Sukses

4 Titik Nyeri Pada Perut Ini Bisa Jadi Tanda Penyakit Lain

Waspada, sakit perut bukan sekadar kembung saja, bisa jadi ada hal lain. Terutama ketika sakit itu ada di titik-titik tertentu.

Liputan6.com, Jakarta - Perut adalah salah satu bagian dari tubuh yang kerap menunjukkan gejala sakit. Namun, waspadalah,  sakit pada bagian tersebut bisa jadi merupakan pertanda penyakit lainnya.

Sakit perut bukan berati sekadar kembung saja, waspadalah bisa jadi ada penyakit lain yang memiliki gejala awal demikian. Terutama ketika sakit itu ada di titik-titik tertentu.

Untuk membedakannya, Anda harus tahu betul di mana lokasi sakitnya. Setelah itu pahami gejalanya.

Dengan cara ini, maka Anda akan jauh lebih mudah dalam mengobati dan membeli obat yang pas untuk meredakan sakitnya.

Seperti dikutip dari Brightside.me, Kamis (7/6/2019), berikut 4 lokasi rasa nyeri di perut yang beri petunjuk penyakit Anda:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Nyeri Perut Bagian Atas

Jika Anda mengalami nyeri di bagian atas perut dan merasa kembung, itu bisa berarti bahwa Anda memiliki gas berlebih di sana.

Anda mungkin juga mengalami gejala lain: rasa sakit yang datang dalam gelombang dan menyebabkan perut Anda membengkak, Anda merasa ada sesuatu yang bergerak di perut dan bersendawa atau mengeluarkan gas.

Penyebab: Makan cepat dan menelan cepat dengan mulut dapat menyebabkan perasaan ini. Minuman bersoda, bir, produk susu, dan kacang-kacangan menyebabkan pembentukan gas yang berlebihan di perut.

Solusi: Untuk mencegah keadaan tidak nyaman ini, lebih baik mengkonsumsi lebih sedikit makanan yang tercantum di atas.

 

3 dari 5 halaman

2. Nyeri di Daerah Dada Bagian Bawah atau Atas Perut

Mulas (refluks asam) menciptakan rasa sakit yang membakar di daerah dada bagian bawah, dan bagian atas perut Anda. Selain itu, Anda bisa merasakan rasa panas di tenggorokan dan terkadang ada rasa asam aneh yang bisa Anda rasakan di tenggorokan.

Penyebab: Ada banyak makanan yang bisa memicu mulas. Diantaranya adalah: makanan berminyak dan pedas, alkohol (terutama anggur merah), bawang mentah, cokelat, buah jeruk, kopi, dan minuman berkafein. Selain itu, merokok membuat mulas lebih buruk.

Solusi: Cobalah untuk tidak makan berlebihan - lebih baik makan 5 sampai 6 makanan kecil selama hari Anda, daripada 2-3 makanan besar. Juga, disarankan untuk mengenakan pakaian longgar untuk menghindari tekanan pada perut Anda dan mencoba untuk berhenti merokok.

4 dari 5 halaman

3. Nyeri Perut Kanan Bawah

Peradangan pada apendiks disebut appendicitis. Ini adalah kondisi berbahaya yang memerlukan perawatan medis segera.

Gejala usus buntu adalah rasa sakit yang tajam di dekat pusar atau perut bagian atas yang bergerak ke perut kanan bawah, pembengkakan perut, demam tinggi, dan ketidakmampuan untuk mengeluarkan gas.

Penyebab: Penyebab radang usus buntu dapat berupa: lubang yang tersumbat di dalam usus buntu, jaringan dinding usus buntu yang membesar (karena infeksi pada saluran pencernaan atau di bagian lain dari tubuh), parasit, atau pertumbuhan yang dapat menginfeksi lumen atau kerusakan usus buntu Anda. perutmu.

Solusi: Tidak dapat mencegah radang usus buntu. Apendisitis jarang terjadi pada orang yang menjalankan diet sehat dan makan makanan yang kaya serat seperti sayuran dan buah-buahan segar. Jika Anda berpikir bahwa Anda mungkin menderita radang usus buntu, segera hubungi dokter untuk memeriksa kondisi Anda, dan berikan perawatan yang tepat.

 

5 dari 5 halaman

4. Nyeri Hebat di Perut Kanan Atas

Tidak mudah untuk menunjukkan keberadaan batu empedu di tubuh Anda. Anda hanya akan benar-benar menyadari bahwa mereka ada di sana jika sedang meradang.

Dalam kasus ini, gejalanya adalah: sakit parah dan tiba-tiba di perut kanan atas, demam, menggigil, dan mual.

Penyebab: Ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu pembentukan batu empedu: kelebihan berat badan atau obesitas, kurang gerak, kehamilan, mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol tinggi, tidak makan cukup makanan kaya serat, keturunan, diabetes, dan minum obat yang mengandung estrogen, seperti kontrasepsi oral atau obat terapi hormon.

Solusi: Untuk mencegah pembentukan batu empedu Anda harus mengikuti beberapa aturan sederhana. Jangan melewatkan waktu makan, kendalikan berat badan Anda, jika Anda mengikuti diet - penurunan berat badan yang cepat meningkatkan risiko batu empedu. Juga, cobalah untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Menjadi gemuk atau kekurangan berat badan membuat tubuh Anda berisiko tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.