Sukses

Lewat Golf Hingga Sumo, Donald Trump Jalin Hubungan Erat dengan PM Jepang

Dalam kunjungan Trump ke Jepang, ia tampak sangat dekat bagai sahabat karib dengan PM Shinzo Abe.

Liputan6.com, Tokyo - Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan kunjungan ke Jepang pada Sabtu, 25 Mei 2019. Perjalanan dinasnya direncanakan berlangsung selama empat hari.

Agenda utama kegiatan ini sebetulnya adalah pertemuannya dengan Kaisar baru Jepang Naruhito yang naik takhta pada awal bulan lalu.

"Dengan semua negara di dunia, saya adalah tamu kehormatan di acara terbesar dari apa yang telah mereka adakan dalam lebih dari 200 tahun," kata sang presiden nyentrik sebelum berangkat ke Tokyo, melansir Channel News Asia pada Sabtu (25/5/2019).

 

Namun ternyata, ada hal menarik yang terjadi dalam kunjungan diplomatik itu. Trump diketahui bertemu dengan Shinzo Abe, di mana keduanya terlihat layaknya sahabat karib satu sama lain.

Pejabat Jepang dan Amerika Serikat memuji hubungan Trump dengan "teman golf"-nya, Shinzo Abe. Tidak hanya itu, presiden Negeri Paman Sam juga akan menghadiri turnamen sumo pada Minggu, 26 Mei 2019. Ia digadang-gadang akan menyerahkan trofi kejuaraan olahraga musim panas yang disebut "basho".

Trump dan Abe akan bermain golf sebelum bertandang ke acara sumo tersebut. Keduanya kemudian akan berkunjung ke sebuah restoran di Distrik Roppingi Tokyo, yang akan disambut dengan hidangan daging sapi sirloin seharga 5.184 yen (Rp 682.000) untuk dua orang.

Adapun kehadiran Presiden Amerika Serikat dalam kejuaraan gulat tradisional Jepang telah dilengkapi dengan keamanan dan protokol khusus, begitu pula logistik yang disiapkan. Semuanya diatur dengan rapi, mulai dari di mana ia duduk hingga bagaimana ia harus dilindungi jika kerumunan mulai melempar bantal - sebagaimana tradisi jika sang juara (yokozuna) jatuh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sering Bertemu

Untuk diketahui, PM Jepang Shinzo Abe baru-baru ini baru saja kembali dari Washington. Adapun kunjungan Trump ke Jepang selanjutnya akan terjadi lebih dari sebulan lagi, untuk KTT para pemimpin G20 di kota barat Osaka.

"Tiga kunjungan di kedua arah dalam waktu singkat benar-benar menunjukkan seberapa dekat hubungan itu," kata seorang pejabat senior administrasi Trump, yang meminta untuk tidak diidentifikasi.

Seorang diplomat Jepang mengatakan frekuensi kontak "menunjukkan tingkat hubungan pribadi yang erat, yang belum pernah terjadi sebelumnya antara para pemimpin Jepang dan AS".

Menurut informasi yang beredar, kunjungan kali ini terbatas pada pertemuan bilateral pendek, makan siang pada hari Senin, kemudian keduanya akan menemui media secara singkat.

3 dari 3 halaman

Kabar Agenda Lain Pertemuan

Meskipun kunjungannya singkat, baik Trump dan Abe juga akan bertemu keluarga dari orang-orang yang diculik oleh Korea Utara selama Perang Dingin. Hal itu dilaporkan oleh Channel News Asia dalam rangka "melatih mata-mata Pyongyang".

Trump juga akan menangani pasukan di pangkalan AS di Jepang, menyoroti aliansi militer antara Jepang-AS pada saat ketegangan meningkat dengan Korea Utara setelah kegagalan KTT Hanoi pada Februari.

Sementara itu, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Jepang di sela-sela kunjungan. Namun keduanya disinyalir cenderung akan menghindari konsesi, mengingat Abe akan menghadapi pemilihan majelis tinggi dalam beberapa bulan mendatang dan Trump tengah mengahadapi permasalahan perang dagang dengan China.

Beberapa pengamat menduga Abe meluncurkan karpet merah untuk mencitrakan Jepang sebagai negara paling menguntungkan di antara negara-negara yang saat ini terlibat dalam sengketa perdagangan dengan Washington.

"Strategi Jepang adalah melanjutkan negosiasi dengan sikap tenang," berbeda dengan pembalasan tarif yang agresif antara AS dan Cina, Shujiro Urata, pakar perdagangan dan profesor di Universitas Waseda Tokyo, mengatakan kepada AFP.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.