Sukses

4 Hal Unik soal Gurita, Berjalan di Darat hingga Datang dari Angkasa Luar

Berikut empat hal unik tentang gurita yang harus diketahui.

Liputan6.com, Jakarta - Gurita adalah salah satu hewan yang paling dikenal dan menarik di Bumi. Binatang laut pemilik tentakel ini sering kali menjadi sorotan media sosial, khususnya berkaitan dengan informasi yang spektakuler.

Beberapa orang bahkan memiliki informasi menakjubkan yang masih menjadi misteri dan berpotensi jadi konspirasi. Di antaranya adalah beberapa orang yang menganggap gurita dapat berjalan di tanah, menebak pemenang pertandingan sepak bola, hingga datang dari angkasa luar.

Berikut adalah empat hal unik seputar gurita, sebagaimana dikutip dari laman List Verse pada Sabtu (25/5/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Berjalan di Darat?

Bukan hal yang tidak pernah terjadi bahwa gurita pernah menjelajah daratan. Namun, karena gurita sering aktif di malam hari, maka hal itu jarang disaksikan oleh publik.

Pada 2017, pengamat lumba-lumba di Wales mengaku menemukan 20 gurita berjalan di pasir pantai di Ceredigion sekitar pukul 22.00.

Sebetulnya gurita memang beberapa kali terlihat berada di pinggiran kolam, namun untuk muncul di pantai adalah perilaku yang berbahaya. Mengingat, gurita hanya dapat bertahan hidup di darat untuk beberapa menit saja.

Hingga saat ini, kemampuan gurita dalam berjalan di darat, baik di pasir pantai maupun tanah masih menjadi misteri.

3 dari 5 halaman

2. Datang dari Angkasa Luar

Sebuah makalah yang dimuat di jurnal Progress in Biophysics and Molecular Biology, memicu kontroversi. Sebab, tim penulisnya yang terdiri atas 13 peneliti itu menyebut gurita (octopus) sebagai makhluk alien.

Mereka berpendapat, letusan Kambrium (Cambrian explosion) atau kemunculan filum-filum utama secara cepat pada 540 juta tahun lalu adalah hasil dari intervensi ekstraterestrial.

Secara spesifik, para peneliti mengajukan gagasan bahwa virus alien jatuh ke Bumi dengan perantaraan meteor, lalu menginfeksi populasi cumi-cumi primitif dan menyebabkan mereka berevolusi menjadi gurita.

Teori lain yang mereka ajukan adalah bahwa cumi-cumi yang dibuahi atau telur gurita dikirim ke Bumi oleh sebuah meteor.

Seperti dikutip dari situs media Inggris, Independent, ide ini pada dasarnya adalah konsep baru dari hipotesis 'panspermia' atau hipotesis bahwa kehidupan ada di seluruh alam semesta, karena disebarkan melalui meteoroid, asteroid, dan planetoid.

Salah satu pendukung teori tersebut adalah Chandra Wickramasinghe, salah satu penulis dalam makalah di jurnal Progress in Biophysics and Molecular Biology.

Ada alasan mengapa para peneliti menuding gurita sebagai makhluk alien.

Yakni, hewan itu memang aneh. Gurita adalah hewan moluska, itu berarti mereka adalah 'sepupu dekat' siput. Tapi, yang berbeda, gurita sangat cerdas.

Gurita punya otak yang besar dan sistem syaraf yang canggih. Para peneliti juga menyinggung matanya yang mirip kamera, tubuh yang fleksibel, dan kemampuan berkamuflase denngan mengubah warna dan bentuk badan.

Menurut para penulis makalah, semua itu adalah bukti asal-usul mereka yang bukan dari Bumi.

"Adalah masuk akal untuk menyebut bahwa gurita berasal dari dari 'masa depan' yang jauh, dalam hal evolusi terestrial," demikian ditulis para peneliti.

Mereka menambahkan, kesimpulan tersebut akan mengguncang paradigma sebelumnya yang dominan.

4 dari 5 halaman

3. Memprediksi Pemenang Pertandingan Bola?

Selama Piala Dunia 2010, Paul si gurita menjadi terkenal karena memprediksi pemenang setiap pertandingan. Konon, makhluk bertentakel ini dapat mengetahui tim mana yang akan menjadi juara dalam setiap babak.

Namun sayang, Paul disebut-sebut telah meninggal pada Oktober, tiga bulan sebelum pertandingan final Piala Dunia 2010. Seorang pembuat film menuduh penjaga Paul menutup-nutupi meninggalnya hewan laut tersebut.

 

5 dari 5 halaman

4. Ditemukan Gurita Paling Menggemaskan

Pada tahun 2018, para peneliti dari Taman Sejarah Nasional Kaloko-Honokoohau Hawaii memutuskan untuk memantau terumbu karang terdekat.

Saat itu, mereka melihat selembar plastik mengambang yang kemudian diambil. Ternyata, sepasang bayi gurita entah bagaimana berhasil masuk ke sampah tersebut, dan mereka sangat kecil.

Salah satunya menggemaskan. Tentakel itu seukuran kacang polong dan sempat difoto di dekat salah satu ujung jari peneliti.

Gurita kedua juga kecil. Sayangnya, saat para ilmuwan taman menemukannya, bayi yang sangat kecil itu mencekik anak kepiting yang sama kecilnya sampai mati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini