Sukses

Pesawat Ini Terlambat Berangkat Akibat Ibu Tunggu Anaknya Selesai Belanja

Dalam video yang beredar, ibu yang tak disebutkan identitasnya itu sengaja berbaring tepat di pintu guna mencegah awak kabin menutupnya.

Liputan6.com, Bangkok - Ibu dan anak di China membuat marah para penumpang Spring Airlines. Pasalnya, wanita tersebut menahan pintu pesawat agar tidak ditutup lantaran menunggu anaknya yang sedang berbelanja.

Dikutip dari laman Mirror.co.uk, Kamis (16/5/2019), akibat perilaku wanita tersebut, pesawat terlambat berangkat dari jadwal dan mengakibatkan banyak penumpang yang marah.

Dalam video yang beredar, ibu yang tak disebutkan identitasnya itu sengaja berbaring tepat di pintu guna mencegah awak kabin menutupnya.

Seorang penumpang yang merekam aksi itu berkata: Wanita itu mencegah pesawat take off setelah tahu anaknya belum datang karena sedang berbelanja.

Penerbangan Spring Airlines bernomor 9C8892 itu awalnya dijadwalkan terbang dari Bandara Suvarnabhumi Bangkok menuju Shanghai pukul 03.30 waktu setempat.

Juru bicara Spring Airlines membenarkan kejadian itu dan menceritakan si ibu begitu emosional dan berusaha agar manajer kabin menutup pintu.

Penerbangan itu sendiri terlambat hingga 30 menit. Namun akhirnya penerbangan bisa dilakukan setelah ibu dan anak itu setuju untuk tidak naik pesawat tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Spring Airlines Kecam Insiden Tersebut

Menanggapi insiden ini, juru bicara dari Spring Airlines mengecam kejadian tersbeut. Pihaknya mengatakan perbuatan dua orang itu tak bisa ditoleransi.

Netizen di China pun berpendapat sama. Bahkan ada salah satu dari netizen menyerukan agar anak dan ibu itu dilarang oleh negara untuk naik pesawat.

Pada 2015, Badan Pariwisata China (CNTA) mengeluarkan sejumlah aturan yang bertujuan untuk mengontrol etika para turis setempat ketika bepergian.

Mereka yang bertindak sesuka hati atau berprilaku buruk dapat diancam hukuman atau pelarangan berlibur ke sejumlah negara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini