Sukses

Elang Gundul Mati, Otoritas di AS Buka Sayembara Mencari Pelaku Penembakan

Elang betina itu ditemukan mati pada akhir Maret lalu. Setelah ditemukan mati, hewan ini akhirnya di bawa ke Kebun Binatang Little Rock.

Liputan6.com, Arkansas - Otoritas di Negara Bagian Arkansas, Amerika Serikat tengah melakukan penyelidikan setelah seekor elang gundul ditemukan mati.

Padahal, hewan itu masuk dalam kategori binatang yang dilindungi. Elang betina itu ditemukan mati pada akhir Maret lalu, demikian dikutip dari laman Fox News, Senin (8/5/2019).

Setelah ditemukan mati, hewan ini akhirnya di bawa ke Kebun Binatang Little Rock.

Komisi Permainan dan Perikanan Arkansas (AGFC) menyatakan, petugas kebun binatang melakukan pemeriksaan awal. Hasilnya, diketahui hewan itu mati akibat luka tembak.

"Bangkai elang gundul betina itu ditemukan dekat sarang. Diduga, dia hendak ke sarangnya ketika ditembak mati," demikian pernyataan AGFC.

Kini, pihak AGFC tengah melakukan penyelidikan bersama atas kematian elang botak dewasa itu.

Pihak itu pun juga mengajak masyarakat untuk dapat membantu mencari pelaku. Bagi siapa saja yang bisa menemukan pembunuhnya akan diberikan hadiah.

AGFC menyiapkan hadiah uang sebesar 6 juta dollar AS, atau sekitar Rp 84,7 juta, bagi siapapun yang bisa memberi informasi pelaku penembakan elang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kura-Kura Kabur, Kebun Binatang Gelar Sayembara Rp 60 Juta

Sayembara lainnya juga pernah terjadi. Namun, bukan mencari pelaku penembakan hewan langka, melainkan seekor kura-kura yang hilang di Okayama, Jepang.

Dikutip dari laman The Japan Times, kura-kura yang kala itu berusia 35 tahun yang diketahui bernama Abuh kabur dari Shibukawa Animal Park pada awal Agustus 2017.

Kejadian bermula ketika petugas yang biasa mengurus Abuh melepasnya agar hewan tersebut tak penat setelah dikurung cukup lama.

Namun, ketika petugas ingin menggiring Abuh ke kandang, kura-kura tersebut sudah tak berada di lokasi awal. Meski begitu, petugas tak panik. Pasalnya, hewan bertempurung tersebut dikenal berjalan lambat.

Setelah beberapa lama menelusuri lokasi kejadian, petugas sama sekali tak melihat kemunculan kura-kura tersebut.

Alhasil, pihak kebun binatang mengadakan sayembara untuk mencari keberadaan kura-kura itu. Bagi siapa saja yang berhasil menemukan Abuh, pihak Shibukawa Animal Park akan menghadiahi uang tunai sebesar 500 ribu yen atau setara dengan Rp 60 juta.

3 dari 3 halaman

Banyak Peminat Ikut Menjadi Kura-Kura

Sayembara seperti ini terbilang sukses. Banyak pihak yang turut serta dalam upaya pencarian.

Dua minggu setelah kejadian, seorang peserta berhasil menemukan kura-kura tersebut. Ternyata, Abuh ditemukan tengah bersembunyi di semak-semak 140 meter dari wilayah kebun binatang.

"Pihak kebun binatang lega, melihat Abuh dapat ditemukan dengan selamat. Sebab, Abuh sangat populer di kalangan pengunjung kebun binatang terutama anak-anak," ujar Yoshimi Yamane, petugas Shibukawa Animal Park.

"Kami juga berupaya agar kejadian ini tak terulang kembali," tambahnya.

Sementara itu, Yoshimi juga menambahkan hal ini bukanlah kejadian pertama. Bulan lalu, kura-kura seberat 55 kilogram tersebut juga sempat tak diketahui keberadaanya. Namun, ia berhasil ditemukan di lokasi lain -- yang masih berada di kawasan kebun binatang.

Kembalinya Abuh ke tangan kebun binatang menjadi sorotan bagi media Jepang, salah satunya televisi nasional NHK.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini