Sukses

Terkuak, Sebelum Penembakan di Selandia Baru Pelaku Tembaki Pejalan Kaki

Rekaman CCTV menunjukkan bahwa pelaku penembakan di masjid Selandia Baru sempat menembaki pejalan kaki sebelum membantai jemaah.

Liputan6.com, Wellington - Insiden penembakan masjid di Selandia Baru terjadi pada 15 Maret 2019 lalu, bertepatan dengan salat Jumat. Sebanyak 50 orang dinyatakan tewas dalam kejadian, dengan puluhan lainnya luka-luka.

Seorang terduga pelaku tunggal, Brenton Tarrant, telah ditahan dan dijatuhi satu dakwaan pembunuhan dalam sidang perdana yang berlangsung sehari pasca-kejadian. Ia akan diadili kembali pada awal April 2019, dengan tuntutan yang disinyalir akan lebih banyak.

Tiga orang lain yang ditangkap bersama Tarrant, seorang (wanita) sudah dibebaskan, sementara dua orang lainnya masih dalam penahanan menunggu persidangan.

Baru-baru ini, kepolisian mendapatkan bukti tambahan terkait kasus penembakan. Rekaman kamera CCTV yang diberikan oleh seorang pemilik hotel dekat tempat kejadian perkara kepada pihak berwajib menguak fakta terkini.

Dalam rekaman itu, dapat diketahui bahwa pelaku penembakan dua masjid di Selandia Baru sempat menargetkan pejalan kaki.

Pantauan CCTV

Sejumlah ambulans terparkir setelah penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). Saksi mata mengatakan kepada wartawan New Zealand Stuff bahwa dia mendengar setidaknya 20 tembakan. (AP Photo/Mark Baker)

Dalam rekaman CCTV dengan keterangan waktu pukul 13.41, melansir CNN pada Kamis (21/3/2019), terlihat sebuah mobil melintasi jalan Deans Avenue Kota Christchurch, Selandia Baru. Pejalan kaki tengah berjalan santai di sepanjang trotoar.

Semua tampak sebagaimana Jumat biasanya, tidak ada hal yang mencurigakan. Namun dalam cuplikan berikutnya, dari tempat parkir hotel yang dilintasi oleh beberapa pejalan kaki menuju Masjid Al Noor, tampak Brenton Tarrant menyasar mereka.

Tersangka terlihat berhenti beberapa kali dalam perjalanan menuju Al Noor untuk menembaki pejalan kaki.

Tembakan pertama terdengar pada pukul 13.42 dalam rekaman. Dua orang yang menuju Masjid Al Noor tampak tidak menyadari bahaya. Seorang lelaki tetap mengayuh sepedanya, sedangkan pria lain yang mengenakan blazer hijau tidak gentar.

Tiga detik berikutnya, 13.45, serangkaian tembakan terdengar dari kejauhan. Tampak dua pria lain yang mengenakan pakaian tradisional shalwar kameez berjalan melalui tempat parkir, diduga juga akan menuju masjid.

Kurang dari satu menit setelahnya, dua tembakan keras terdengar. Spontan, dua pria --salah satunya satu laki-laki yang mengenakan blazer hijau-- melarikan diri dari arah masjid.

Ia kemudian bersembunyi, merunduk di balik deretan semak-semak yang terdapat di tempat parkir hotel.

Saat tembakan lain terdengar, ia berteriak keras "go" dan mulai berlari menyusuri jalan.

Pukul 13.46, tampak dua pria berpakaian shalwar kameez kembali ke tempat parkir dari arah masjid. Di saat yang sama, sirene polisi terdengar meraung.

Beberapa detik kemudian, sebuah mobil Subaru Outback berhenti di pintu masuk tempat parkir hotel. Pengemudi membunyikan klakson dua kali, membuat salah satu pria yang terlihat lebih tua berbalik menghadap ke arah kendaraan.

Dari jarak sekitar dua hingga tiga meter, pengemudi tersebut menembak pria itu. Terlihat jendela samping depan sisi penumpang hancur, lalu pria itu jatuh ke tanah.

Setelah itu, rekaman CCTV memperlihatkan bahwa mobil itu hilang dari pantauan kamera.

Sejauh ini pihak kepolisian menolak berkomentar lebih jauh terkait rekaman CCTV tersebut.

"Investigasi terkait serangan masih berjalan dan kami tidak dalam posisi untuk berkomentar apapun, yang mungkin menjadi bukti," kata seorang anggota tim media kepolisian Selandia Baru.

 

Simak pula video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Senada dengan Laporan Polisi

Hasil rekaman CCTV tersebut senada dengan laporan pihak berwajib Selandia Baru sebelumnya.

Kepolisian mengatakan pasukannya diterjunkan enam menit pasca-mendapatkan panggilan pertama pada pukul 13.41. Hal itu senada dengan rekaman CCTV di mana sirine mobil polisi terdengar pukul 13.46.

"Dalam enam menit setelah polisi mendapatkan panggilan, staf polisi bersenjata segera berada di tempat kejadian perkara," kata Komisioner Polisi Selandia Baru Mike Bush.

Kepolisian juga mengatakan bahwa pelaku serangan menargetkan Masjid Linwood, pasca-menyerang Masjid Al Noor. Tersangka disebut mengendarai mobilnya selama 13 menit untuk mencapai tempat kedua.

Kepolisian mengatakan telah berhasil menangkap tersangka pada 21 menit setelah panggilan darurat pertama, yakni pukul 13.02 di Brougham Street.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.