Sukses

Presiden Turki Salahkan Penguasa Mesir Atas Kematian Mohammed Morsi

Recep Tayyip Erdogan menyalahkan tiran Mesir atas kematian Mantan Presiden Mohammed Morsi.

Liputan6.com, Istanbul - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyalahkan "tiran" Mesir atas kematian Mantan Presiden Mohammed Morsi yang meninggal di rumah sakit Kairo setelah pingsan selama sesi pengadilan.

"Sejarah tidak akan pernah melupakan para tiran yang menyebabkan kematiannya lantaran memenjarakannya dan mengancamnya dengan eksekusi," kata Erdogan, sekutu dekat Mohammed Morsi, dalam pidato yang disiarkan televisi di Istanbul.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (18/6/2019) hubungan antara Turki dan Mesir telah hampir tidak ada sejak dipimpin oleh Abdel Fattah al-Sisi. Pada 2013, ia menggulingkan presiden Islamis Morsi. Sejak itu Sisi menjadi presiden.

Erdogan mengecam penangkapan Morsi sebagai "kudeta" dan menyerukan pembebasan tahanan Ikhwanul Muslimin di Mesir.

Pemimpin Turki menggambarkan kematian Morsi sebagai "simbol penganiayaan yang menargetkan dia dan rakyatnya".

"Di mata kami, Morsi adalah seorang yang kehilangan nyawanya demi sebuah kasus yang ia yakini," katanya.

Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan: "Kudeta penangkapan Mohammed Morsi memang telah dilakukan oleh penguasa. Tetapi ingatan tentangnya tidak akan terhapus."

Dalam komentar sebelumnya, Erdogan membidik Sisi dan memanggilnya dengan sebutan "tiran" yang mengambil alih kekuasaan dalam "kudeta" dan yang telah menginjak-injak demokrasi.

 

Saksikan Juga Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Meninggal Saat Disidang

Mantan Presiden Mohammed Morsi meninggal dunia pada usia 67 tahun setelah pingsan di dalam ruang sidang di Kairo pada Senin 17 Juni 2019, kata para pejabat Mesir.

Ia jatuh pingsan ketika disidang dalam kasus dakwaan mata-mata dan tak lama kemudian dikabarkan meninggal dunia, demikian dikutip dari laman BBC.com.

Menurut jaksa penuntut umum, Mohammed Morsi jatuh pingsan tidak lama setelah berbicara dari balik kerangkeng yang digunakan untuk menempatkan sebagian terdakwa ketika disidang.

Laporan medis tidak menunjukkan ia mengalami cedera baru-baru ini.

Kabar meninggalnya Morsi tersebut dilaporkan oleh televisi pemerintah.

"Jenazahnya dipindahkan ke rumah sakit dan prosedur yang perlu dilakukan sedang ditempuh," lapor televisi pemerintah Nile News.

Morsi dipilih sebagai presiden tahun 2012 ketika masih menjadi pemimpin Ikhwanul Muslimin, tetapi ia digulingkan oleh militer satu tahun kemudian menyusul aksi protes massal.

Ia tercatat sebagai pemimpin pertama Mesir yang dipilih secara demokratis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.