Sukses

Gerhana Matahari Cincin Akan Terlihat di Indonesia, Ini Kata LAPAN

LAPAN mengabarkan bahwa penduduk Indonesia bisa menyaksikan gerhana matahari cincin. Kapan?

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Sains Antariksa LAPAN mengabarkan bahwa penduduk Indonesia akan bisa menyaksikan gerhana matahari cincin pada tahun ini.

Karena itulah, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional tersebut mengadakan persiapan pada hari ini bersama pemerintah daerah yang wilayahnya bakal dilalui oleh lintasan gerhana.

Selain itu, badan tersebut juga berfokus pada keterlibatan komunitas astronomi, memetakan dan berkolaborasi pada kegiatan pengamatan di setiap kota atau daerah yang dilewati oleh gerhana.

Fenomena gerhana matahari cincin berlangsung ketika Bulan berada segaris dengan Bumi dan matahari, serta Bulan berada pada titik apogee (Bulan berada pada titik terjauhnya dengan Bumi).

"Piringan Bulan akan tampak lebih kecil daripada piringan matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya," menurut keterangan tertulis Pusat Sains Antariksa LAPAN yang diterima Liputan6.com pada Jumat (12/4/2019).

Kerucut umbra tidak sampai ke permukaan Bumi dan akan terbentuk kerucut tambahan yang disebut antumbra. Pengamat yang berada dalam wilayah antumbra akan melihat matahari tampak seperti 'cincin' di langit. Inilah yang disebut gerhana matahari cincin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waktu dan Lokasi

Menurut LAPAN, gerhana matahari cincin akan terjadi pada 26 Desember 2019 dan dapat teramati dari wilayah Indonesia bagian barat serta sebagian Kalimantan. Jalur gerhana akan mencakup beberapa area sebagai berikut:

● Sumatera Utara: Sibolga dan Padang Sidempuan.

● Riau: Siak, Duri, Pulau Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, dan Pulau Rangsang.

● Kepulauan Riau: Batam dan Tanjung Pinang.

● Kalimantan Barat: Singkawang.

● Kalimantan Utara: Makulit dan Tanjung Selor.

● Kalimantan Timur: Berau.

Titik greatest eclipse (GE), yaitu ketika sumbu bayangan Bulan berada paling dekat dengan pusat Bumi berada di tengah selat di dekat Pulau Pedang, tepatnya pada koordinat 1,0089 derajat Lintang Utara dan 102,2465 derajat Bujur Timur, dengan durasi fase cincin selama 3 menit 39 detik.

Gerhana matahari sebagian diprediksi mulai pada pukul 10.22.38 (WIB) dengan tinggi matahari 54,1 derajat dan azimut 134,5 derajat. Mulai gerhana cincin pada jam 12.15.54 (WIB) dengan tinggi matahari 65,6 derajat dan azimut 182,6 derajat.

Puncak gerhana matahari cincin pada pukul 12.17.43 (WIB) dengan tinggi 65,6 derajat dan azimut 183,6 derajat. Sedangkan gerhana matahari cincin akan berakhir pada jam 12.19.33 (WIB) dengan tinggi matahari 65,5 derajat dan azimut 184,6 derajat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini