Sukses

6 Fakta Tentang Kutub Magnet Utara Bumi yang Sedang Bergerak Menuju Siberia

Kutub magnet utara Bumi sedang melaju menuju ke Siberia, dan suatu hari seluruh medan akan terbalik.

Liputan6.com, Siberia - Medan magnet Bumi dilaporkan sedang berperilaku aneh. Dalam beberapa bulan terakhir, para ilmuwan menemukan kutub utara magnet bergerak lebih cepat dari yang biasanya, melaju jauh dari Arktik Kanada dan menuju Siberia.

Perubahan lokasi tersebut terjadi sangat signifikan, sehingga para ahli harus mengeluarkan pembaruan tidak terjadwal untuk World Magnetic Model --representasi skala besar dari medan magnet Bumi-- yang digunakan secara luas dalam sistem navigasi di seluruh dunia.

Meski demikian, para peneliti belum bisa menyimpulkan penyebab dari perubahan tak terduga ini, meskipun beberapa dari mereka menyatakan bahwa hal tersebut bisa berkaitan dengan 'sentakan geomagnetik', yaitu sebuah fenomena yang ditemukan pada tahun 1970-an, di mana medan magnet Bumi berakselerasi secara tiba-tiba dengan interval acak.

Dari temuan baru tersebut, sejumlah ahli mengatakan bahwa kedua medan magnet Bumi akan terbalik dengan segera, yang berarti kutub magnet utara dan kutub magnet selatan akan bertukar posisi.

Jarak waktu dari pembalikan tersebut dikatakan tidak teratur, tetapi umumnya terjadi beberapa kali setiap juta tahun. Untuk kejadian saat ini, diperkirakan bahwa Bumi mengalami keterlambatan.

Dalam wawancara via surat elektrronik bersama Newsweek yang dikutip pada Senin (6/5/2019), Phil Livermore yang merupakan Associate Professor geofisika di University of Leeds, Inggris, membeberkan tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan medan magnet Bumi. Berikut rangkumannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Apa Itu Medan Magnet Bumi dan Fungsinya?

Medan magnet Bumi mengelilingi planet kita, bertindak sebagai lokasi dari gaya tak kasat mata yang melindungi kehidupan di permukaan Bumi --khususnya infrastruktur penting seperti satelit dan jaringan listrik-- dari radiasi berbahaya matahari.

Meskipun bidang geomagnetik setidaknya berusia tiga miliar tahun, menurut studi batuan purba, strukturnya telah menunjukkan fluktuasi (guncangan) yang terus-menerus dari waktu ke waktu, termasuk pembalikan polaritas (hal atau benda yang memiliki dua sifat yang berlawanan) global, yang telah terjadi pada ratusan kali selama sejarahnya.

Banyak sistem navigasi, mulai dari sistem pertahanan hingga aplikasi ponsel pintar, mengandalkan titik akurat dari medan magnet Bumi untuk menentukan arah.

Fakta ini menggarisbawahi pentingnya memahami bagaimana dan mengapa kedua kutub magnet Bumi berubah.

3 dari 7 halaman

2. Mengapa Kedua Kutub Bergerak?

Medan magnet Bumi dihasilkan di dalam interior cair Bumi dengan memutar-mutar gerakan besi cair. Seperti halnya cuaca dan iklim yang berubah-ubah, yang didorong oleh gerakan di dalam atmosfer planet ini, medan magnet pun terus bergerak.

Dinamika inti Bumi sangat menantang untuk dipahami, karena inti dipisahkan dari kehidupan kita di permukaan oleh mantel Bumi, sekitar 3.000 kilometer (1.864 mil) batuan padat.

Namun, jaringan global observatorium dan satelit yang berbasis di darat, terus mengukur perubahan dalam medan magnet, yang memberi kita wawasan tentang dinamika yang terjadi di jantung Bumi.

4 dari 7 halaman

3. Seberapa Cepat Perpindahan Kutub Magnet Utara?

Ekspedisi pertama untuk menemukan kutub magnet utara, di mana medan magnet menunjuk secara vertikal ke bawah, dilakukan oleh James Clark Ross pada tahun 1831.

Penjelajahan berikutnya, dan pengamatan global dari permukaan dan ruang Bumi, memungkinkan rekonstruksi sejarah kutub magnet utara.

Sebelum tahun 1990, kutub magnet utara bergerak dengan kecepatan tenang sekitar 0-15 km/tahun, tetapi pada 1990-an kecepatannya meningkat secara dramatis menjadi seperti saat ini: 50-60 km/tahun.

Posisi kutub utara tampaknya dikendalikan oleh gaya tarik-menarik antara dua bidang medan magnet: satu di bawah Siberia dan satu di bawah Kanada. Melemahnya bidang yang ada di Kanada menjelaskan bahwa sedang ada percepatan perpindahan kutub.

5 dari 7 halaman

4. Apa Kaitan Perubahan Ini dengan Sentakan Geomagnetik?

Sentakan geomagnetik adalah perubahan mendadak dalam perilaku medan magnet yang diukur pada permukaan Bumi, khususnya dalam laju perubahannya dengan waktu, dan seringkali terlokalisir secara geografis.

Sentakan semacam itu kerap terjadi secara berulang, misalnya pada tahun 2007, 2011 dan 2014. Meskipun kutub magnet utara juga telah menunjukkan perubahan terbaru dari perilaku historisnya, namun penambahan kecepatan yang terus-menerus selama beberapa dekade terakhir berarti bahwa fenomena tersebut tidak tentu berkaitan dengan sentakan geomagnetik.

6 dari 7 halaman

5. Kapan Kutub Magnet Utara Sampai di Siberia?

Kutub magnet utara melintasi garis tanggal internasional (international date line) pada akhir 2017 dan sekarang berada di "sisi lain" dunia dari Kanada, menuju Siberia.

Jika ia terus bergerak sepanjang lintasan tersebut dan dengan kecepatan stabil seperti saat ini, maka dalam dua dekade akan mencapai Siberia.

Memprediksi medan geomagnetik sangat sulit, namun sangat mungkin bahwa kutub magnet dapat kembali ke Kanada di masa depan.

7 dari 7 halaman

6. Kapan Kedua Kutub Magnet Bumi akan Bertukar Posisi?

Pembalikan terakhir, Brunhes-Matuyama, terjadi sekitar 780.000 tahun yang lalu. Namun pernah terjadi pembalikan yang gagal, peristiwa Laschamp, yang terjadi sekitar 41.000 tahun lalu ketika kedua kutub bertukar posisi secara sementara dan dengan cepat beralih kembali ke polaritas sebelumnya.

Pertukaran magnetik terjadi sekitar tiga kali per juta tahun, yang digabungkan dengan tren melemahnya medan magnet global saat ini, sekitar 5 persen per abad. Fakta ini menyebabkan spekulasi bahwa planet Bumi mungkin sedang menuju pembalikan.

Manusia purba bahkan dikatakan berhasil bertahan hidup ketika melalui peristiwa Laschamp. Namun tidak jelas apakah medan magnet yang berubah secara global kali ini dapat berdampak pada sistem navigasi alamiah hewan selama migrasi besar-besaran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini