Sukses

Tak Hanya di Depok, Ini Deretan Masjid Kubah Emas Dunia

Sejumlah masjid di dunia ini juga memiliki kubah berlapis emas seperti yang ada di Depok.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilik Masjid Kubah Emas Dian Djuriah Rais binti H.Muhammad Rais atau yang biasa disapa Dian Al Mahri, kembali menjadi topik perbicangan saat ini karena dirinya dikabarkan meninggal dunia. Pengusaha Asal Banten itu dikabarkan mengembuskan napas terakhirnya pada dini hari tadi.

"Ya benar, beliau sudah berpulang. tadi sekitar pukul 2.15 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta," ujar salah seorang Pengurus Masjid Dian Al Mahri, Eko Sutarno saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, (29/3/2019).

Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, atau biasa dikenal Dian Al Mahri dikenal sebagai pemilik Masjid Kubah Emas lapisan emas di Jalan Raya Meruyung, Kecamatan Limo, Depok kini jadi sorotan karena tak ada lagi yang memiliki rumah ibadah umat muslim sedemikian rupa seperti kepunyaannya.

Seperti rumah ibadah Dian Al Mahri, sejumlah masjid di dunia ini juga memiliki kubah berlapis emas seperti dikutip dari beragam sumber, Jumat (29/3/2019):

1. Masjid Nur-Astana

Masjid Nur Astana Kazakhstan, salah satu yang memiliki kubah berlapis emas. (AFP)

Masjid Nur-Astana berada di Astana, Kazakhstan. Ini adalah masjid terbesar ketiga di Asia Tengah. Memiliki ketinggian 40 meter (131 kaki) melambangkan usia Nabi Muhammad ketika ia menerima wahyu, dan ketinggian menara adalah 63 meter (207 kaki), usia Muhammad adalah ketika ia meninggal.

Masjid ini terletak di tepi kiri sungai di Kota Astana, konstruksi pertama dimulai pada Maret 2005.

Masjid itu adalah hadiah sesuai dengan persetujuan Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev dan Emir Qatar, Hamad bin Khalifa. Ini memiliki kapasitas 5.000 jamaah di dalam masjid, termasuk 2.000 jamaah di luar masjid. Strukturnya terbuat dari kaca, beton, granit, dan alucobond.

Seperti dikutip dari The Telegraph, Masjid Nur-Astana adalah masjid terbesar di asia tengah. Selesai pada 2008, struktur masjid kubah berlapis emas ini ditopang oleh delapan pilar yang dihiasi dengan prasasti dari Alquran dan memiliki kapasitas 5.000 jamaah. 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Masjid Ubudiah

Masjid Ubudiah berada di Bukit Chandan, Kuala Kangsar, Perak, Malaysia.

Rumah ibadah ini dianggap salah satu masjid yang terindah di negara tersebut dan merupakan simbol kebanggaan dan kepercayaan untuk kaum Muslim di Perak.

Kubah emas dan menara masjid adalah bukti dari keindahan seni bangunan Islam di sana.

Pembangunan Masjid Ubudiah bermula dari zaman Sultan Idris Murshidul Adzam Shah I, Sultan Perak ke-28. Pembinaannya pernah tertunda saat dua ekor gajah kepunyaan Sultan Idris dan Raja Chulan berkelahi dan mengakibatkan ubin marmer yang dibawa masuk dari Italia untuk pembangunan masjid tersebut habis pecah.

Masjid Ubudiah telah diresmikan pembukaannya oleh Sultan Jalil Karamatullah Shah pada tahun 1917. Ketika Perang Dunia II, Masjid Ubudiah juga pernah mengalami kerusakan.

3. Dome of the Rock

Muslim Palestina memanjatkan doa sambil menunggu Lailatul Qadar di luar Dome of the Rock, kompleks masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Senin (11/6). Malam ganjil menjadi prioritas muslim beriktikaf untuk mendapat Lailatul Qadar. (AFP/AHMAD GHARABLI)

Masjid Kubah Shakhrah adalah sebuah bangunan persegi delapan berkubah emas yang terletak di tengah kompleks Masjid Al Aqsha. Kompleks ini sendiri berada dalam tembok Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur).

Kubah Shakhrah ini selesai didirikan tahun 691 Masehi, menjadikannya bangunan Islam tertua yang masih ada di dunia. Di dalam kubah ini terdapat batu Ash-Shakhrah yang menjadi tempat suci bagi umat Yahudi dan umat Islam.

Bangunan ini terkadang disalahartikan dengan Masjid Al Aqsha.

Masjid Al Aqsha adalah nama dari keseluruhan kompleks tersebut, sedangkan Kubah Shakhrah adalah salah satu bangunan yang berdiri di kompleks tersebut, tepatnya berada di bagian tengah kompleks.

Bersama Masjid Al Qibli, Kubah Shakhrah merupakan bangunan utama dalam Masjid Al Aqsha dan kerap menjadi lambang yang mewakili keseluruhan kompleks tersebut.

3 dari 4 halaman

4. Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin 

Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin adalah masjid kerajaan Kesultanan Brunei yang terletak di Bandar Seri Begawan, ibu kota Brunei Darussalam. Merupakan yang paling mengagumkan di Asia Pasifik, serta menjadi daya tarik wisata utama di Brunei.

Masjid ini dinamai berdasarkan Omar Ali Saifuddien III, Sultan Brunei ke-28. Masjid yang mendominasi pemandangan kota Bandar Seri Begawan ini melambangkan kemegahan dan kejayaan Islam yang menjadi agama mayoritas dan agama resmi Brunei Darussalam.

Bangunan ini rampung pada tahun 1958 dan merupakan contoh Arsitektur Islam modern.

Arsitektur masjid ini memadukan Arsitektur Mughal dengan gaya Italia. Bangunan ini dirancang oleh biro arsitekur Booty and Edwards Chartered berdasarkan rancangan karya arsitek berkebangsaan Italia Cavaliere Rudolfo Nolli, yang telah lama bekerja di teluk Siam.

Ciri khas yang paling mengagumkan dari Masjid ini adalah kubahnya yang dilapisi emas murni. Masjid ini menjulang setinggi 52 meter (171 kaki) dan dapat dipandang dari setiap sudut kota Bandar Seri Begawan.

Menara masjid merupakan bagian tertinggi dari bangunan rumah ibadah yang memadukan secara unik unsur Renaissans arsitektur Italia dengan nuansa yang bernilai Islami. Di bagian dalamnya terdapat lift di mana pengunjung dapat naik ke puncak menara dan menikmati pemandangan panorama kota dari ketinggian.

5. Masjid Jame 'Asr Hassanil Bolkiah

Jame' 'Asr Hassanil Bolkiah adalah sebuah masjid di Bandar Seri Begawan, ibu kota Brunei. Itu adalah salah satu dari dua masjid nasional, yang lain sedang Omar Ali saifuddien.

Jame' 'Asr Hassanil Bolkiah adalah wakaf dari Sultan Hassanal Bolkiah, 29 dan saat ini Sultan Brunei. Konstruksi dimulai pada tahun 1988 pada sebuah tanah seluas 20 hektar berlokasi di Kiarong.

Masjid ini diresmikan pada tanggal 14 Juli 1994 dengan kehadiran Sultan saat salat Magrib dan Isa sekaligus perayaan ke-48 tahun kepempimpinannya.

Masjid ini dapat menampung 5.000 jamaah sekaligus, menjadikannya sebagai masjid terbesar di negara itu. Memiliki 29 emas kubah dan empat menara dengan ketinggian 190 meter.

6. Masjid Sunheri

Masjid Sunheri yang memiliki kubah berlapis emas ini juga dikenal sebagai Masjid Talai, adalah masjid era arsitektur Mughal di Walled City Lahore, ibu kota Provinsi Punjab di Pakistan.

Berbeda dengan Masjid Wazir Khan dan Masjid Badshahi yang dibangun di puncak Kekaisaran Mughal pada abad ke-17, Masjid Sunehri dibangun pada 1753 ketika kekaisaran sedang menurun.

Arsitek masjid adalah Nawab Bukhari Khan, wakil gubernur Lahore pada masa pemerintahan Muhammad Shah.

Penjaga toko setempat telah keberatan dengan pembangunan sebuah masjid besar di daerah yang padat, sehingga Bukhari Khan memperoleh fatwa dari para pemimpin agama setempat agar pembangunan dapat dimulai.

4 dari 4 halaman

7. Masjid Al Askari

Masjid Al Askari adalah sebuah tempat suci Muslim Syi'ah yang terletak di kota Samarra di Irak. Salah satu masjid Syiah yang paling suci di seluruh dunia, yang dibangun pada 944.

Kubah emas masjid ini terakhir sekali dibangun kembali pada 1905.

Kubahnya, yang menjulang di kaki langit Samarra, ditutupi dengan 72.000 lapisan emas, ukurannya kira-kira 20 meter dan tingginya 68 meter.

Pada 22 Februari, 2006, 6:55 am dua buah bom diledakkan oleh lima hingga tujuh orang yang berpakaian sebagai anggota Pasukan Khusus Irak yang memasuki tempat suci itu di pagi hari. Ledakan terjadi di dalam masjid itu sehingga menghancurkan kubah emasnya dan merusak rumah ibadah itu. 

8. Masjid Sultan

Masjid Sultan Singapura yang juga mempunyai kubah emas seperti di Indonesia. (dok.Instagram @masjidsultan/https://www.instagram.com/p/BAqtRCYte7D/Henry

Masjid Sultan di Kampung Glam, Singapura merupakan masjid pertama yang dibangun di republik itu. Hingga kini, masjid bersejarah itu masih menjadi daya tarik utama bagi wiaatawan asing yang datang ke negeri Singapura.

Struktur awal masjid ini dibangun sekitar 1826 oleh masyarakat Jawa yang kebanyakan pedagang awal di Singapura, yang menjalankan aktivitas perdagangan dengan masyarakat Arab, Boyan dan Bugis sebelum kedatangan saudagar Tionghoa. Bangunan masjid itu menjadi tempat tinggal atau kawasan permukiman awal beberapa etnik masyarakat Indonesia.

Kemudian pada 1920-an ia dibangun kembali seperti sekarang. Dan kini ia telah direnovasi dan ditetapkan sebagai produk pariwisata Singapura. Nama asli jalan-jalan berdekatan masjid tersebut seperti Kandahar Street, Baghdad Street, Arab Street dan Bussorah Street masih diabadikan.

Dengan kubah emasnya yang besar dan aula doa yang besar, Masjid Sultan wajib dikunjungi jika Anda berada di distrik Kampong Glam yang bersejarah.

Masjid Sultan, seperti juga diketahui, adalah masjid terkemuka di Singapura dan salah satu bangunan keagamaan paling mengesankan di negara ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.