Sukses

Sedang Bermain, Anak TK Temukan Kuburan Kuno Berusia 5.600 Tahun

Sekelompok anak TK yang tengah bermain menemukan kuburan berusia 5.600 tahun.

Liputan6.com, Paris - Sekelompok anak TK di Kota Saint-Laurent-Médoc, Prancis secara tidak sengaja menemukan beberapa potong tulang saat bermain di sekolah pada 2006 silam.

Ternyata, bagian dari kompleks sekolah itu dibangun di atas sebuah kuburan kuno menurut analisis awal sebagaimana dikutip dari Live Science pada Rabu (29/5/2019).

Makam itu diperkirakan berusia ribuan tahun. Gundukan tanah yang kemudian bernama Le Tumulus des Sables itu berumur jauh lebih lama dibandingkan dari prediksi sebelumnya.

Tim arkeolog yang telah meneliti kuburan kuno menemukan tidak kurang dari 30 individu (20 orang dewasa dan 10 anak) yang dimakamkan di sebuah gundukan dengan kedalaman hanya 50 sentimeter. Hal itu dijelaskan dalam Journal Archaeological Science: Reports yang diterbitkan pada April 2019.

Menurut analisis radiokarbon, dari beberapa gigi yang ditemukan di kuburan kuno tersebut, para jenazah telah ditempatkan di sana sejak akhir era Neolitikum (sekitar 3.600 SM) dan berakhir pada Zaman Besi (1250 SM).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tanda Tanya Besar

Pertanyaan terbesar para arkeolog adalah mengapa kuburan itu ditemukan di tempat yang seolah biasa-biasa saja.

"Ini tidak biasa karena itu bukan tempat yang benar-benar jelas atau prestisius," kata pemimpin penulis utama Hannah James, seorang kandidat doktoral di Australia National University di Canberra, dalam sebuah pernyataan.

"(Makam) itu bukan di bukit atau lokasi yang jelas, jadi ada hal lain tentang situs ini yang menyebabkan orang kembali dan menggunakannya (sebagai sekolah)."

Adapun jasad-jasad tersebut diketahui bahwa kebanyakan dari mereka merupakan penduduk setempat.

 

3 dari 3 halaman

Makan Hasil Bumi

Dari analisis isotop (versi elemen) dalam sisa-sisa gigi menunjukkan bahwa semua individu yang diteliti makan dari hasil tanah. Bukan memancing dari sungai terdekat maupun Samudera Atlantik.

Satu individu tampaknya telah dilahirkan dalam iklim yang jauh lebih dingin, dan mungkin telah dipindahkan ke lokasi tersebut setelah kematian, tulis para peneliti.

Tidak hanya rangka, di situs itu juga ditemukan peninggalan lain seperti pecahan keramik, logam, dan tulang hewan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini