Sukses

Taiwan Sumbang Rp 5 Miliar untuk Bangun Dua Sekolah di Sulawesi Tengah

Pemerintah Taiwan lewat Kantor Dagang dan Ekonomi (TETO) kembali memberi bantuan untuk pembangunan dua sekolah di Sulawesi Tengah pasca-tsunami.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah 7 bulan berlalu, setelah bencana tsunami melanda Palu, Donggala, Sigi dan sejumlah kawasan lain di Sulawesi Tengah pada Sabtu, 29 September 2018.

Kini, masyarakat di wilayah tersebut tengah berusaha bangkit kembali dan pemerintah kian gencar melakukan rehabilitasi.

Sejumlah bantuan dari negara tetangga juga turut mengalir. Salah satunya bantuan dari pemerintah Taiwan untuk masyarakat yang terdampak tsunami beberapa waktu lalu.

Untuk membantu saudara-saudara yang ada di Sulawesi Tengah, pemerintah Taiwan lewat Kantor Dagang dan Ekonomi (TETO) kembali memberi bantuan untuk pembangunan dua sekolah di Sulawesi Tengah.

Bantuan uang sebesar US$ 355.722 atau setara Rp 5,07 miliar itu disalurkan oleh TETO kepada Palang Merah Indonesia.

Menurut Kepala Perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi (TETO) John Chen, masyarakat Taiwan sangat peduli dengan Indonesia. Sebab kedua masyarakat punya kedekatan.

"Hari ini saya merasa terhormat bisa menyampaikan bantuan kepada masyarakat Indonesia untuk membantu proses rekonstruksi pasca-tsunami yang melanda Sulawesi Tengah pada September lalu," ujar John Chen saat menyampaikan sambutan di Kantor Palang Merah Indonesia Pusat (PMI) di Jakarta, Selasa (30/4/2019) siang.

"Masyarakat Taiwan sangat peduli dengan Indonesia. Sebab, kedua negara punya kedekatan. Banyak orang Indonesia yang bekerja dan berkuliah di Taiwan," tambahnya.

"Taiwan berhasil melakukan penggalangan dana sebesar US$ 355.722. Donasi ini anntinya akan digunakan oleh PMI untuk membangun dua sekolah di lokasi terjadinya bencana," jelas John Chen.

"Dengan bantuan ini, diharapkan sekolah akan terbangun dan anak-anak bisa bersekolah," jelasnya.

Selain pemberian donasi, John Chen juga menjelaskan bahwa sejumlah pihak swasta juga telah bekerja sama untuk menggalang dana. Sejumlah perusahaan swasta juga melakukan proyek sanitasi air minum dan proyek rehabilitasi di dua desa terpencil di kawasan tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bantuan Rp 7,6 M untuk Korban Gempa Palu Lewat PMI

Beberapa minggu setelah bencana, TETO juga menyerahkan bantuan dana sebesar US$ 500 ribu atau setara dengan Rp 7,6 miliar (kurs dolar AS = Rp 15.233) kepada Palang Merah Indonesia (PMI).

Bantuan dana kemanusiaan ini diharapkan dapat membantu korban bencana gempa-tsunami di Palu, Donggala, Sigi dan sekitarnya di Sulawesi Tengah.

Penyerahan donasi diterima langsung oleh Bapak Ginandjar Kartasasmita, Plt. Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) dan disaksikan oleh anggota direksi Palang Merah Indonesia (PMI), pengusaha Taiwan di Indonesia.

Dalam sambutannya, John Chen menyampaikan belasungkawa dan kepedulian dari Presiden Tsai Ing-wen kepada korban bencana di Sulawesi Tengah, Indonesia.

"Bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah telah menyebabkan kehilangan yang mendalam baik korban jiwa maupun materi, dan pemerintah serta rakyat Taiwan merasakan kehilangan yang sama," ujar John Chen saat menyampaikan sambutan di Markas Besar PMI, Jakarta.

"Kami berharap melalui PMI semoga bantuan ini dapat membantu meringankan beban para korban bencana di Sulawesi Tengah, dan segera kembali menjalani kehidupan normal," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Sampaikan Bantuan Serupa Lewat MUI

Sebelumnya, bantuan serupa telah disalurkan oleh TETO kepada Islamic Dakwah Fund Majelis Ulama Indonesia (IDF-MUI).

Pada Selasa 9 Oktober 2018, Kepala TETO --dubes de facto Taiwan untuk Indonesia-- John Chen, menyerahkan secara simbolis dana bantuan kemanusiaan untuk korban gempa-tsunami Sulawesi Tengah kepada Ketua MUI KH Ma'ruf Amin di Kantor Pusat MUI di Jakarta.

"Duka dan keprihatinan yang dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah Taiwan, mendorong kami untuk memberikan bantuan ini kepada korban terdampak bencana," kata John Chen.

"Oleh karenanya, kami menyerahkan dana bantuan senilai US$ 500.000 kepada MUI untuk menyalurkannya kepada korban bencana di Palu dan wilayah lain di Sulawesi Tengah," lanjutnya.

"Mudah-mudahan, lewat dana yang disumbangkan, masyarakat Palu dan wilayah lain yang terdampak, bisa direhabilitasi kembali."

John Chen mengatakan, alasan pemerintah Taiwan untuk turut menyalurkan bantuan itu via MUI adalah karena, "MUI punya jangkauan yang baik ke Palu dan wilayah terdampak lain, dan, banyak masyarakat di sana banyak yang muslim. Jadi, kami putuskan untuk turut bekerjasama dengan MUI untuk menyalurkan bantuan."

"Selain itu, Taiwan mengenal dekat MUI, di mana kami telah bekerjasama dalam hal sertifikasi produk halal di Taiwan selama beberapa tahun terakhir."

Pada gilirannya, Ma'ruf Amin mengatakan sangat membuka tangan atas donasi yang diberikan oleh Taiwan untuk korban bencana gempa-tsunami di Sulawesi Tengah, sebagaimana mandat yang diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo kepada lembaga dan organisasi kemanusiaan di Indonesia untuk menerima bantuan dari komunitas internasional.

"Terima kasih kepada pemerintah Taiwan yang mempercayakan MUI untuk menyalurkan dana bantun ini kepada para korban," kata Ma'ruf Amin dalam kesempatan yang sama.

"Atas nama rakyat Palu dan warga Sulawesi Tengah yang terdampak bencana, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya."

Ditemui usai proses penyerahan simbolis itu, Kepala TETO John Chen menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan Taiwan kepada korban bencana gempa-tsunami di Sulawesi Tengah juga meliputi: dana uang, mesin water treatment (pemurni air laut untuk minum dan sanitasi), tenda, selimut, dan alat-alat kesehatan.

"Mesin water treatment adalah yang terpenting, untuk memenuhi kebutuhan air minum para pengungsi," kata John Chen.

Lebih lanjut, John Chen mengatakan bahwa Taiwan memberikan setidaknya 3 mesin water treatment. Setiap satu mesin mampu menyediakan air minum bagi lebih dari 20.000 pengungsi gempa-tsunami di Palu dan sekitarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini