Sukses

Pabrik Kembang Api di Kolombia Meledak, 4 Orang Tewas

Ledakan pabrik kembang api di Kolombia dilaporkan telah menghancurkan rumah dua lantai dan juga merusak bangunan serta kendaraan di dekatnya.

Liputan6.com, Bogota - Sebuah pabrik kembang api dekat Bogota, Kolombia meledak. Insiden itu mengakibatkan empat korban tewas dan melukai setidaknya 30 orang lainnya.

Ledakan itu menghancurkan rumah dua lantai dan juga merusak bangunan serta kendaraan di dekatnya.

Menurut laporan RT News, Sabtu (11/5/2019), beberapa tabung gas meledak sekitar pukul 13.00 siang di sebuah rumah di lingkungan La Estrada di Engativà, sebuah kota di sebelah barat ibu kota Kolombia.

Menurut kantor berita Cablenoticias, bangunan itu digunakan untuk memproduksi sumbu dan bubuk mesiu untuk "tejo," sebuah permainan yang melibatkan melempar cakram logam ke target yang mengandung serbuk mesiu dan kemudian meledak. 

Menurut otoritas kesehatan setempat, setidaknya 16 dari yang terluka adalah anak-anak. Sebagian besar korbab cedera disebabkan oleh gelombang kejut dari ledakan.

Sejauh ini pihak berwenang Kolombia telah mengesampingkan motif serangan yang disengaja tetapi masih menyelidiki apa yang menyebabkan ledakan itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pabrik Kembang Api di Inggris

Sementara itu, kebakaran pernah juga melanda sebuah pabrik kembang api di kawasan Lewes, East Sussex, sekitar 100 kilometer selatan London, ibu kota Inggris, Ahad 3 Desember 2006. Dua petugas pemadam yang berusaha memadamkan api dilaporkan tewas dan 12 lainnya cedera.

Seorang di antara korban cedera kini berada dalam kondisi kritis.

Menurut kepolisian setempat api mulai berkobar di Maley Farm, sebuah pabrik kembang api pada pukul 14.00 waktu setempat. Sejumlah mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan ke tempat itu ternyata tak mampu menghadang api.

Satu jam kemudian, ledakan dashyat mengguncang pabrik tersebut dan menimbulkan korban jiwa dan cedera.

Untuk mencegah bertambahnya korban, api kini dibiarkan berkobar dalam wilayah isolasi radius 200 meter. Pihak kepolisian setempat juga hingga kini masih menyelidiki penyebab peristiwa ini.

3 dari 3 halaman

Ledakan Kembang Api di Gereja Meksiko

Sementara itu, sebuah ledakan kembang api besar terjadi saat prosesi di sebuah gereja Meksiko dan menewaskan tujuh orang. Insiden tragis itu terjadi pada Selasa 11 Desember 2018.

"Sekitar 50 orang terluka," kata pihak berwenang seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu 12 Desember 2018.

Dua anak berusia 11 dan 12 tahun termasuk di antara mereka yang tewas dalam kecelakaan akibat kembang api tersebut. Insiden itu dilaporkan terjadi sekitar fajar di San Jose paroki atrium di Tequisquiapan, sekitar 145 km barat laut Mexico City.

"Sejumlah anggota paroki menyumbangkan kembang api untuk sebuah festival, tetapi 'ada yang tidak beres dan meledak', kata Gabriel Bastarrachea, pejabat tanggap darurat untuk negara bagian Queretaro.

Sebuah video yang dipasang di media sosial menunjukkan orang-orang berbaris menuju gereja dalam prosesi meriah, ketika tiba-tiba ledakan besar yang memicu api membuat mereka berlarian dan berteriak.

Peristiwa itu adalah yang terbaru dalam serangkaian kecelakaan kembang api mematikan di Meksiko, di mana industri berkembang yang berbahaya itu memasok sejumlah bahan peledak berwarna-warni ujung untuk merayakan liburan dan festival.

Setidaknya 24 orang tewas dalam serangkaian ledakan kembang api Juli lalu di Kota Tultepec di Meksiko tengah, dan 42 orang lainnya meninggal dunia ketika sebuah roket meledak pada Desember 2016 pada puncak kembang api Natal.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini