Sukses

Disebut Bisa Picu Kematian Dini, Jus Buah Lebih Berbahaya dari Soda?

Benarkah jus buah lebih berbahaya dari minuman bersoda?

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa mengkonsumsi jus buah sama buruknya bagi kesehatan Anda seperti minum cola atau limun. Bahkan cenderung menyebabkan kematian dini, demikian menurut penelitian terbaru seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (18/6/2019).

Sebuah studi baru itu menemukan peningkatan risiko kematian dini bagi orang yang mengonsumsi banyak minuman manis. Peneliti AS membandingkan, untuk pertama kalinya, 100 persen jus buah dengan minuman manis seperti cola dan lemonade.

Para peneliti menemukan tautan yang sangat mirip pada jus buah dan minuman manis dengan peningkatan risiko kematian dini, meskipun mereka mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan.

Seorang ahli menggambarkan penelitian itu penting, seraya mengatakan tidak ada risiko membahayakan dari satu gelas jus buah 150 ml per hari.

Penelitian baru, yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA), menganalisis data dari 13.440 orang. Asupan minuman manis dan jus buah 100 persen dicatat melalui kuesioner berisi pernyataan seberapa sering mereka mengonsumsi minuman.

Dalam tindak lanjut penelitian rata-rata enam tahun, tercatat ada 1.000 kematian dari banyak sebab. Sebanyak 168 di antaranya diketahui akibat penyakit jantung koroner.

Umumnya, orang-orang dalam penelitian ini mendapat 8,4 persen asupan kalori setiap hari dari minuman manis dan 4 persen dari 100 persen jus buah.

Orang-orang tersebut dianggap memiliki asupan tinggi minuman manis jika 10 persen atau lebih asupan energi berasal dari minuman yang tengah diteliti. Sementara mereka yang mengonsumsi dalam jumlah rendah berada dalam prosentasi kurang dari 5 persen konsumsi.

Setelah faktor-faktor seperti obesitas diperhitungkan, mereka yang memiliki asupan tertinggi memiliki risiko 11 persen lebih tinggi meninggal karena sebab apa pun untuk setiap 12 oz atau sekitar 355 ml tambahan minuman manis yang dikonsumsi, dan peningkatan risiko 24 persen untuk setiap tambahan 12 oz jus buah yang dikonsumsi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kandungan Mirip

Para peneliti, termasuk dari Emory University di Atlanta dan Cornell University di New York, mengatakan: "Hasil ini menunjukkan konsumsi minuman bergula yang lebih tinggi, termasuk jus buah, dikaitkan dengan peningkatan kematian."

Penelitian itu menemukan bahwa kandungan nutrisi jus buah 100% dan sugar-sweetened beverages (SSB) atau minuman manis sangat mirip.

Sementara 100 persen jus buah mengandung beberapa vitamin dan fitonutrien yang hilang dari sebagian besar SSB, bahan utama di keduanya adalah gula dan air.

"Meskipun gula dalam SSB ditambahkan selama pemrosesan dan gula dalam jus buah 100 persen terjadi secara alami, gula spesifik yang mereka berikan bagi tubuh untuk diproses pada dasarnya sama, dan respons biokimiawi ketika di metabolisme sama."

Para penulis menduga beberapa kemungkinan alasan peningkatan risiko kematian akibat konsumsi minuman manis.

Obesitas jelas merupakan faktor utama, kata mereka, tetapi begitu diperhitungkan, penelitian menunjukkan bahwa minuman manis meningkatkan resistansi insulin.

Faktor-faktor lain mungkin bahwa mengkonsumsi fruktosa mengubah kadar lipid darah, tanda-tanda peradangan dan tekanan darah, sementara konsumsi glukosa yang tinggi telah dikaitkan dengan resistensi insulin dan diabetes.

3 dari 3 halaman

Dianggap Alternatif Sehat, Jus Buah Ternyata...

Dr Gunter Kuhnle, associate professor di bidang nutrisi dan kesehatan di University of Reading, mengatakan: 'Ini adalah penelitian yang sangat penting, terutama karena jus buah sering dipandang sebagai alternatif sehat untuk minuman yang dimaniskan dengan gula, walaupun mereka sering mengandung lebih banyak gula (terutama smoothie).

Menurut Kuhnle, jus buah dapat memberikan vitamin dan bahkan beberapa serat, tetapi ada sedikit manfaat kesehatan di luar hal tersebut. Jumlah fitokimia yang ditemukan dalam jus terlalu rendah untuk memiliki efek menguntungkan lebih lanjut, dan tidak ada efek kesehatan yang menguntungkan dari apa yang disebut antioksidan.

Jadi, jika hubungan tersebut terbukti bersifat kausal (yang belum kita ketahui), ini akan memiliki sejumlah implikasi: pertama-tama, itu akan menunjukkan bahwa tidak masalah apakah minuman bergula adalah jus lemon atau jus buah.

Penting diketahui bahwa jus buah dan smoothie biasanya tidak dianggap sebagai minuman manis.

Kedua, manfaat kesehatan yang diklaim dari jus buah tidak cukup untuk menangkal kandungan gula mereka.

"Jus buah adalah pengganti yang buruk untuk konsumsi buah aktual, khususnya karena mereka dapat jauh lebih mudah dikonsumsi. Memang, segelas jus jeruk 150 ml dibuat dari sekitar dua jeruk - tetapi butuh lebih lama untuk makan dua jeruk daripada minum jus."

Di Inggris, rekomendasi umum adalah segelas jus buah 150 ml dapat konsumsi satu kali sehari, tidak lebih.

"Jumlah ini kurang dari setengah dari jumlah yang ditemukan dalam penelitian ini untuk menghasilkan peningkatan kematian sederhana, sehingga tidak ada saran dari penelitian ini bahwa satu gelas sehari bermasalah."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini