa tidak lazim, di mana hewan mengganggu kegiatan publik bukan pertama kalinya terjadi. Seekor binatanh pernah menyebabkan gangguan mengejutkan pada infrastruktur di sebuah negara.

Akselerator partikel Large Hadron Collider (LHC) milik badan riset nuklir Eropa (CERN) di Swiss mengalami korsleting yang disebabkan oleh seekor musang pada April 2016 silam.

Namun, makhluk malang itu tidak selamat usai tersengat transformator tegangan tinggi 66kV di LHC.

LHC berhenti beroperasi ketika "gangguan listrik parah" terjadi pada dini hari Jumat 28 April 2016.

Seorang juru bicara CERN mengatakan bahwa musang tidak masuk ke dalam terowongan, hanya fasilitas listrik.

Arnaud Marsollier dari CERN mengatakan kepada BBC bahwa akan diperlukan beberapa hari untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh musang tersebut.

Dia menambahkan bahwa sementara itu, untungnya, tidak setiap hari seekor hewan mempengaruhi peralatan LHC. Dan hal itu pun tidak mengejutkan karena fasilitas penelitian ada di pedesaan.

Pada tahun 2009 LHC sempat korsleting yang diduga oleh burung, meskipun tidak ada bangkai yang ditemukan.

"Masalah kecil" dengan peralatan seperti itu adalah bagian dari jalannya LHC, kata Marsollier, dan para ahli terbiasa melakukan perbaikan atas gangguan berjenis serupa.

Sementara pada 2011 di Darlington, Inggris, seekor siput menyebabkan korsleting trafo listrik pada sebuah lampu rambu lalu lintas, yang memicu gangguan arus kendaraan di jalan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.