Sukses

Top 3: Gempa Filipina hingga 'WNI Insan Setiawan' Bomber Sri Lanka Jadi Sorotan

Gempa bumi di Filipina hingga kabar WNI jadi bomber Sri Lanka masuk dalam tiga artikel terpopuler di kanal Global Liputan6.com pada Selasa, 23 April 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa bencana alam Filipina dilanda gempa bumi pada Senin, 22 April 2019 rupanya menarik perhatian para pembaca kanal Global Liputan6.com Selasa sore ini.

Akibat guncangan sekitar pukul 17.11 waktu lokal, sejumlah sekolah dan bangunan di Manila dievakuasi. Sementara itu, seorang saksi mata mengatakan sebuah gedung di kawasan bisnis Kota Makati, Filipina sempat bergoyang.

Selain artikel mengenai gempa besar di Filipina yang menjadi salah satu berita paling banyak dibaca, berita terpopuler kedua adalah klarifikasi Kementerian Luar Negeri RI bahwa terduga pelaku teror bom di Sri Lanka bukan berkewarganegaraan Indonesia.

Pernyataan itu mengemuka setelah sejumlah media asing beramai-ramai memberitakan pelaku bernama "Insan Setiawan", yang identik dengan nama laki-laki WNI. Setelah ditelisik, ternyata nama yang benar adalah Insan Seewalan yang berkewarganegaraan Sri Lanka.

Selain kedua artikel itu, juga masih terdapat satu artikel lain yang menyedot perhatian publik.

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal Global Liputan6.com pada Selasa, 23 April 2019 sore.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Filipina, Sekolah dan Gedung Dievakuasi

Gempa bumi bermagnitudo 6,3 melanda Gutad, Filipina tengah pada Senin 22 April 2019 menurut data dari Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Lindu tersebut terjadi pada pukul 17.11 waktu lokal atau 16.11 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Titik pusat gempa berada pada kedalaman 40,2 kilometer dari permukaan bumi.

Seorang saksi mata di Ibu Kota Filipina, Manila mengatakan kantornya yang terletak di kawasan bisnis Kota Makati bergoyang.

Sementara itu, kontributor BBC menulis di Twitter, warga Manila yang tengah berbelanja di mal Glorietta segera berkumpul di luar gedung.

Sejumlah foto dan video yang bereda di media sosial memperlihatkan sejumlah sekolah dan bangunan di Manila, Filipina dievakuasi.

Selengkapnya...

Sedangkan dampak gempa Filipina, 11 orang tewas dan 81 lainnya luka-luka dapat Anda simak di sini.

3 dari 4 halaman

2. Miliarder Denmark Kehilangan 3 Anak dalam Teror Bom Sri Lanka

Seorang miliarder Denmark telah mengkonfirmasi bahwa dia kehilangan tiga dari empat anaknya dalam serangan bom bunuh diri pada perayaan Minggu Paskah di Sri Lanka.

Pria terkaya Denmark, Anders Holch Povlsen, dan istrinya Anne Storm, kehilangan tiga dari empat anak mereka dalam serangan bom tersebut, demikian sebagaimana dikutip dari Abc.net.au.

Keluarga itu, bersama dengan empat anak mereka --Alma, Astrid, Agnes dan Alfred-- sedang berlibur di Sri Lanka, media Denmark melaporkan.

Povlsen adalah pemegang saham mayoritas di jaringan retail online ASOS, dan pemilik perusahaan mode Bestseller, yang mencakup merek Vero Moda dan Jack & Jones. Dia juga memegang saham besar di Zalando.

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Bomber Sri Lanka Sempat Dikira Insan Setiawan, Kemlu: Bukan WNI

Simpang-siur kabar tentang dugaan keterlibatan salah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) dalam serangan bom bunuh diri di Shangri-La Hotel Kolombo, Sri Lanka telah dinyatakan negatif oleh pemerintah RI.

Mengutip informasi dari Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, tersangka pemboman bukan WNI, melainkan warga negara Sri Lanka.

KBRI telah melakukan komunikasi langsung dengan otoritas keamanan Sri Lanka dan memperoleh informasi bahwa nama yang benar adalah Insan Seelawan, WN Sri Lanka," ujar Iqbal melalui pesan singkat yang diterima Liputan6.com.

Sebelumnya, beberapa outlet media Sri Lanka, termasuk salah satunya Newsfirst.lk, sempat memberitakan pada Senin 22 April, bahwa pelaku bom bunuh diri di Shangri-La Hotel Colombo teridentifikasi sebagai Insan Setiawan, identik dengan nama umum bagi laki-laki WNI.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini