Sukses

Dikecam dan Ditimpuk Telur, Senator Australia Enggan Minta Maaf atas Komentar Penembakan Selandia Baru

Meski dikecam luas dan bahkan ditimpuk telur, senator Australia enggan meminta maaf atas komentar ofensifnya terhadap penembakan Selandia Baru.

Liputan6.com, Canberra - Senator Australia dari negara bagian Queensland, Fraser Anning, menegaskan kembali pandangan anti-imigrasi yang ekstrem, dan menolak untuk meminta maaf atas komentar ofensif terhadap serangan teror penembakan Selandia Baru.

Dalam sebuah konferensi pers, Senator Anning berulang kali menyinggung pernyataan Nazi yang dikaitkan dengan keyakinannya bahwa imigran muslim mengancam Australia, demikian sebagaimana dikutip dari Abc.net.au pada Senin (18/3/2019).

Dia mendapat kecaman dari dalam dan luar negeri, setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial yang menghubungkan tragedi penembakan Selandia Baru dengan imigrasi orang muslim.

Adapun penembakan yang menyasar dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat pekan lalu, menewaskan 50 orang, dan menyebabkan puluan lainnya terluka.

Komentar Senator Anning yang bernada ofensif, mendorong seorang bocah lelaki berusia 17 --diketahui bernama Will Connolly-- tahun untuk menceplokkan telur di belakang kepalanya saat singgah di Melbourne.

Polisi sedang menyelidiki insiden pelemparan telur itu, termasuk komentar senator yang dituding ofensif.

"Dia (Will Connolly) menampar wajahnya sendiri. Dia mempermalukan ibunya, karena dia telah berperilaku buruk," kata Senator Anning.

"Ketika seseorang melemparkan sesuatu ke kepala belakang, maka Anda akan bereakasi dan membela diri," lanjutnya.

Anning melanjutkan bahwa dirinya tidak akan meminta maaf atas komentar yang dibuatnya, dan tetap berdalih bahwa dia berbicara sesuai fakta, meski tidak diteruskan secara pasti maskudnya.

Penembakan Selandia Baru terjadi pada pekan lalu, ketika tersangka, Brenton Tarrant (28), memuntahkan peluru ke Masjid Al Noor dan Liwood City Mosque, di tengah jamaah yang sedang menunaikan ibadah salat Jumat.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Bisa Langsung Mengusir Politikus

Sementara itu, Parlemen Australia tidak dapat mengusir seorang politikus atas perilaku mereka, kecuali jika terlibat pelanggaran yang memicu hukuman penjara selama satu tahun atau lebih.

Meski begitu, pemerintah dan pihak oposisi akan bergabung untuk mengecam komentar ofensif Senator Anning ketika parlemen berlanjut bulan depan.

Senator Anning terpilih di bawah bendera One Nation tetapi mundur dari partai tersebut, beberapa jam setelah dilantik.

Dia kemudian bergabung dengan Partai Australia Katter, tetapi dikeluarkan dari partai karena pandangan ekstremnya terhadap isu ras dan imigrasi.

"Saya harap itu tidak terlalu menyakitkan," kata Senator Anning tentang kecaman terhadap dirinya.

"Apa, apakah Tuan Morrison akan memberiku cambuk dengan saputangan renda-nya?" lanjutnya menyindir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.