Sukses

Simpati dan Doa Pemimpin Dunia atas Kebakaran Katedral Notre Dame Paris

Para pemimpin dunia telah merespons kebakaran Katedral Notre Dame dengan simpati dan doa untuk kota Paris.

Liputan6.com, Paris - Para pemimpin dunia telah merespons insiden kebakaran Katedral Notre Dame dengan simpati dan doa untuk kota Paris.

Lewat Twitter, para pemimpin termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, presiden dan mantan presiden AS Donald Trump dan Barack Obama, serta PM Inggris Theresa May bersua menyatakan keprihatinannya atas situs bersejarah yang dilahap si jago merah pada Senin 15 April 2019 malam waktu lokal.

"Notre Dame de Paris terbakar. Kesedihan yang besar bagi seluruh bangsa. Simpati kami ditujukan kepada semua orang Katolik dan orang-orang Prancis. Seperti semua warga negara saya, saya sedih melihat bagian dari kita terbakar malam ini," tulis Macron seperti dikutip dari The Independent, Selasa (16/4/2019).

Trump juga berbagi simpatinya atas kebakaran katedral dan mendorong petugas pemadam kebakaran untuk "bertindak cepat".

"Sangat mengerikan untuk menyaksikan kebakaran besar di Katedral Notre Dame di Paris," tulis presiden AS itu.

"Mungkin tanker air dari pesawat terbang bisa digunakan untuk memadamkannya. Harus bertindak cepat!" lanjutnya.

Mantan kandidat presiden AS Hillary Clinton juga menyatakan simpatinya dengan menulis di Twitter.

"Hati saya untuk Paris. Notre Dame adalah simbol dari kemampuan kita sebagai manusia untuk bersatu untuk tujuan yang lebih tinggi - untuk membangun ruang yang menakjubkan untuk beribadah yang tidak dapat dibangun oleh siapa pun oleh mereka sendiri," kata Clinton.

Ketika kebakaran berlanjut, mantan presiden AS Barack Obama memposting foto keluarganya kala mengunjungi katedral Notre Dame dan mengingatkan orang-orang bahwa sudah menjadi sifat kita untuk "membangun kembali".

Katedral Notre Dame Paris habis dilalap api pada Senin (15/4/2019) waktu setempat. (Fabien Barrau / AFP)

"Notre Dame adalah salah satu harta karun terbesar di dunia, dan kami memikirkan orang-orang Prancis di saat kesedihan Anda. Sudah menjadi sifat kita untuk berduka ketika kita melihat sejarah hilang - tetapi juga sifat kita untuk membangun kembali untuk besok, sekuat yang kita bisa," tulisnya.

PM Inggris Theresa May, dari akun Twitter Perdana Menteri Inggris, mengatakan: "Simpati saya untuk orang-orang Prancis malam ini dan layanan darurat yang memerangi kobaran api yang mengerikan di Katedral Notre Dame."

Sementara itu, Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan lewat twit, "Atas nama orang-orang Brasil, saya menyatakan penyesalan yang mendalam pada api mengerikan yang menimpa salah satu simbol terbesar dari spiritualitas dan budaya Kristen dan Barat, katedral Notre-Dame di Paris. Di saat yang suram ini, doa-doa kami bersama orang-orang Prancis."

Menanggapi insiden ini, Vatikan mengatakan "kaget dan sedih mendengar berita tentang kebakaran hebat yang menghancurkan Katedral Notre Dame de Paris, simbol agama Kristen, di Prancis dan di dunia."

"Kami menyatakan kedekatan kami dengan Katolik Prancis dan orang-orang Paris. Kami berdoa bagi para pemadam kebakaran dan bagi semua orang yang melakukan segala kemungkinan untuk menghadapi situasi dramatis ini," kata Vatikan.

Juga di antara mereka yang bersimpati atas kebakaran Notre Dame adalah selebritas, termasuk Dua Lipa, Cher, Idris Elba, Ellie Goulding, dan William Shatner, yang semuanya mengungkapkan kekecewaan dan kesedihan mereka atas kehancuran katedral.

 

Simak video pilihan berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ikon Bersejarah di Prancis Terbakar

Asap tebal mengepul dari Katedral Notre Dame de Paris, Prancis pada Senin 15 April 2019, malam waktu setempat. Tampak api menyebar dengan cepat dan menguasai katedral, termasuk menara lonceng.

Dari video yang beredar, diketahui puncak menara condong ke satu sisi kemudian runtuh ke bagian atap yang terbakar.

Segera para petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke gereja, berusaha meredam api. Sebanyak 400 personel petugas diluncurkan dalam operasi tersebut, sebagaimana dikutip dari CNN pada Selasa (16/4/2019).

Sayangnya, petugas mengalami kesulitan untuk mencapai lokasi yang terletak di sebuah pulau di Paris, Prancis pada jam sibuk sore hari. Polisi mengatakan di Twitter bahwa masyarakat harus menghindari daerah itu dan membiarkan kendaraan darurat masuk ke tempat kejadian.

Dalam suasana genting itu, Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner mengatakan tindakan luar biasa sedang diambil untuk mencoba menyelamatkan katedral.

Jean-Claude Gallet, komandan jenderal Pemadam Kebakaran Paris, Prancis mengatakan pihak berwenang mengetahui adanya kebakaran dari sebuah telepon layanan darurat.

Orang-orang menyaksikan api dan asap mengepul dari kebakaran Gereja Katedral Notre-Dame di pusat kota Paris, Prancis, pada Senin (15/4). Api yang melalap bagian atas gereja kuno itu membuat kerumunan baik warga Paris maupun turis tertegun. (AP Photo/Thibault Camus)

"Kami sedang mengevakuasi karya seni paling berharga yang sedang dilindungi," kata Gallet.

Gallet mengatakan sekitar pukul 22.00 bahwa risiko berikutnya adalah jika lonceng besar jatuh karena kobaran api.

"Jika lonceng ini jatuh, maka hal itu sama dengan menara yang runtuh. (Saat ini) ada petugas pemadam kebakaran di dalam dan di luar. Satu setengah jam berikutnya akan menjadi sangat penting," katanya kepada wartawan di tempat kejadian, mengenai kebakaran yang mengancam menara utara.

"Kita harus memenangkan pertempuran ini dan menghalangi penyebaran api," katanya. "Tindakan paling efisien adalah dari dalam. Kami tidak yakin apakah kami akan dapat menghentikan penyebaran api ke menara Utara."

Hingga saat ini, masih belum diketahui penyebab kebakaran tersebut.

3 dari 3 halaman

Ikon Paris

Terletak di Île de la Cité, sebuah pulau kecil di tengah kota, katedral ini adalah salah satu atraksi paling populer di Paris, menarik sekitar 13 juta pengunjung setahun.

Katedral ini bahkan adalah situs penobatan Napoleon Bonaparte sebagai kaisar pada tahun 1804. Sedangkan puncak menara dibangun pada abad ke-19 di tengah upaya restorasi yang luas, sebagian didukung oleh keberhasilan novel Victor Hugo "The Hunchback dari Notre-Dame "pada tahun 1831.

Katedral ini juga menampung organ agung, salah satu alat musik paling terkenal di dunia, serta Mahkota Duri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.