Sukses

20.000 Demonstran di Eropa Desak Pemerintah Atasi Perubahan Iklim

Sambil membawa spanduk dengan slogan-slogan mengutuk aksi yang memicu perubahan iklim, para demonstran menyuarakan aksinya.

Liputan6.com, Berlin - Ribuan pelajar dari berbagai penjuru Eropa pada Jumat 21 Juni 2019 berdemonstrasi di dekat sebuah tambang batu bara di Jerman Barat, mendesak pemerintah agar mengambil tindakan berani menghadapi perubahan iklim.

Penyelenggara menyatakan hingga 20 ribu demonstran dari 16 negara ambil bagian dalam unjuk rasa di Aachen, di dekat perbatasan Jerman dengan Belgia dan Belanda.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu (23/6/2019) Para demonstran membawa spanduk dengan slogan-slogan seperti "Keserakahan kalian mengorbankan masa depan kami" dan "hentikan penambangan batu bara."

Protes ini berlangsung sehari setelah para pemimpin Uni Eropa gagal menyepakati rencana untuk membuat blok ekonomi ini mencapai kondisi karbon netral pada tahun 2050.

Beberapa negara besar Eropa, termasuk Inggris, Prancis dan Jerman, telah mendukung sasaran itu, tetapi negara-negara yang mengandalkan batu bara di bagian timur, seperti Polandia, menghalangi konsensus mengenai proposal itu.

Beberapa negara itu mewajibkan pengurangan bertahap penggunaan bahan bakar fosil sampai hampir-hampir tidak menggunakannya sama sekali.

Protes hari Jumat ini berlangsung di dekat lokasi salah satu tambang batu bara muda terbesar di Jerman.

Tambang itu telah menjadi fokus protes lingkungan hidup dalam beberapa tahun ini karena operatornya, perusahaan utilitas RWE, mengancam akan menebangi hutan di dekatnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Antisipasi Polisi

Protes-protes lebih lanjut diperkirakan berlangsung di lokasi tersebut pada akhir pekan ini.

Polisi Jerman telah mengerahkan ratusan petugas dan meriam air untuk mencegah pembangkit listrik di dekatnya diblokir oleh pengunjuk rasa.

Pemerintah Jerman sebelumnya menyetujui rencana nasional untuk mengakhiri penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik pada tahun 2038, tetapi untuk mengatasi sebagian kebutuhan itu Jerman perlu mengimpor gas alam

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.