Sukses

Diam - Diam Mematikan, Ini Penyebab Burung Kasuari Disebut Hewan Berbahaya

Pria di Florida dibunuh oleh kasuari peliharaannya, spesies yang dikenal sebagai burung paling berbahaya di dunia.

Liputan6.com, Florida - Seorang pria di Florida meninggal pada Jumat pekan lalu karena diserang oleh burung kasuari (Casuarius) peliharaannya. Oleh ahli ornitologi (cabang zoologi yang mempelajari burung), spesies unggas ini disebut sebagai "burung paling berbahaya di dunia."

Korban memelihara hewan ini di peternakannya, bersama dengan burung-burung eksotis lainnya, kata pihak berwenang. Polisi mengidentifikasi laki-laki yang tewas itu sebagai Marvin Hajos, usia 75 tahun.

Layanan medis darurat menanggapi panggilan pada sekitar Jumat pagi, 12 April 2019, sekitar jam 10.00 waktu setempat, di tanah pertaniannya di dekat Alachua, Florida, Amerika Serikat. Demikian menurut Letnan Josh Crews dari Kantor Sheriff Alachua.

Burung itu telah menyerbu Hajos dan melukainya dengan parah. Meski sempat mendapat penanganan di rumah sakit, namun nyawa Hajos tak bisa diselamatkan. Otoritas lokal kini harus menyelidiki penyebab sesungguhnya dari kematian Hajos.

Polisi pun memeriksa seorang saksi yang merupakan pihak terdekat Hajos, yaitu wanita yang mengaku sebagai tunangan Hajos. Si perempuan ini mengatakan kepada surat kabar Florida, Gainesville Sun, bahwa pasangannya akan melakukan apa saja yang ia sukai.

Di satu sisi, burung kasuari itu kemudian diamankan petugas berwajib. Kantor sheriff menyampaikan bahwa mereka akan berkoordinasi dengan Florida Fish and Wildlife Commission (FWC) saat investigasi dimulai.

FWC mengidentifikasi kasuari tersebut sebagai "Margasatwa Kelas II", yang dapat "menimbulkan bahaya bagi manusia." Demikian seperti dilansir Science Alert, Senin (15/4/2019).

Badan itu pun menegaskan bahwa memelihara binatang ini memerlukan izin khusus, termasuk bagi mereka yang ingin melakukan pameran publik atau memiliki satwa tersebut.

Kasuari, di mana ada tiga spesies, adalah burung asli daerah tropis Queensland (Australia) dan Papua Nugini. Mereka adalah kerabat dari burung unta, emus dan rheas.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Habitat Seseungguhnya Kasuari

Kasuari terlihat seperti burung purba dengan postur tubuh yang besar dan tinggi, dilengkpai oleh bulu-bulu hitam tebal yang menutupi tubuh mereka, kemudian warna bulu di kepala dan leher adalah biru, gelambirnya berwarna merah. Di atas kepala ada semacam 'mahkota' berwarna coklat muda.

Namun, yang membuat kasuari berbahaya adalah kaki mereka, yang dilengkapi dengan tiga jari kuat dan besar serta kuku tajam bak belati --khususnya jari tengahnya.

"Jika Anda ditendang oleh kasuari dengan 'paku' itu, maka tubuh Anda yang terkena bisa retak parah," papar Eric Slovak, asisten kurator burung di National Zoo di Washington D.C., Amerika Serikat. "Anda tidak mungkin tidak dilarikan ke rumah sakit."

Meskipun berbahaya, kasuari adalah burung yang pemalu dan tertutup, menurut Slovak. Di alam liar, mereka bersembunyi jauh di dalam hutan hujan, tetapi sesekali tak segan untuk menyambangi lingkungan di mana manusia berada, seperti jalan raya atau sebuah permukian.

"Burung ini berbobot 90 kilogram dan tingginya bisa mencapai 1,8 meter, gemar berkeliaran untuk mencari buah-buahan sepanjang hari," Slovak menjelaskan.

Kasuari di National Zoo dipinjamkan sementara ke kebun binatang lain, lantaran kandangnya direnovasi. Slovak menekankan bahwa pihaknya 'mendandani' kandang guna mengambil tindakan pencegahan serius, ketika burung-burung itu berada di dalam kebun binatang.

Kandang mereka dibangun dari pintu dan gerbang untuk memisahkan mereka dari kontak langsung dengan manusia.

"Bukan karena mereka jahat, tetapi karena kita tahu betapa berbahayanya mereka jika mereka ketakutan karena alasan apa pun. Saya tidak akan mengerti mengapa ada orang yang menjadikan kasuari sebagai hewan peliharaan," tambah Slovak.

3 dari 3 halaman

Serangan Lain

Ada beberapa pertemuan yang menakutkan dengan burung-burung itu, kebanyakan di Australia, meskipun kematian terakhir yang diketahui terjadi pada tahun 1926, menurut Smithsonian Magazine.

Dalam sebuah studi tahun 1999, Christopher P. Kofron dari Queensland Parks and Wildlife Service menghitung 221 serangan kasuari di Queensland, dan 150 terjadi pada manusia.

Kofron mencatat, serangan itu cenderung terjadi "setiap tahun" dan burung-burung tersebut kerap menyerbu saat mereka berharap diberi makan oleh manusia, atau ketika mereka melindungi makanan, keturunan atau diri mereka sendiri.

Pada 2012, seorang turis Australia bernama Dennis Ward ditendang dari tebing oleh kasuari ketika ia dan keluarganya mengunjungi Babinda Boulders di Queensland.

Dalam insiden mengerikan lainnya, Doon McColl dan pacarnya, Ray Willetts, terpaksa kejar-kejaran dengan beberapa kasuari di Mount Whitfield Conservation Park (Australia) pada tahun 1995. Doon sedang jogging ketika dia menemukan sesuatu di belakangnya.

Gerombolan kasuari itu memojokkannya di pohon selama berjam-jam, sebelum akhirnya membiarkannya dan melepaskannya. Seminggu kemudian, Willetts juga dikejar oleh unggas besar ini saat sedang melintasi hutan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini