Sukses

Australia Selamatkan 41 Pencari Suaka yang Tenggelam di Samudera Hindia?

Australia mendeteksi dan menyelamatkan 41 pencari suaka yang tenggelam di Samudera Hindia.

Liputan6.com, Canberra - Angkatan Udara Australia telah mendeteksi dan menyelamatkan 41 pencari suaka dari kondisi tenggelam di Samudera Hindia pada bulan lalu dalam sebuah rencana operasi pengintaian, menurut media independen yang dibiayai pemerintah setempat.

Para pencari suaka tersebut berusaha melakukan perjalanan ke Australia dan dicegat oleh Angkatan Laut Sri Lanka pada 23 Mei 2019 lalu, melansir media Negeri Kanguru, ABC Indonesia pada Rabu (5/6/2019).

Kasus ini adalah kapal kedua yang telah dicegat ketika mencoba melakukan perjalanan ke Australia dalam beberapa minggu terakhir.

Pekan lalu, sebuah kapal dengan 20 pencari suaka dicegat oleh pihak berwenang di dekat Pulau Christmas, di lepas pantai barat laut Australia Barat.

Pada saat itu, Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton, mengatakan itu "bukan satu-satunya kapal yang kami khawatirkan".

Insiden terbaru ini dikonfirmasi oleh kepala Operasi Perbatasan Berdaulat, Mayor Jenderal Craig Furini.

"Untungnya Angkatan Laut Sri Lanka bisa menyelamatkan 41 warga negara Sri Lanka di kapal," katanya.

"Ini menyoroti bahaya nyata dari mencoba perjalanan ini."

"Sebelum (operasi perbatasan berdaulat) dimulai pada tahun 2013, lebih dari 1.200 orang tenggelam di laut mencoba perjalanan seperti itu di laut. Sejak Operasi Perbatasan Berdaulat dimulai, belum ada (yang tenggelam)."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sempat Dituduh Mengusir Pencari Suaka

Berita penyelamatan 41 pencari suaka itu muncul beberapa hari setelah kabar tuduhan terkait pengusiran yang dilakukan Australia terhadap pengungsi asal Sri Lanka. Pemerintah Negeri Kanguru pada 2 Juni lalu disebut-sebut secara sengaja merahasiakan kedatangan sebuah kapal pencari suaka dari kolombo di Christmas Island.

Kapal yang dimaksud membawa 20 orang, yang seluruhnya telah dipulangkan beberapa saat kemudian.

Wakil Perdana Menteri Michael McCormack mengukuhkan bahwa 20 orang meninggalkan Sri Lanka awal Mei 2019, bermaksud masuk ke Australia secara ilegal. Semuanya sudah dipulangkan kembali ke negeri tersebut, lapor ABC Indonesia. 

Harian The Australian melaporkan bahwa pencari suaka itu sempat dibawa ke Christmas Island, dan ditahan selama beberapa hari untuk pemeriksaan kesehatan dan keamanan.

Mereka dilaporklan telah diterbangkan kembali ke ibukota Sr Lanka Colombo pekan lalu setelah permintaan suaka mereka ditolak Australia, demikian seperti dikutip dari ABC Indonesia.

3 dari 3 halaman

Dewan Kota Christmas Island Mengaku Tidak Tahu Menahu

Presiden Dewan Kota Praja Christmas Island Gordon Thomson mengatakan dia sama sekali tidak mengetahui informasi tersebut. Dia menuding tindakan pemerintah federal tidak benar.

Thomson mengatakan dirinya selalu terlibat dalam pertemuan dengan pejabat instansi lain. Dalam pertemuan dengan petugas Pasukan Perbatasan Australia (ABF) minggu lalu tidak disebut-sebut mengenai tibanya pencari suaka.

Dia juga menyampaikan kekhawatiran bahwa insiden seperti ini tidak diketahui oleh pejabat kota praja Christmas Island.

"Menurut saya ini pendekatan yang aneh dalam hubungan antarinstansi," kata Thomson.

"Ini konsisten dengan kebijakan rahasia yang dijalankan pemerintah federal berkenaan dengan Operasi Kedaulatan Perbatasan."

"Bila pemerintah Australia melakukan operasi rahasia di pulau ini, itu adalah hal yang luar biasa, dan mereka sudah berusaha keras untuk menutupi hal tersebut agar tidak bocor.

Penerbangan pesawat dari Christmas Island tidak setiap hari ada, dan Thomson mengatakan dia tidak melihat adanya pesawat yang tidak terjadwal yang meninggalkan pulau tersebut selama baru-baru ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.