Sukses

Sebelum Rudal Serang Bandara, Ini Target Serangan Houthi di Arab Saudi Sejak 2015

Berikut ini sejumlah teror yang pernah dilancarkan Houthi terhadap Arab Saudi, sebelum serangan terkini yang menyasar Bandara Abha.

Liputan6.com, Jeddah - Rabu 12 Juni 2019, milisi Houthi melancarkan serangan rudal di Bandara Abha, Arab Saudi. Sebanyak 26 orang terluka akibat insiden tersebut.

Serangan tersebut, bukanlah hal yang pertama dilakukan milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman telah menyerang wilayah Arab Saudi. Serangan tersebut tak hanya melukai tapi juga membunuh warga sipil, sehingga seringkali menuai kecaman internasional.

Sebelum serangan rudal di Bandara Abha, berikut ini sejumlah teror yang pernah dilancarkan Houthi terhadap Arab Saudi, seperti dikutip dari Arab News, Kamis (13/6/2019).

5 Mei 2015: Arab Saudi menghentikan sekolah di kota bagian selatan negara itu, Najran setelah milisi Houthi yang didukung Iran menembaki kota itu dari Yaman, saluran berita Al Arabiya melaporkan.

Sebanyak dua warga sipil tewas dalam serangan itu, sementara lima tentara Saudi ditangkap oleh gerilyawan Houthi, lapor Associated Press, mengutip para pemimpin suku yang memilih untuk tidak disebutkan namanya.

7 Juni 2015: Pasukan Saudi menembak jatuh rudal Scud yang ditembakkan ke Kerajaan dari Yaman sebelum fajar, kata komando koalisi.

28 Oktober 2016: Pertahanan tanah Saudi mencegat rudal balistik yang diluncurkan oleh milisi Houthi yang menargetkan kota suci Makkah.

Koalisi Arab mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rudal itu jatuh 65 kilometer dari Makkah, menambahkan bahwa pejuang jet koalisi menyerang peluncur roket di Saada dan menghancurkan mereka.

28 Juli 2017: Pasukan pertahanan udara Saudi mencegat rudal balistik diluncurkan ke arah Makkah oleh milisi Houthi Yaman, menurut komando koalisi Arab.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Saudi Press Agency (SPA), komando koalisi mengatakan rudal ditembak jatuh di atas wilayah Al-Wasliya di Provinsi Taif, sekitar 69 kilometer dari Makkah. Tidak ada kerusakan atau cedera yang dilaporkan.

Serangan rudal itu "jelas merupakan upaya putus asa untuk mengganggu musim haji," kata pernyataan itu.

4 November 2017: Houthi meluncurkan rudal di Riyadh, menargetkan Bandara Internasional King Khalid. Pasukan pertahanan udara Arab Saudi mencegat rudal dan menembak jatuh, dan tidak ada kerusakan.

20 Desember 2017: Milisi Houthi di Yaman menembakkan rudal balistik ke Riyadh, menargetkan Istana Kerajaan Al-Yamamah di ibukota Saudi.

"Rudal itu dicegat oleh sistem pertahanan patriot Saudi di selatan Riyadh, menyebabkan puing-puing berserakan," koalisi Arab yang mendukung pemerintah Yaman yang sah mengatakan.

Juru bicara Maliki Coalition Kolonel Turki Al-Maliki mengatakan bahwa tidak ada yang terluka dan tiada pula kerusakan properti.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Serangan 2018

Sejumlah serangan juga terjadi pada tahun 2018 lalu, berikut di antaranya:

15 Mei 2018: Pasukan Pertahanan Udara Kerajaan Saudi (RSADF) mencegat rudal balistik yang ditembakkan oleh milisi Houthi di kota selatan Saudi, Jazan, kata jurubicara koalisi Arab.

Kolonel Turki Al-Maliki mengumumkan bahwa pada pukul 00.40 dini hari, pertahanan udara Saudi mencegat rudal balistik yang diluncurkan dari wilayah Yaman menuju wilayah Kerajaan.

Rudal itu diarahkan ke daerah-daerah berpenduduk di Provinsi Jazan.

10 Juni 2018: Pertahanan udara Saudi mencegat rudal balistik di atas Jazan setelah ditembakkan dari wilayah yang dikuasai pemberontak di Yaman, kata koalisi Arab.

