Sukses

Buka Peringatan 7 Dekade Persahabatan, Filipina Anggap Indonesia Saudara Besar

Festival Perdagangan dan Pariwisata Indonesia (FPPI) 2019 pada 8-9 Maret 2019 sebagai awal peringatan 70 tahun Hubungan Diplomatik RI-Filipina pada November 2019 mendatang.

Liputan6.com, Manila - Bertempat di pusat perbelanjaan terbesar di Makati-Manila "Glorietta" berlangsung Festival Perdagangan dan Pariwisata Indonesia (FPPI) 2019 pada 8-9 Maret 2019 sebagai awal peringatan 70 tahun Hubungan Diplomatik RI-Filipina pada November 2019 mendatang. Kegiatan ini merupakan kerjasama KBRI Manila dengan Kemetrian Pariwisata RI.

Terdapat 30 stand pameran usaha kecil dan menengah Indonesia (UMKM) produk makanan, garmen dan kerajinan tangan, termasuk agen perjalanan dan wisata Indonesia dan Filipina. Selain pertunjukan seni budaya Indonesia, juga ditampilkan demo membuat batik, serta peragaan busana batik dan tenun Indonesia.

Pembukaan dilakukan oleh Dubes RI untuk Filipina Dr Sinyo Harry Sarundajang, serta dihadiri pejabat tinggi Pemerintah Filipinadan Duta Besar Negara Sahabat di Manila. Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Abdul Gani Macatoman, serta Menteri Urusan Pembangunan Mindanao Abul Khayr D. Alonto hadir dan memberikan sambutan pada kegiatan dimaksud.

(kredit: KBRI Manila)

Dubes RI Manila menyampaikan sejarah pembentukan BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Philippines-East Asia Growth) di Mindanao semasa Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte (PRRD) yangsaat itu masih menjadi Walikota Davao.

Disebutkan pula peningkatan kunjungan wisata turis Filipina pada 2018 yang mencapai lebih dari 200.000 wisatawan dibandingkan 160.000 pada tahun 2017.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indonesia 'Saudara Besar' Filipina

Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Filipina menekankan arti penting Indonesia sebagai "big brother" dan mitra dagang Filipina, termasuk pengembangan industri halal Filipina saat ini.

Menteri Urusan Pembangunan Mindanao Abul Khayr D. Alonto mengakui peran sentral Indonesia memgasilitasi proses perdamaian di Filipina Selatan sejak tahun 1992, yang mewarnai hubungan bilateral RI-Filipina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.