Sukses

Asteroid Berukuran hingga 120 Meter Mengarah ke Bumi Akhir Pekan Ini, Berbahaya?

Sebuah asteroid raksasa melaju dengan kecepatan lebih dari 27.000 km/jam akan melintasi dekat Bumi akhir pekan ini.

Liputan6.com, California - Batu angkasa luar yang dijuluki oleh NASA sebagai "Asteroid 2019 CL2", dikabarkan sedang mengarah mendekati Bumi akhir pekan ini.

Pelacak asteroid NASA, Jet Propulsion Laboratory (JPL), memperkirakan batuan antariksa tersebut melintas pada jam-jam sore hari, Sabtu, 16 Maret. Jalur terbang terdekat asteroid akan terjadi sekitar pukul 17.33 GMT.

Saat melesat melewati Bumi, JPL berpikir asteroid ini akan mencapai kecepatan sekitar 7,54 km/detik. Berdasarkan perhitungan JPL, asteroid itu berukuran antara 56 meter hingga 120 meter.

Tapi apakah ada risiko yang ditimbulkan bagi Bumi dari asteroid tersebut?

Asteroid CL2 juga disebut sebagai "Near-Earth Objek" (NEO) atau "Objek Dekat Bumi", yang berarti orbitnya sesekali memotong perjalanan Bumi sendiri saat planet ini mengelilingi matahari.

Ketika NEO terdeteksi pada jalur terdekat lintasan Bumi, benda langit ini terdeteksi oleh sistem pelacakan asteroid NASA. Namun, ini tidak berbahaya bagi keselamatan Bumi.

Bahkan pada jarak terdekatnya, asteroid CL2 akan melintas dengan jarak lebih dari 3,9 juta km dari Bumi.

"Ketika mereka mengorbit matahari, NEO kadang-kadang dapat mendekati Bumi. Perhatikan bahwa bagian 'dekat' secara astronomis bisa sangat jauh dari segi manusia: jutaan atau bahkan puluhan juta kilometer," NASA menjelaskan, sebagaimana dikutip dari Express.co.uk, Kamis (14/3/2019).

Pada hari Sabtu nanti, asteroid yang dilacak NASA itu akan mendekati Bumi dari jarak 0,02615 unit astronomi (au). Sedangkan satu satuan astronomi sama dengan sekitar 93 juta mil (149,6 juta km), yang merupakan jarak dari Bumi ke matahari.

Setelah melewati Bumi, asteroid CL2 diperkirakan akan 'mengunjungi' Bumi lagi pada 7 Agustus tahun ini.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Asteroid Sebesar Big Ben Melewati Bumi pada 19 Februari 2019

Sementara itu, sebuah asteroid raksasa, yang diyakini berdiameter 85,3 meter dan setara dengan Menara Big Ben di London, dilaporkan akan terbang melewati Bumi pada malam ini dengan kecepatan 30.422 mil per jam.

Asteroid tersebut, yang dijuluki MD8 2013, diperkirakan meluncur melintasi planet ini dengan jarak hanya lebih dari 3 juta mil jauhnya, atau sekitar 13 kali jarak antara Bumi dan Bulan, pada pukul 12.55 (ET) pada Selasa siang atau 00.55 (WIB) Rabu dini hari.

Batu angkasa luar tersebut diperkirakan akan membuat 'pendekatan' ke Bumi, tetapi lintasannya disebut 'aman', demikian menurut Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa LAPAN, Emmanuel Sungging Mumpuni.

"Diperkirakan seukuran menara Big Ben, tapi dengan perkiraan jarak yang cukup jauh, kemungkinan papasan masih sangat kecil, sehingga tidak berpotensi bencana," ujarnya melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Selasa (19/2/2019).

NASA oun menganggap asteroid tersebut 'berbahaya', jika datang dalam jarak 4.600.000 mil dari Bumi.

MD8 2013 termasuk dalam kategori 'objek dekat-Bumi' (Near-Earth Object atau NEO), yang digambarkan oleh lembaga antariksa tersebut sebagai 'seluruh asteroid dan komet yang mengorbit dalam jarak 30 juta mil dari Bumi.'

NASA melacak ini dan objek dekat-Bumi lainnya (NEO) untuk melacak setiap ancaman potensial yang masuk. Namun, ada sedikit yang perlu dikhawatirkan.

"Tidak ada manusia dalam 1000 tahun terakhir yang diketahui telah terbunuh oleh meteorit atau karena dampak dari satu hantaman (meteorit)," para ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA menjelaskan.

NASA tahu bahwa tidak ada asteroid atau komet yang saat ini berada di jalur tabrakan dengan Bumi, sehingga kemungkinan terjadinya benturan cukup kecil.

"Faktanya, sebaik yang bisa kita katakan, tidak ada benda besar yang kemungkinan akan menabrak Bumi kapan saja dalam beberapa ratus tahun mendatang," mereka melanjutkan.

Badan milik pemerintah AS ini percaya bahwa dari 600.000 asteroid --atau lebih-- yang diketahui berada di tata surya ini, sekitar 16.000 adalah NEO.

MD8 2013 juga termasuk dalam kategori 'objek yang berpotensi berbahaya,' yaitu benda langit yang mencapai jarak minimum kurang dari 0,05 au dari Bumi dan memiliki magnitudo absolut (H) 22,0 atau lebih cerah.

Sedangkan asteroid MD8 2013 memiliki magnitudo absolut 24,2.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.