Sukses

Lempar Telur ke Senator Rasis Australia, Ini 6 Fakta Egg Boy yang Mendunia

Sosok Egg Boy mendadak populer di dunia maya, setelah aksinya menimpuk sebutir telur ke senator Australia yang rasis, Fraser Anning.

Liputan6.com, Melbourne - Seorang remaja laki-laki bernama Will Connolly mendadak tenar di dunia maya sebagai Egg Boy, setelah sebuah video yang memperlihatkan dirinya menimpuk telur ke kepala senator rasis Australia, Fraser Anning, viral.

Pada hari Sabtu, senator Queensland yang dikenal karena pandangan anti-imigrannya, berbicara kepada wartawan di Melbourne ketika Connolly yang berusia 17 tahun, datang dan memecahkan sebutir telur di kepalanya.

Anning berbalik dan meninju wajah sang Egg Boy sebelum meraihnya dan mencoba mendaratkan pukulan lagi. Kemudian sekelompok pengawal Anning bergegas dan menjatuhkan bocah itu ke tanah.

Sebelumnya, Anning mendapat kecaman luas atas komentar negatifnya tentang penembakan Selandia Baru, yang menewaskan 50 orang.

Dia berujar, "Walaupun umat Islam mungkin menjadi korban hari ini, mereka biasanya adalah pelaku kekerasan".

Fraser juga mengecam "muslim fanatik" yang, katanya, seharusnya tidak diizinkan untuk berimigrasi ke Selandia Baru.

Berikut adalah lima fakta tentang Egg Boy, dan perseteruannya dengan Senator Anning, yang menghebohkan dunia, sebagaimana dikutip dari situs Heavy.com pada Senin (18/3/2019).

 

Simak video pilihan berikut: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Will Connolly Mengaku Sebagai Egg Boy di Twitter

Setelah video penimpukan telur ke kepala Senator Anning viral di media sosial, seorang remaja laki-laki bernama Will Connolly muncul dan mengaku sebagai Egg Boy. Dia juga mengunggah video tentang dirinya, berbicara sedih mengenai apa yang telah dipelajari dari pengalamannya pada akhir pekan lalu.

"Jangan menimpuk telur pada politikus, atau bersiap diserang 30 bogan pada saat bersamaan," kata Connolly seraya mengusap wajahnya.

Bogan sendiri merupakan istilah dalam bahasa Inggris aksen Australia, yang berarti "orang berwawasan sempit".

Sementara pada akun Instagram Connolly, tidak ditemukan unggahan tentang preferensi politiknya, melainkan deretan aktivitas yang umum dilakukan oleh anak muda seusianya.

Tetapi setelah Connolly mengaku sebagai Egg Boy, akun Instagram-nya diserbu oleh pesan dukungan dari basis penggemar yang berkembang.

"Anda seorang malaikat," tulis seorang pengguna Instagram.

Yang lain memanggilnya "legenda mutlak" dan menulis, "Kami membutuhkan lebih banyak (orang) seperti Anda."

 

3 dari 7 halaman

2. Aksi Egg Boy Diduga Karena Komentar Negatif Senator Anning

Sesaat setelah insiden penembakan Selandia Baru, Senator Anning merilis sebuah pernyataan kontroversial, yang menyebut kebijakan imigrasi Negeri Kiwi adalah alasan sebenarnya di balik teror yang menewaskan 50 orang.

"Seperti biasa, politikus sayap kiri dan media akan bergegas mengklaim bahwa penyebab penembakan hari ini terletak pada undang-undang senjata, atau mereka yang memiliki pandangan nasionalis, tetapi ini semua omong kosong klise. Penyebab sesungguhnya dari pertumpahan darah di jalan-jalan Selandia Baru adalah program imigrasi, yang memungkinkan kaum fanatik muslim untuk bermigrasi ke sana," ujarnya berpendapat.

Anning juga menulis bahwa umat Islam membunuh orang-orang dalam skala besar di seluruh dunia atas nama agama.

Dia melanjutkan, "Yang benar adalah bahwa Islam tidak seperti agama lain. Ini setara dengan agama dari fasisme."

4 dari 7 halaman

3. Pendukung Egg Boy Menggalang Dana

Setelah Egg Boy berseteru dengan Anning, beberapa penggemar remaja 17 tahun itu membuat akun pada situs GoFundMe, untuk menunjukkan dukungan bagi Connolly.

"Pahlawan kami EggBoi (penulisan Egg Boy dalam bahasa Inggris Australua) berhadap dengan Fraser Anning, senator untuk Queensland yang sekarang dihina di seluruh dunia atas komentar negatif terhadap penembakan di masjid Selandia Baru.

Uang yang terkumpul akan diserahkan ke EggBoi untuk:

- Biaya hukum

- Membeli lebih banyak telur

Banyak orang dari berbagai penjuru dunia merogoh saku untuk berkontribusi pada penggalangan dana Egg Boy, dan banyak yang menggunakan halaman itu untuk menulis tentang kemarahan terhadap Fraser Anning.

Hanya sepuluh jam sejak diluncurkan pada Sabtu petang, penggalangan dana itu berhasil mengumpulkan uang senilai 5.000 dolar Australia (sekitar Rp 50,6 juta), dan kini bahkan menembus hampir 4.000 dolar, atau setara Rp 405 juta.

5 dari 7 halaman

4. Tagar #Eggboy Viral dengan Cepat di Twitter

Will Connolly, atau Egg Boy, menginspirasi banyak twit, meme, dan sambutan hangat di media sosial. Tagar #eggboy adalah salah satu tren teratas di Twitter hingga hari Minggu.

Pengguna media sosial memuji orangtua Egg Boy, karena dinilai telah membesarkan seorang pemuda jujur dan berani.

Sementara warganet lainnya menggali sejarah, mengetwit tentang sebuah insiden lebih dari 100 tahun lalu, ketika seorang perdana menteri Australia ditimpuk telur.

Ada pula pengguna Twitter lain yang mengunggah foto ayam mereka, dan menulis, "Saya sedang mengumpulkan pasukan untuk melawan kaum fasis #eggboy."

6 dari 7 halaman

5. Rekaman Anning Diejek di Bandara Juga Viral

Beberapa pengguna Twitter mengatakan bahwa video Anning diejek di bandara, "bahkan lebih baik daripada Egg Boy."

Video tersebut menunjukkan Anning berjalan di terminal bandara, sementara seorang pria merekamnya seraya mencerca komentar negatifnya terhadap penembakan di Selandia Baru.

Tidak jelas kapan insiden bandara terjadi. Tapi kali ini, Anning tidak memukul siapa pun. Dia terus berjalan tanpa berkomentar, meski si perekam terus mengikutinya dari belakang dan mengejek habis-habisan.

7 dari 7 halaman

6. Sumbangan Dana untuk Egg Boy Dialihkan ke Korban Penembakan Selandia Baru

Karena Connolly dibebaskan tanpa dakwaan, akhirnya hasil penggalangan dana via GoFundMe, sebagian besar dialihkan kepada para korban penembakan dua masjid di Christchurch.

Seperti yang telah diwartakan oleh Liputan6.com, hasil uang yang terkumpul adalah senilai hampir 40.000 dolar Australia, atau sekitar Rp 405 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.