"Puing-puing dari rudal itu mendarat di daerah pemukiman Jazan tanpa menimbulkan korban," papar koalisi dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh SPA.

Serangan itu terjadi sehari setelah tiga warga sipil tewas di Jazan ketika milisi Houthi menembakkan "proyektil" di provinsi itu.

24 Juni 2018: Pasukan pertahanan udara Arab Saudi mencegat dan menghancurkan dua rudal balistik di Riyadh, yang diluncurkan oleh milisi Houthi di Yaman.

Rumah-rumah di ibu kota Saudi bergetar dan setidaknya ada enam ledakan keras, kilatan terang di langit dan kepulan asap di atas kota. Kendati demikian tak ada laporan korban.

3 dari 3 halaman

Serangan 2019

Sebelum serangan di Bandara Abha, berikut sejumlah serangan yang dilakukan Houthi sepanjang tahun ini. 

2 April 2019: Dua drone Houthi yang menargetkan wilayah sipil di Khamis Mushayt, sebuah kota pegunungan di wilayah Asir, berhasil dicegat dan dihancurkan.

Lima orang dilaporkan terluka oleh puing-puing rudal yang jatuh. Empat kendaraan dan sejumlah rumah rusak.

8 April 2019: Pasukan pertahanan udara koalisi Arab mencegat sebuah pesawat tak berawak Houthi yang ditujukan ke wilayah selatan Asir di Arab Saudi, lapor Saudi Press Agency (SPA).

Kolonel Turki Al-Maliki, juru bicara koalisi Arab, mengatakan bahwa pada pukul 22.50 malam waktu setempat, pertahanan udara Saudi melihat pesawat tak berawak menuju daerah berpenduduk di wilayah Asir.

Drone itu berhasil ditembak jatuh sebelum mencapai target. Beruntung tak ada yang dilaporkan terluka oleh jatuhnya puing-puing dari kendaraan udara tak berawak, katanya.

Al-Maliki mengatakan bahwa milisi terus menargetkan warga sipil dengan serangan pesawat tak berawak serta perahu jebakan yang melanggar Perjanjian Stockholm yang ditandatangani oleh milisi dan pemerintah Yaman dan pendukung koalisinya.

Dia mengatakan bahwa "aksi terorisme" ini bertujuan untuk memprovokasi pasukan koalisi untuk melakukan aksi militer di Provinsi Hodeidah.

13 Mei 2019: Dua kapal tanker Saudi menjadi sasaran di lepas pantai UEA. Menteri Energi Kerajaan mengatakan kedua kapal itu ditargetkan ke Fujairah. Dia mengatakan bahwa satu kapal tanker sedang dalam perjalanan ke Kerajaan guna memuat minyak mentah Saudi untuk AS.

14 Mei 2019: Antara pukul 06.00 dan 06.30 pagi, dua stasiun pompa di pipa Timur-Barat Arab Saudi diserang oleh drone bersenjata, yang menyebabkan kebakaran dan kerusakan kecil pada Stasiun Pompa No. 8.

"Pipa tersebut mengangkut minyak Saudi dari Eastern Province ke Pelabuhan Yanbu," kata pernyataan dari Menteri Energi Saudi Khalid Al-Falih.

Serangan dini hari, yang kedua minggu itu di Teluk, menargetkan dua stasiun pompa yang dioperasikan oleh perusahaan Saudi, Aramco.

Aramco kemudian mengkonfirmasi serangan itu dalam sebuah pernyataan, yang menyatakan bahwa pihaknya "merespons kebakaran di Stasiun Pompa Pipeline 8 Timur-Barat yang disebabkan oleh insiden sabotase menggunakan drone bersenjata menargetkan stasiun pompa 8 dan 9."

20 Mei 2019: Pasukan pertahanan udara Arab Saudi menembak jatuh dua rudal balistik yang dilaporkan Al-Arabiya menuju Jeddah dan Makkah.

Pasukan "memantau sasaran udara yang terbang di atas daerah terlarang di Jeddah dan Provinsi Taif, dan berhasil ditangani," kata juru bicara koalisi Arab Kolonel Turki Al-Maliki.

11 Juni 2019: Pasukan pertahanan udara Arab Saudi menembak jatuh dua pesawat tanpa senjata yang diluncurkan oleh Houthi dari Yaman menuju kota Khamis Mushayt, kata Al-Maliki. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini