Sukses

Bertemu Wapres JK, Menlu Selandia Baru Sebut Pelaku Teror Christchurch Idiot

Deputi Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Selandia Baru bertemu dengan Wapres JK, bahas teror di Christchurch.

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters mengatakan, tindakan yang dilakukan pelaku teror penembakan di Christchurch sebagai "tak berperasaan, idiot."

Hal itu disampaikannya kepada wartawan dalam pernyataan pers bersama dengan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di sela-sela dialog tingkat tinggi Indo-Pasifik di Jakarta, Rabu 20 Maret 2019.

"Kami merasakan duka cita yang dirasakan Indonesia atas meninggalnya seorang warga Anda dan dua lain yang terluka," kata Peters (20/3/2019), merujuk pada almarhum WNI Lilik Abdul Hamid dan WNI ayah-anak, Zulfirman Syah dan Averroes.

"Hari ini, saya datang ke Indonesia yang memberikan simpatinya saat kami dalam keadaan tersulit," lanjutnya.

Peters juga mengatakan bahwa keadaan itu "mengubah kita selamanya."

Dalam kesempatannya, Wapres JK mengatakan "duka cita dari pemerintah dan masyarakat Indonesia" atas teror yang menewaskan 50 orang --termasuk seorang WNI-- di dua lokasi kejadian, Masjid Al-Noor dan Linwood Islamic Centre, di Christchurch pada 15 Maret 2019.

"Saya juga ucapkan terimakasih kepada Selandia Baru karena cepatnya polisi di sana dalam melakukan penangkapan terhadap pelaku," kata Wapres JK.

Pelaku penembakan, Brenton Tarrant (28) merupakan warga negara Australia yang berdomisili di Christchurch, Selandia Baru sejak beberapa tahun terakhir. Pria yang mengklaim sebagai pendukung "supremasi kulit putih" itu telah ditangkap dan didakwa pada 16 Maret dengan pasal pembunuhan, serta akan dijerat dengan tuntutan lain dalam persidangan lanjutan April nanti, kata otoritas.

Komisaris Kepolisian Selandia Baru, Mike Bush mengatakan bahwa "Tersangka adalah satu-satunya orang yang dituduh melakukan penembakan," jelasnya yang kemudian menambahkan bahwa hal tersebut tidak konklusif.

Senada, Deputi PM Peters mengatakan, "Yang saya lihat, dia melakukannya sendiri ... tapi kami akan mencari tahu apakah ada orang lain," ujarnya di Jakarta.

"Tidak menutup kemungkinan ada orang-orang yang ikut berbagi perilakunya (Brenton Tarrant) yang tidak berperasaan, idiot, dan pengecut. Dan orang-orang seperti itu mungkin diterma di seluruh dunia, namun tidak di Selandia Baru," lanjut Peters.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Australia Kutuk Warga Negaranya yang Jadi Pelaku Teror

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan mengutuk aksi teror yang dilakukan oleh pelaku penembakan di Christchurch, Brenton Tarrant  (WN Australia), menyebut bahwa tindakannya tidak dapat dibenarkan dan bahwa terorisme adalah musuh bersama.

"Atas nama pemerintah Australia, kami berbelasungkawa sedalam-dalamnya, kepada seluruh korban dan semua umat Islam di dunia," kata Quinlan dalam pertemuan dengan Majelis Ulama Indonesia di Jakarta, Selasa (19/3/2019).

"Saya memahami seorang warga Indonesia tewas, dua orang Indonesia lainnya, yang merupakan ayah dan anak, juga terluka akibat serangan itu. Saya turut berduka dan bersimpati kepada mereka," jelasnya.

Quinlan juga mengutuk aksi teror pelaku yang merupakan warga Negeri Kanguru dan mengatakan bahwa tindakannya tidak dapat dibenarkan atas alasan apapun.

"Kita semua menghadapi musuh bersama, yakni teror dan terorisme. Tidak memandang siapa pelakunya, siapa korbannya, serta apa alasannya, teror dan terorisme adalah musuh kita semua," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.