Sukses

Delapan Astronaut Misi Apollo NASA Gelar Reuni, Ada Apa?

Delapan astronaut senior NASA mengadakan reuni pada bulan lalu. Ada apa?

Liputan6.com, Washington DC - Program Apollo NASA telah menjalankan 17 misi sejak pertama kali diciptakan pada 1961 hingga 1975. Dari semuanya, misi yang paling mencengangkan adalah Apollo 11 yang mengirimkan manusia pertama untuk menapaki Bulan pada 20 Juli 1969.

Badan antariksa milik pemerintah Amerika Serikat itu sudah mendaratkan 6 misi berawak di satelit alami Bumi itu, antara tahun 1969 sampai 1972. Sedangkan misi pendaratan manusia di Bulan yang terkahir tercatat pada Desember 1972 dengan Apollo 17.

Pada Maret kemarin, menjelang peringatan 50 tahun pendaratan perdana di Bulan, delapan dari 17 astronaut Apollo yang masih hidup berkumpul bersama untuk melakukan perayaan awal di The Explorers Club, New York City.

Delapan astronaut NASA reuni untuk memperingati 50 tahun pendaratan manusia pertama di Bulan. (Felix Kunze/The Explorers Club)

Kelompok astronaut itu adalah Walter Cunningham (Apollo 7), Rusty Schweickart (Apollo 9), Buzz Aldrin dan Michael Collins (Apollo 11), Fred Haise (Apollo 13), Al Worden (Apollo 15), Charlie Duke (Apollo 16), dan Harrison Schmitt (Apollo 17).

Buzz Aldrin Tampil Nyentrik

Buzz Aldrin, orang kedua yang menginjakkan kakinya di Bulan (setelah Neil Armstrong), penampilannya mencuri perhatian. Busananya nyentrik.

Dibalut setelan jas bermotif roket, kaus kaki bendera Amerika, empat cincin emas dan dua jam tangan, astronaut berusia 89 tahun itu terlihat paling menonjol di antara rekan-rekannya.

"Jasnya menarik perhatian, hampir sama besarnya dengan lelaki itu sendiri," kata fotografer yang mengabadikan momen itu, Felix Kunze, dikutip dari Science Alert, Minggu (7/4/2019).

Delapan astronaut NASA reuni untuk memperingati 50 tahun pendaratan manusia pertama di Bulan. (Felix Kunze/The Explorers Club)

Aldrin dikenal lantaran gemar mengenakan pakaian dengan gaya sporty nan berwarna-warni. Dia bahkan pernah menjadi model di peragaan busana "New York Men's" bersama Bill Nye pada tahun 2017, mengenakan sepatu sneaker warna perak, jaket metalik dan kemeja yang bertuliskan, "Get your arse to Mars."

Di sana, Aldrin terus mengadvokasi NASA untuk kembali mengirim misi berawak ke Bulan dan Mars.

"Saya tidak bisa memikirkan waktu yang lebih tepat daripada lima dekade sejak saat Elang (modul lunar) pertama mendarat di Bulan untuk membahas bahwa AS mungkin memimpin internasional ... untuk menempatkan 'elang' lain di Bulan," tutur astronaut bernama lengkap Edwin Eugene Aldrin Jr. tersebut.

 

Saksikan video detik-detik manusia menginjakkan kakinya di Bulan untuk pertama kali berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nyaris Tak Bisa Kembali ke Bumi

Enam dari astronaut senior tersebut --Duke, Worden, Cunningham, Schweickart, Aldrin, dan Collins-- menceritakan kisahnya selama menjadi astronaut ketika muda dahulu dan pengalaman mereka saat menjalani misi bersama Apollo.

Aldrin dan Collins menyampaikan bagaimana mereka dan Neil Armstrong nyaris tidak bisa kembali ke Bumi dari Bulan. Collins terjebak di command modul (salah satu dari dua pesawat ruang angkasa yang digunakan untuk program Amerika Serikat Apollo yang mendaratkan astronaut di Bulan) di orbit Bulan untuk menghubungkan kembali dengan dua astronaut lainnya sekembalinya dari sana.

Lunar modul (bagian dari pendarat pesawat ruang angkasa Apollo untuk membawa dua kru dari orbit lunar ke permukaan dan kembali) Apollo 11, "Eagle", mengangkut para antariksawan ke permukaan dan punggung Bulan. Tetapi ketika di Bulan, Aldrin menemukan bahwa sepotong modul rusak.

"Aku berbaring di lantai (Apollo) dengan kepalaku ke kanan, yang merupakan sisi co-pilot, dan aku melihat-lihat debu yang masuk, dan ada benda hitam kecil ini. Saat dilihat lebih dekat ... ini adalah pemutus sirkuit yang rusak," kenang Aldrin, menurut Space.com.

Pemutus sirkuit itu adalah bagian penting dari mesin yang akan membantu lunar modul kembali ke Collins di orbit.

"Kamu bersiap-siap untuk mendarat, kamu mendorong benda itu masuk ... kamu berada di permukaan Bulan, kamu menariknya keluar. Jika kamu ingin pulang, kamu harus mendorong itu lagi, tapi itu terputus," papar Aldrin.

"Jika mereka tidak bisa melakukannya, maka keduanya (Armstrong dan Aldrin) bisa mati dan saya pulang sendiri," tambah Collins, menurut situs Space.com.

Untungnya, para astronaut dapat dengan mudah mencari solusi untuk masalah ini. Aldrin menggunakan pena untuk menekan tombol dan pada akhirnya, mereka bertiga mampu meninggalkan Bulan dengan selamat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.