Sukses

Jelang Pemilu, Facebook Ramah Bagi Politikus RI dan Perketat Aturan Iklan Politik UE

Jelang pemilu, Facebook memperketat aturan iklan politik untuk mencegah campur tangan asing di Uni Eropa. Sementara di Indonesia, jejaring sosial itu ramah bagi politikus.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook menyatakan memperkuat persyaratannya mengenai iklan politik menjelang pemilu Uni Eropa.

Raksasa media sosial itu seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (29/3/2019), menyatakan memperketat peraturan-peraturannya lebih jauh untuk mencegah campur tangan asing dan meningkatkan transparansi menjelang pemungutan suara pada Mei mendatang.

Perusahaan itu menyatakan akan mewajibkan pemasang iklan politik untuk mengukuhkan bahwa mereka berlokasi di sebuah negara di Uni Eropa. Ini melebihi ketentuan sebelumnya bahwa para pemasang iklan harus mengukuhkan identitas mereka.

Facebook juga melakukan perbaikan terhadap basis data iklannya, termasuk memperluas akses agar kelompok-kelompok luar dapat menganalisis iklan politik atau isu-isu lainnya.

Perusahaan-perusahaan di Silicon Valley telah ditekan pihak berwenang di Uni Eropa agar berbuat lebih banyak untuk mencegah platform mereka digunakan oleh kelompok-kelompok, termasuk dari Rusia, untuk ikut campur dalam pemilu.

Saksikan juga video terkait Facebook berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dukung Pemilu 2019, Facebook Ramah Bagi Politikus dan Partai Politik

Sementara itu, Facebook memperkenalkan Panduan Facebook dan Instagram bagi Politisi dan Partai Politik yang tersedia bagi publik serta dapat diakses melalui portal Integritas Pemilihan Umum (Pemilu) Facebook Indonesia.

Panduan Facebook dan Instagram bagi politisi dan partai politik ini berisi praktik terbaik dalam berinteraksi dengan para pendukung, serta memastikan agar kredibilitas akun dan halaman Facebook mereka terjaga dengan baik.

"Kami peduli terhadap proses demokrasi dan karena itu penting bagi kami untuk melindungi integritasnya. Kami tidak ingin ada orang yang menggunakan alat kami untuk mengacaukan demokrasi," ujar Politics and Government Outreach Facebook Asia Pacific, Roy Tan, seperti dilansir Antara, Rabu 12 Desember 2018.

"Kami memperkenalkan panduan ini sebelum Pemilihan Umum berlangsung di Indonesia sebagai bagian dari komitmen kami untuk melindungi dan menjaga integritas proses Pemilu," sambung dia.

Dalam panduan ini, lanjut Roy, para politisi dan partai politik dapat menemukan informasi mengenai cara menggunakan Facebook dan Instagram secara efektif serta membuat konten yang baik dan informatif.

Kemudian juga, mengoptimalkan pemakaian fitur serta iklan di Facebook/Instagram guna membangun percakapan yang otentik, informatif, menarik, dan bermakna.

"Melalui panduan ini, politisi dan partai politik dapat mempelajari praktik terbaik penggunaan Facebook dan Instagram untuk kebutuhan kampanye politik mereka," ucapnya.

Panduan ini, menurut Roy Tan, juga berisi informasi teknis tentang bagaimana cara untuk menggunakan fitur unik seperti Facebook Live dan Balasan Instan serta memoderasi komentar di Instagram.

"Kami ingin memastikan bahwa kredibilitas akun para politisi dan partai politik terjaga dengan baik. Sehingga, masyarakat Indonesia bisa mendapatkan informasi yang terpercaya serta perspektif yang beragam," ujar Roy Tan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.