Sukses

Media Internasional Sorot Wafatnya Ani Yudhoyono

Kabar wafatnya mantan ibu negara RI, Ani Yudhoyono menjadi sorotan berbagai media internasional, dari Australia hingga Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Istri mantan Presiden ke-6 Indonesia, Ani Yudhoyono, berpulang pada Sabtu, 1 Juni 2019 pukul 11.50 di National University Hospital, Singapura.

Kabar wafatnya mantan ibu negara Indonesia tersebut menjadi sorotan berbagai media internasional, dari Australia hingga Amerika Serikat.

Portal surat kabar ternama AS, Washingtonpost.com, melansir kantor berita Associated Press (AP), memuat tajuk berjudul "Former Indonesian first lady Ani Yudhoyono dies at 66," demikian seperti dikutip pada Minggu (2/6/2019).

"Selama periode pertamanya menjadi ibu negara, beliau mengorganisir kampanye imunisasi polio nasional dan kampanye "Mobil Pintar", di mana sejumlah mobil van pembawa buku untuk anak-anak berkeliling di penjuru negara," tulis AP sebagaimana dilansir The Post.

"Beliau juga membantu upaya bantuan kemanusiaan ketika gempa bumi besar yang memicu tsunami menghantam Indonesia di Sumatra pada 2004, menewaskan total 230.000 orang --dengan sebagian besar berasal dari Indonesia," lanjut obituari The Post.

Portal stasiun televisi berita AS, Foxnews.com juga memasang tajuk serupa dengan melansir AP.

Sementara itu, portal surat kabar bisnis AS, Bloomberg.com memasang judul berita "Kristiani Yudhoyono, Indonesia's Former First Lady, Dies at 67."

"Sang Ibu Negara dan Presiden ke-6 RI (Susilo Bambang Yudhoyono) memiliki dua putra, Agus Harimurti Yudhoyono and Edhie Baskoro Yudhoyono. Ani Yudhoyono merupakan anak mantan jendera Sarwo Edhie Wibowo," tulis obituari Bloomberg.

Sedangkan media Australia, 9News.com.au melansir kantor berita Australian Associated Presss (AAP) memasang tajuk "Former Indonesian first lady Ani Yudhoyono dies".

Portal surat kabar Australia lain, TheCourier.com.au, memasang tajuk "Former Indonesian first lady dies."

"Kristiani Herrawati Yudhoyono, seorang politisi yang dikenal dengan nama panggilannya, Ani, adalah ibu negara dari 2004 hingga 2014. Suaminya adalah presiden keenam Indonesia setelah memenangkan pemilihan langsung kepala negara pertama di negara itu pada 2004," tulis TheCourier.

Berita obituari Ani Yudhoyono juga dibuat oleh The South China Morning Post (Hong Kong - China), Free Malaysia Today dan sejumlah media Negeri Jiran lain, serta kantor berita United News of India yang juga dikutip oleh beberapa media Negeri Bollywood.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sorotan Media Singapura

Kabar wafatnya mantan ibu negara Indonesia juga menjadi sorotan dua media raksasa Singapura.

Portal stasiun televisi berita Singapura, Channel News Asia menyoroti perjuangan Ibu Ani Yudhoyono melawan kanker darah.

"Kristiani Herrawati (66) lebih dikenal sebagai Ani Yudhoyono, telah berjuang melawan kanker darah," tulis Channel News Asia sebagaimana dikutip pada Sabtu (1/6/2019).

Sementara portal surat kabar Singapura, The Strait Times menyoroti kilas balik kehidupan Ibu Ani.

"Nyonya Yudhoyono telah menjadi pilar suaminya selama masa kepresidenannya dari 2004 hingga 2014. Sebelum perawatan, ia masih menemaninya dalam tur politik," tulis The Straits Times.

"Ia dikenal luas sebagai fotografer yang rajin dan aktif di platform media sosial, termasuk Instagram, di mana ia memiliki 6,4 juta pengikut. Meskipun sakit, dia, misalnya, berbagi perjuangannya dengan kanker darah melalui posting Instagram-nya," lanjut media tersebut.

3 dari 3 halaman

Pemerintah Singapura Ucapkan Belasungkawa

Melalui siaran resmi yang diterima Liputan6.com pada Sabtu, 1 Juni 2019, Kementerian Luar Negeri Singapura mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ani Yudhoyono.

Siaran resmi itu juga menyampaikan ucapan duka pemerintah Singapura kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga, serta seluruh rakyat Indonesia.

Siaran resmi bertanggal 1 Juni 2019 itu juga diikuti oleh ucapan belasungkawa serupa yang diunggah pemerintah Singapura di Twitter dan Facebook.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.