Sukses

Jatuhnya Ethiopian Airlines Bikin 8 Maskapai dan Negara Ini Tangguhkan Operasional Boeing 737 MAX

Inilah daftar maskapai dan negara yang menghentikan sementara operasional pesawat Boeing 737 MAX 8, menyusul jatuhnya Ethiopian Airlines.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, pemerintah Singapura mengumumkan secara resmi penangguhan operasional Boeing 737 MAX, termasuk seri MAX 8, dari dan ke negara itu, menyusul insiden jatuhnya Ethiopian Airlines ET 302 pada Minggu 10 Januari.

Kebijakan yang berlaku mulai pukul 14.00 waktu setempat menyasar Silk Air, maskapai regional Negeri Singa, dan seluruh pesawat komersial yang terbang dari dan ke Singapura.

Tidak seperti Ethiopian Airlines, maskapai penerbangan nasional negara kota itu, Singapore Airlines, tidak memiliki satu pun armada Boeing 737 MAX, sehingga tidak terpengaruh akan kebijakan terkait.

Boeing 737 MAX 8 adalah pesawat yang digunakan Ethiopian Airlines untuk penerbangan regional di Afrika, di mana salah satu armadanya jatuh sekitar enam menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Bole di Addis Ababa, Ethiopia.

Seluruh penumpang dan awak kabin yang berjumlah 157 orang dilaporkan tewas. Penyebab kecelakaan masih belum diketahui, meski kotak hitam telah ditemukan pada Senin 11 Maret.

Berikut adalah daftar maskapai dan negara yang menghentikan sementara operasional Boeing 737 MAX, sebagaimana dikutip dari CNN pada Selasa (12/3/2019).

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Ethiopian Airlines

Sebagai maskapai yang mengalami kecelakaan fatal pada salah satu armada Boeing 737 MAX yang dimilikinya, Ethiopian Airlines merasa perlu menghentikan sementara operasional jenis pesawat terkait.

Maskapai tersebut, yang merupakan layanan penerbangan komersial terbesar di Afrika, mengumumkan penyetopan sementara operasional 737 MAX 8 pada Senin sore, beberapa jam sebelum kotak hitam penerbangan ET 302 ditemukan.

 

2. China

Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

China adalah yang paling pertama menghentikan sementara operasional seluruh pesawat Boeing 737 MAX 8. Selain itu, Otoritas Penerbangan Sipil China (CAAC) mengatakan penangguhan akan dicabut, setelah menghubungi Boeing dan Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA).

"Mengingat bahwa dua kecelakaan melibatkan pesawat Boeing 737-8 yang baru dikirim dan terjadi selama fase lepas landas, mereka memiliki beberapa tingkat kesamaan," kata CAAC, menambahkan langkah itu sejalan dengan prinsip toleransi nol bahaya keselamatan.

3 dari 5 halaman

3. Indonesia

Tidak lama setelah kabar tentang jatuhnya Ethiopian Airlines ET 302 tersiar luas, pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, melarang penerbangan pesawat jenis Boeing 737 MAX 800 di wilayah Tanah Air.

Di Indonesia, terdapat dua maskapai yang mengoperasikan pesawat asal Amerika Serikat itu, yakni Garuda Indonesia dan Lion Air.

Pesawat Boeing 737 MAX 8 juga pernah mengalami kecelakaan pada Oktober lalu, ketika penerbangan Lion Air JT 610 jatuh di Laut Jawa, 12 menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

 

4. Aeromexico

Bendera Meksiko (AP/Marco Ugarte)

Mengikuti jejak China dan Indonesia, maskapai penerbangan nasional Meksiko, Aeromexico, menangguhkan sementara operasional enam pesawat Boeing 737 MAX 8 "hingga memiliki informasi konklusif tentang penyelidikan kecelakaan penerbangan ET 302", yang menewaskan 157 orang.

Maskapai penerbangan mengatakan bahwa mereka telah melakukan kontak terus-menerus dengan pabrikan pesawat yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat, dan otoritas penerbangan terkait.

4 dari 5 halaman

5. Cayman Airways

Bersamaan dengan penangguhan sementara operasional pesawat Boeing 737 MAX 8 oleh pemerintah China, maskapai Cayman Airlines melakukan hal serupa pada Senin 11 Maret.

Dikutip dari The Guardian pada hari Senin, Presiden dan CEO Cayman Airways, Fabian Whorms mengatakan, maskapai tersebut "mengutamakan keselamatan penumpang dan awak pesawat".

"Kami telah mengambil keputusan untuk menangguhkan operasi dua unit pesawat Boeing 737 MAX 8 baru kami, efektif mulai Senin 11 Maret 2019, hingga lebih banyak informasi diterima," kata pernyataan itu.

 

6. Comair

Ilustrasi pesawat yang berada di dekat bendara (AFP Photo)

Comair, operator Kulula dan British Airways di Afrika Selatan, pada hari Senin mengumumkan bahwa mereka turut menangguhkan sementara satu-satunya pesawat Boeing 737 MAX 8.

Perusahaan mencatat bahwa meskipun "tidak ada otoritas pengatur atau pabrikan yang mewajibkannya", namun pesawat akan dihapus dari layanan.

"Sementara Comair telah melakukan persiapan yang luas sebelum pengenalan 737 MAX 8 pertama ke dalam armadanya, dan berkomitmen fokus pada pada keselamatan penerbangan, sehingga sementara waktu tidak mengoperasikan pesawat (Boeing 737 MAX 8), sementara berkonsultasi dengan operator lain, Boeing dan pakar teknis," tulis Comair dalam siaran resminya.

5 dari 5 halaman

7. Singapura

Otoritas Singapura menangguhkan sementara pengoperasian semua varian pesawat Boeing 737 MAX yang terbang masuk ke dan keluar dari wilayah mereka. Kebijakan itu efektif berlaku pada 12 Maret 2019 pukul 14.00 waktu lokal.

Negeri Singa adalah negara pertama yang memberlakukan larangan total seluruh varian Boeing 737 MAX dan untuk semua penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai lokal dan asing.

Penangguhan itu datang beberapa hari setelah kecelakaan Ethiopian Airlines ET 302 berpesawat Boeing 737 MAX 8 yang menewaskan seluruh 157 orang di dalamnya pada Minggu 10 Maret 2019, demikian dilansir The Straits Times.

 

8. Aerolíneas Argentinas

Bendera Argentina dikibarkan di tengah pusat ibu kota Buenos Aires (AP/Enric Matia)

Maskapai nasional Argentina, Aerolíneas Argentinas, turut mengumumkan penangguhan sementara lima pesawat Boeing 737 MAX 8 miliknya. Perusahaan penerbangan yang berbasis di Buenos Aires itu mengatakan keputusan "diambil setelah laporan teknis" menyusul kecelakaan Ethiopian Airlines.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.