Sukses

Ini Identitas Terduga Pelaku Penembakan Sinagog di California AS

Polisi telah menahan seorang tersangka untuk diinterogasi terkait kasus penembakan Sinagog Chabad of Poway, California pada Sabtu, 27 April 2019.

Liputan6.com, Washington DC - Polisi telah menahan seorang tersangka untuk diinterogasi terkait kasus penembakan Sinagog Chabad of Poway, California pada Sabtu, 27 April 2019 pagi waktu setempat. Pria itu menyerahkan diri sesaat setelah melepaskan tembakan bertepatan pada Hari Raya Passover bagi umat Yahudi.

Otoritas setempat berhasil mengidentifikasi terduga pelaku sebagai John Earnest (19), pria kulit putih yang menggunakan senjata gaya AR-15 dikutip dari The Straits Times pada Minggu (28/4/2019).

Saat melakukan penembakan sinagog, Earnest berteriak bahwa orang-orang Yahudi menghancurkan dunia. Pihak berwenang telah menyebut serangan sebagai kejahatan rasial.

Dalam insiden penembakan, satu orang dinyatakan tewas dengan tiga lainnya cedera.

Manifesto

Sementara itu, polisi tengah menyelidiki kemungkinan adanya hubungan antara pelaku penembakan sinagog di California tersebut dengan sebuah manifesto yang diposting sebelum penembakan di media 8chan.

Manifesto itu senada dengan postingan Brenton Tarrant, penyerang dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru pada 15 Maret lalu. Penulis manifesto di 8chan baru-baru ini, mengidentifikasi sebagai John Earnest, mengaku terinspirasi pembantaian di Negeri Kiwi dengan motivasi supremasi putih.

Penulis manifesto juga mengaku bertanggung jawab atas kebakaran di sebuah masjid di Escondido, California, pada bulan lalu. Polisi sedang memeriksa apakah ada hubungan antara kedua kejadian tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kronologi

Departemen Sheriff San Diego mendapatkan laporan tentang penembakan di sinagog sebelum pukul 11.30 pagi. Sheriff Poway kemudian mengonfirmasi penembakan melalui Twitter, setelah para deputi dipanggil ke tempat kejadian dengan adanya "pria berpistol".

Dalam sebuah konferensi pers Sabtu sore, Wali Kota Poway, Steve Vaus dan Sheriff San Diego, Bill Gore membenarkan bahwa empat orang menjadi korban dan telah dibawa ke Pusat Medis Palomar oleh saksi mata sekitar pukul 12 siang.

Vaus menambahkan, seorang wanita dewasa dari keempat korban tembakan tak tertolong. Sementara ketiga lainnya dalam kondisi stabil.

Salah satu korban luka adalah Rabi Yisroel Goldstein. Goldstein disebut oleh salah satu jemaatnya tidak meninggalkan sinagog, justru ia mencoba menenangkan yang lain.

Saat itu, semua orang yang berada di sinagog menangis dan menjerit, menurut Anvari yang suaminya telah berada di dalam tempat ibadah saat serangan dimulai.

Sinagog tidak dijaga pada saat kejadian, menurut pejabat setempat. Adapun jemaat terdiri atas 40 hingga 60 orang.

3 dari 3 halaman

Menyerahkan Diri

Kepala polisi San Diego David Nisleit mengatakan, setelah penembakan itu sang terduga pelaku memanggil personel Patroli Jalan Raya California untuk melaporkan lokasinya di Interstate 15 di Rancho Bernardo.

Salah satu petugas polisi yang bertugas menyelesaikan insiden sinagog melihat pria bersenjata dengan mobilnya. Sang tersangka kemudian menepi, lalu keluar dari kendaraan dan mengangkat tangan tanda penyerahan diri.

Insiden ini telah mendapatkan perhatian dari Presiden AS Donald Trump yang mengucapkan belasungkawa melalui akun Twitter pribadinya.

"Duka Cita dan doa untuk semua yang terdampak oleh penembakan di sinagog in Poway, California. Tuhan memberkati kalian semua. Tersangka telah ditangkap. Para penegak hukum telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Terima kasih," twit Trump.

Hal senada juga diberikan kepada seorang politikus Demokrat Scott Peters. Ia mengutuk tindakan kekerasan tersebut.

"Berita tragis bahwa seorang pria bersenjata telah menyerang Chabad dari sinagog Poway, pada hari ini, hari terakhir Paskah, hari yang seharusnya menjadi perayaan iman dan kebebasan. Saya berduka cita, dan berdoa untuk mereka yang terluka dan terdampak," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.