Sukses

Prabowo Sebut Indonesia Tak Dihormati oleh Negara Luar, Jokowi Garuk Kepala

Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyebut Indonesia tidak dihormati oleh negara lain.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyebut bahwa Indonesia tidak dihormati oleh negara lain di luar negeri. Hal itu, menurutnya, banyak pihak yang menilai bahwa Indonesia punya utang menumpuk, nilai mata uang yang lemah dan masih impor makanan.

"Kita tidak dihormati di Asian. Kita tidak dihormati oleh komunitas wartawan asing di Jakarta. They always say Indonesia is a nation of a great potential and will alwayas be a nation of great potential. Indonesia negara yang punya potensi besar dan selalu akan punya potensi besar. Itu ejekan mereka kepada kita," ucapnya di lokasi debat keempat capres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta Selatan, Sabtu (31/3/2019).

Di tengah momen tersebut, Joko Widodo (Jokowi) selaku capres nomor urut 01, langsung menggaruk-garuk kepalanya.

"Jadi, kalau kita mau jadi mediator, monggo (silahkan, red.). Saya akan berjuang agar Indonesia bisa dihormati. Indonesia kuat. Indonesia berdiri di atas kaki sendiri. Indoneaia mensejahterakan rakyatnya, dihormati karena rakyatnya sejahtera, bukan karena rakyatnya miskin. Kita tidak akan impor makanan," tegas Prabowo.

Pernyataan dari Prabowo itu adalah respons dari pertanyaan dari Jokowi terkait isu di Rakhine State, Myanmar.

Jokowi yang merupakan capres petahana mengatakan, koflik di Rakhine State adalah sebuah konflik yang sudah berlangsung sangat lama, juga sulit untuk mencarikan solusinya.

"Tapi alhamdulillah kita diberi kepercayaan oleh Sekjen PBB Antonio Guteres untuk menjembatani. Ada tim kita yang masuk ke Rakhine untuk melihat langsung kondisi di Rakhine. Saya sendiri juga datang langsung ke Cox's Bazar di mana ada lebih dari 1 juta Rohingya yang mengungsi," paparnya.

Dalam sesi itu, Jokowi juga menambahkan bahwa negara-negara di ASEAN bersama-sama telah memberikan solusi bantuan kepada Rohingya di Cox's Bazar yang, menurutnya, kondisi di kamp pengungsian yang ada di Bangladesh ini mempriahatikan.

"Alhamdulillah desakan kita, tekanan kita terhadap pemerintah Myanmar untuk melakukan repatriasi, mulai memberikan hasil. Saya kira, proses-proses menjembantani seperti ini merupakan peran besar Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia," Jokowi menjabarkan.

 

Saksikan videonya berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.